"You really have changed, and not a little boy anymore, but my heart still love you"
"Kau culun bereskan ini!"
Lagi dan lagi. Aku mendengus sebal kearah siswa siswa yg pergi seenaknya keluar ruangan olahraga. Yah seperti hari olahraga biasanya selalu saja aku yg harus merapihkan barang barang olahraga yg telah kami pakai tadi. padahal jelas jelas guru kim menyuruh semua murid yg membereskanya. dasar pemalas, Aiss jinjja menyebalkan sekali haruskah aku membunuh kalian semua T_T.
Dengan langkah gontai bercampur kesal aku mengambil satu persatu peralatan olahraganya, yg sialnya begitu banyak owhhh... kapan ini akan selesai moodku sedang buruk....
"KALIAN MENYEBALKANNNN"
Dan pada akhirnya aku lebih memilih berteriak untuk melampiaskan emosiku. suara teriakanku menggema sempurnah di ruangan ini, aku terduduk dengan tangan yg memain mainkan bola basket yg ada di hadapanku.
Sebenarnya merapihkan ini semua bukanlah hal yg sulit aku bisa saja merapihkanya dengan cepat sekarang. Hanya saja pikiranku tengah tidak bersahabat sekarang. Entahlah bayangan kejadian tadi malam terus berputar putar diotaku. Apakah ia terpaksa menerima perjodohan ini? Atau ia sudah melupakanku gadis kecil yg dulu ia selalu lindungi. Oh Shitt..aku bisa mati gila jika terus memikirkanya. Oh sehun kau menyebalkan!!!
"Apa ini? bukankah kau seharusnya merapihkanya kenapa malah bersantai seperti itu"
Seketika aku terlonjat kaget ketika memdengar sebuah suara di belakangku. Membuatku melihat kebelakang dengan cepat dan di saat itu mataku membulat sempurnah ketika mengetahui siapa itu si ketua kelas ouhhh sangat tampan.
"Ouh.. sunbaenim mianhae aku akan segera membereskanya" dengan cepat aku bangkit dari duduku lalu kembali mengangkut peralatanya. Aiss jinjja memalukan.
"Dimana yg lain?" ia terlihat menelisik ke segala arah yah mengkin mencoba mencari para curut itu ayolah kau pasti sudah tau ketua tentang si pemalas itu?
Aku mendengus sebal "Seperti biasa mereka sudah menghilang"
Dan ia terlihat mengangguk anggukan kepalanya mengerti sebelum akhirnya ikut mengangkut peralatanya tapi dengan sangat cepat.
"Baiklah ayo berlomba siapa yg lebih cepat mengumpulkanya harus di teraktir yg kalah"
"YAKK CHANYEOL SUNBAE KAU CURANG"
-
"Akhh dasar hujan sialan"
Aku mendengus sebal ketika tiba tiba saja hujan turun dengan deras membuatku mau tak mau harus menunggu di depan sekolah. Yah salahkan saja diriku yg lupa membawa payung jadi oh hayeong terimalah konsekuensinya.10 menit...
20 menit..
Ahh aku benar benar merasa dingin. Sebenarnya ada apa dengan hujan kenapa tidak bosan bosanya terus berjatuhan tataukah mereka jika aku begitu menderita di bawah sini aisss dasar...
Hingga pada akhirnya aku lebih memilih menerobos hujan berlari sekencang kencangnya tanpa memerdulikan keadaanku yg basah kuyup dan sangat dingin masa bodo dengan keadaanku aku hanya ingin segera sampai di rumah sekarang dan mengetahui kejutan apa yg minji eonnie katakan tadi saat di katin jujur aku penasaran karna tidak biasanya keluarganku memberiku kejutan walaupun di hari ulang tahunku itu sangat mustahil
"Huh" aku berhenti di halte bis dengan napas yg tidak beraturan ini sangat melelahkan. tapi sudah sampai di sini saja cukup membuatku tenang setidaknya sebentar lagi bis menuju rumahku akan segera datang dan aku akan segera pulang horreee.
Namun di detik berikutnya aku membulatkan mataku ketika teringat sesuatu??? Bukankah uangku SUDAH HABIS. aiss jinjja kenapa aku baru mengingatnya. Jelas jelas tadi uangku habis gara gara di pakai meneraktir si kuping gajah itu menyebalkan percuma saja menunggu di halte kecuali jika bis itu mau membeti tumpangan secara cuma cuma dan itu tidak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
i love you lord cold
Fanfiction"Aku membenci namja itu, yah dia suamiku. kau tau kutub utara ah bahkan ia lebih dingin dari itu, namun sayangnya aku sudah terjebak oleh pesona misterius yg dipancarkan namja itu dan kemungkinan aku tidak akan pernah bisa keluar lagi"