Dritte

13.1K 470 12
                                    

Udah 2 hari sejak kejadian hari itu, gue jadi males sekolah. Masa iya, pangeran ganteng yang ada di mimpi gue itu aslinya songong naudjubilah. Ga cocok banget sama yang dimimpi gue.

Tapi gimana, gue harus tetep sekolah walau males. Gue harus buktiin ke Dad gue kalo gue bisa mandiri. Jadi pagi ini gua bangun dengan males-malesan, jalan ke kamar mandi dan melakukan rutinitas pagi gua.

---
"Eh Licia. Kok tumben lo dateng pagi Lic? Biasanya mepet bel." kata Zee teman sekelasku.

"Iya gue takut kena macet." Gue cari alasan, sebenernya sih gue males ketemu sama cowo sialan itu di jalan.

"Yaudah gue ke kantin dulu ya Ze" Gue pamit ke Zee dan berjalan ke kantin.

---
"Mbak ice tea satu, and bubure ayam? Atau apalah itu gue pesen yash." Gue pesen ke mbak Inem penjaga kantin sekolah.

Logat gue emang masih nyampur aduk, gue berusaha sesuaikan diri sama keadaan di Jakarta. Over all berjalan lancar, tapi masih sering nyempil bahasa inggrisnya.

"Oke nona cantik."

"Amen, thanks mbak." Gue senyum manis ke Mbak Inem. Sambil nunggu pesenan gue keluarin Iphone 6s gue dan mulai stalk instagram. Gue stalk temen-temen gue yang pada jadi selebgram. Gue emang juga, tapi belum sukses kaya mereka.

"Ini nona pesanannya," suara Mbak Inem mengagetkan ku yang sedang bermain hp.

"Eittt- enak banget nih" tiba-tiba dari belakang ada seorang cowo jangkung yang langsung menyerobot ice tea gue.

"What the! Oh gosh! My ice tea! Bisa ga lo pesen sendiri kek! Kurang duit lo?!" Gue langsung teriak toa ke arah Bagas, dan dia bales cengar cengir doang.

"Lo itu cantik ya, apalagi kalo marah. Hahaha.." dia bicara disela-sela menghabiskan ice tea gue.

Anjir, jangan sekarang pipi sayang. Gue gak mau dia liat pipi gue yang nge blush karna ulah dia yang bicara tanpa dosa. Tapi pipi gak mau diajak kompromi, pipi gue seketika langsung merah. Lo semua tau kepiting rebus? Nah like that keadaan pipi gue waktu itu.

"Cie nge blush ye mba. Merah banget tu pipi," dia meledek gue.

Gue malu banget diliatin dia, dan gue beranjak dari kursi kantin berjalan ke kelas. TAPI SEBELUM ITU DIA TAHAN GUE. Gue deg-deg an banget kan. Kan kaya drama korea tuh yang suka nahan tangan waktu cewenya mau pergi, aishhh apaan dah.

"Lu lupa sesuatu Shei," gue langsung matung sambil lihat ke dia, jantung gue gak karuan. "Lu...... lupa.... bayar buburnya Shei HAHAHAHA."

ANJIR! Gue udah kegeeran tadi, gue kira mau nyatain cinta atau mau nembak. TERNYATA NGINGETIN LUPA BAYAR! Gila, udah jantung gue kaya mau copot tapi ternyata gue dipermalukan sama doi.

Gue langsung bayar buburnya dan balik ke kelas dengan tampang kaya selimut belum di setrika. Kusut!

---

"Ailee, lo bisa temenin gue cari buku Kimia? Gue kan belum terlalu tau jalan sini." pinta gue ke Ailee sambil jalan ke parkiran. Pasti lo semua bingung, kenapa sih kok engga sama Raffa? Dia itu lagi nganterin Mami ke Bandara, Mami mau arisan ke Jogja.

"Aduh Shei, gue bener-bener gabisa. Adek gue sakit dia RS, gue harus jagain dia." Wajah dia memelas kepadaku, "Nah, mending lo sama dia aja," dia langsung narik Bagas yang sedang lewat didekat situ, "Ya nggak Gas?"

"Wait, ada apa ni girls?" tanya dia yang sok ganteng -walau emang ganteng sih.

"Ini, si Sheila mau ke toko buku, mau lo anter ga? Dia ngga tau jalannya," jelas Ailee ke Bagas.

"Ni cewe? Oke ayok dah, mayan gue jual nanti di jalan."

Dia langsung menggandengku -dengan paksa- ke arah mobilnya. Kemudian gue memberi tatapan membunuh ke arah Ailee.

Sialan.

---

"Lo mau cari buku apa?" tanya Bagas yang akhirnya memecah keheningan dari awal sewaktu kita masuk mobil.

"Kimia," jawab gue singkat.

"Yaudah, gue anter lo tapi nanti lo temenin gue makan, setuju?"

Sheila, lo harus inget, bahaya banget kalo lo barengan sama ni cowo terus. "Ah gue engga bisa Gas, gue belom ijin ke Mami (Maminya Raffa.)"

"Oke sini gue telfon Mami lo," dia menyerobot hp gue yang sedari tadi ada di pangkuan gue, lalu dia menelfon sambil menyetir dengan kecepatan yang tidak bisa dibilang lambat. Dan lo tau apa yang gue lakuin waktu dia telfon sambil nyetir ngebut? Gue berdoa.. 'Tuhan Sheila masih mau hidup, Sheila belom nikah.'

"Hallo Tante, ini Bagas pacarnya Sheila. Saya mau ijin ngajak Sheila makan, boleh kan?"

"Hallo, oh boleh sekali nak Bagas. Hati-hati ya," jawab Mami dari seberang sana.

"Makasih Tante," jawab Bagas 'sok imut'.

"Sama-sama, jangan kemaleman ya," jawab Mami lagi.

Dan gue cuma cengo liatin dia yang senyum senyum puas... DAN LO SADAR GAK? DIA BILANG GUE PACARNYA KE MAMI!

SHEILA, U HAVE BIG PROBLEM NOW :)

---

Hai guys!
Maafin aku update lama. Aku lagi sibuk-sibuknya nih hehe.. Dan aku usahain untuk memperpanjang kok.

Kalo kalian kenal author lebih jauh bisa follow ig aku di 'adellgrc' dan add line aku dengan id 'adellgrc' juga.

PENASARAN APA YANG BAKAL DILAKUIN SHEILA GARA-GARA BAGAS BILANG SHEILA ITU PACARNYA BAGAS? STAY TUNE YA.. 💕💕

Me Vs BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang