acht

1.8K 69 2
                                    

"Aku merasa seperti seseorang yang kehilangan gravitasi. Terbang bebas, dan saat kembali ke bumi, aku terjatuh dan hancur." -author

---

Karna perjanjian bodoh mereka di festival horror itu, mereka akhirnya harus menjalani perjanjian yang mereka ucapkan masing masing. Ini hari ketiga mereka menjalaninya.

Kemarin Sheila disekolah.. sekarang..

-IN THE MALL-

BAGAS POV

"Udah Shei astaga, udah berat banget ini, kita udah jalan hampir 4 jam disini." Gue capek, bener bener capek.

Ya gila aja sih, dia sudah berkeliling untuk melihat barang barang di mall selama 4 jam dan sudah mendapat 7 barang, tapi buat seorang Sheila itu masih kurang.

"Brisik lo, kemaren udah janji. Janji adalah janji, kalo ga mampu nepatin ya gausa janji dari awal." senyum iblis terbentuk diwajah perempuan yang itu.

"Ya ga gini juga sih, udah 5 baju, 2 sepatu, sama apalagi nih yang kerdus item nih, ahh banyak njir, udahan aja ngape gue lapeerr?" Gue memelas ke dia, gue juga laper, gabisa gini gue, bisa mati gara gara nganter orang belanja, kan ga asik.

--- RAFFA'S APART ---

RAFFA POV

Sudah 3 hari ibu tidak melihat dan mendapat kabar dari Sheila, sehingga ia menyuruh gue untuk mencari Sheila.

"Kamu tuh tanggung jawab, sampai Sheila diculik gimana? Dijual? Dijadiin istri orang? Dijadiin mantu orang? Nanti mama harus cari calon mantu lagi dong? Eh? Kok jadi gini? Ah terserah Raffa! Pokoknya cari Sheila sampai ketemu!" Ucap mama dengan kecemasan penuh.

"Apasih yang harus dikuatirin? Dia bukan anak kecil ma! Biarin terserah dia, Raffa gamau peduli!" gue menolak.

Gue punya alesan kenapa gue gamau peduliin dia lagi, gue emang egois, tapi gue gamau bikin dia merasa bersalah didepan gue.

"Gila ya kamu?! Ah terserah kamu! Kalo sampai ada apa apa sama Sheila, liat aja apa yang akan mama lakuin ke kamu!" mama membentak gue, dan keluar kamar gue dengan kasar.

--- IN THE MALL ---

SHEILA POV

"AAH LUCU BANGET PRADANYA! ITU YANG GUE PINGIN GAS! BELIINNNNN" gue yang amat cantik nan anggun merajuk Bagas biar itu tas prada dia beliin buat gue.

"WANJIR ITU LEBIH DARI EKSPEKTASI GUE, LU PIKIR GUE APAAN ANJIR 50 JT BUAT LO DOANG? OGAH LAH."

"Ah bilang aja kere sih." gue ejek dia. Lagian sih ya, perjanjian adalah perjanjian kan.

"KERE? TERUS DARITADI GUE NGAPAIN NJIR? ITU YANG LO BELI DIBAYAR PAKE DUIT SIAPE MBA?" Bagas mulai mengeluarkan taringnya.

"Babu ai yang lovely sweety dong, unchhh" ucap gue dengan genit, biar dia luluh terus beliin gue gitu."

"Dih, yauda terserah lo, tapi abis itu udah kek, biasanya gue ngasih duit gue separuh buat orang yang butuh Shei, ga dibuang sia-sia."

"Ga ah! Kapan-kapan aja nunggu diskon hehe, mending sekarang makan lah, gue tau lo daritadi ngeluh capek dan laper, gue gamau asisten gue mati." denger kata dia barusan bikin gue berubah pikiran, gila!  seorang Bagas ngasih orang yang butuh? Apa gue ga salah denger?

"Anjir ah! Yaudah ayo."

Kemudian gue ajak dia ke sebuah restoran langganan gue.

"Mba pesen ayam penyet, ayam bakar, ayam goreng mentega, ikan bakar madu, terus ini ikan crispy nya ya, apalagi, sama lime squash nya satu. Eh, lo mau apa?" Bagas cuma cuman melongo melihat pesanan gue yang sebanyak itu, "Dih lo pesen apa? Cepet bilang!" bentak gue, iyalah gue udah laper juga sih.

"Anjir.. lo cantik cantik kek gorila, makannya banyak.. Ah yauda gue pesen ikan goreng madu aja ya mba, sama hmm es teh."

--- RAFFA'S APART ---

RAFFA POV

Gue rasa, emang gue harus cari dia. Sesakit apapun dia nyakitin gue, gue gabakal bisa bales.

Sejak tadi Raffa jadi memikirkan keadaan Sheila. Dimana dia sekarang, sedang apa apa, sudah makan belum, apakah dia baik baik saja, semua nya terngiang di kepala Raffa.

Lo bego Raf, bego! Andai lo kemaren ga bilang hal bodoh ke Sheila.

Raffa mengutuki dirinya sendiri. Ia semakin tidak tahan dengan kekuathirannya dan dia memutuskan untuk mencari bunga hatinya. Sheila.

Dia membuka handphonenya, dan meng check semua sosmed Sheila, mencari informasi dimana sekarang dia berada.

Sialnya, dia melihat check in path Sheila si salah satu mall, dan dia bersama.. Bagas.

Pikiran buruk semakin menjalar di pikirannya. Seorang Sheila sedang bersama orang yang selalu bikin ulah disekolah? Ia mulai bergegas menuju mall tersebut.

--- IN THE MALL ---

AUTHOR POV

Sedari tadi Raffa yang telah sampai langsung bergegas mencari Sheila di mall dimana Sheila berada. Ia benar-benar merasa sangat marah dan kuathir dengan keadaan Sheila.

Tidak lama, disebuah restoran, ia melihat wajah cantik Sheila yang sedang bersama orang yang menyebabkan kemarahannya sekarang, Bagas.

"Dih lu makan kaya anak kecil." Bagas melihat muka rakus Sheila. Ada sedikit saus yang menempel dekat bibir mungilnya. Lalu ia mengambil tissue dan mendekatkan dirinya untuk membersihkan saus tersebut.

"Dih apaan si Gas, lo bilang gue juga bakal gue bersihin." kata Sheila sambil sedikit menggerutu dan menampis tangan Bagas. "Tapi btw maka--"

BRAKK

Sekejap sebelum Sheila berbicara, hantaman dari belakang tertuju kepada Bagas. Ia langsung menjerit kaget.

"ANJING LO NGAPAIN SHEILA BARUSAN?!"

--- to be continue ---

Telat setaon y.

maap, unbk.

voment ye. thx




Me Vs BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang