Five

361 58 6
                                    

Wendy terdiam di bangkunya. Bahkan Wendy tak bergeming ataupun bergerak dari bangkunya. Ajakan Seulgi pun Wendy tak mendengar. Seakan ia tengah sendiri, tak ada satupun orang di kelas. Sehun yang berada di sampingnya juga ikut terdiam.

"Sampai kapan kau akan diam seperti itu ?" tanya Sehun memecahkan keheningan antara mereka berdua. Wendy tak menoleh dan membiarkan Sehun bicara.

"Aku lapar. Ayo kekantin sayang" Wendy berdiri membuat Sehun tersenyum.

"Jangan memanggilku seperti itu. Memangnya aku kekasihmu ?"

"Aku memang kekasihmu Wendy. Sudahlah. Hari ini aku tidak ingin berdebat denganmu. Tapi melakukan hal yang romantis denganmu" ucap Sehun sambil merangkul pundul Wendy. Dan segera di tepis oleh Wendy.

"Jangan menyentuhku" Sehun terkekeh dan mengikuti langkah Wendy keluar kelas.

"Kalau begitu, bagaimana kalau aku menciummu ?" Wendy berhenti melangkah dan terdiam melihat Sehun.

"Itu sama saja. Atau kita putus ?" ancaman Wendy membuat Sehun tersenyum. Wendy heran dengan Sehun.

"Putus saja. Aku masih punya 10 permintaan yang harus kau kabulkan" Wendy terdiam mengingat-ingat apa saja yang di katakan Sehun.

"Tidak jadi putus. Ayo makan" Sehun tersenyum dan memberikan Wendy jalan duluan darinya.

"Oh Sehun. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu apa boleh ?" tanya Wendy tanpa menoleh pada Sehun.

"Pesan makanan, kau lihat Chanyeol hyung dan lainnya disana ? Kau antarkan kesana oke. Aku akan menjawab pertanyaanmu" Wendy mendengus kesal dan menahan Sehun agat tidak pergi.

"Yak. Sebenarnya aku ini babumu atau pacarmu ? Ahh...benar. Aku adalah musuhmu. Kau juga musuhku" Sehun memutar bola matanya malas dan menangkup wajah Wendy dengan gemas.

"Dengarkan aku nona Son, kau adalah kekasihku mulai sekarang. Jadi, jangan anggap aku musuhmu. Kau milikku selamanya" Sehun tersenyum manis pada Wendy. Wendy segera menepis tangan Sehun pada wajahnya.

"Tapi aku masih menganggapmu musuh abadiku. Dan aku hanya milik orang tuaku selamanya" Sehun terdiam.

"Baiklah. Kau menang berdebat kali ini. Aku tidak ingin memperpanjang masalah ini. Kajja, kita pesan makanan bersama-sama" Sehun merangkul Wendy dan segera di tepis oleh Wendy.

"Aku akan mengatakan keinginanku" Wendy berhenti melangkah. Begitupun juga dengan Sehun.

"Kau ingin mengatakan 10 permintaanmu sekarang ?" Sehun menggeleng.

"Ani. Hanya satu permintaan. Dan aku masih punya 9 permintaan padamu"

"Baiklah. Katakan saja" ucap Wendy dengan malas.

"Aku ingin kau terbiasa saat aku merangkulmu atau menggandeng tanganmu. Oke" Wendy menghentikan langkahnya dan menatap Sehun.

"Kalau aku tidak mau ?"

"Aku akan menciummu" Wendy menatap geram Sehun.

"Byuntae"

"Yak. Kau mau atau tidak ? Kalau kau tidak mau aku akan menciummu disini" Wendy segera mengangguk.

"Baiklah. Aku akan membiasakannya" ucap Wendy dengan malas. Sehun tersenyum.

"Baiklah. Aku saja yang memesan. Kau bisa kesana. Kau lihat disana ada Seulgi kan ?" Wendy mengangguk saat melihat kembali tempat yang di tempati Chanyeol dan lainnya.
Wendy tak berbicara lagi pada Sehun dan berjalan ke tempat Chanyeol.

"Aku boleh duduk disini kan ?" tanya Wendy. Seulgi yang menyadari kedatangan Wendy pun langsung mengangguk. Kai, Chanyeol, Baekhyun, dan Kyungsoo tak memperdulikan mereka berdua.

My Rival Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang