Neu

1.4K 57 0
                                    

vomentnya ya gais.
maaf banget kemaren ngaret lama, dan update sampai kalian lupa alur :(

---

Why u make me crazy with your attention? - author

---

Hospital, 7 p.m

"Gas bangun lahh jangan gini terus," ujar Sheila cemas. Sudah 3 jam Bagas pingsan dan belum sadar juga.

Kalian bisa menebak kan siapa pelakunya?

Flashback on

BRAKK

"ANJING LO NGAPAIN SHEILA BARUSAN?!"

Seketika itu hantaman keras mengenai tekuk Bagas. Hantaman penuh kemarahan dan emosi serta kecemasan.

"Raffa?!" pekik Sheila, "Maksud lo apa?! Lo gila main pukul anak orang?! Emang dia ngapain gue woi!"

"DIA BERUSAHA CIUM LO KAN?! DAN LO NOLAK ITU?!" seru Raffa.

Ya, mereka memang tidak berciuman, tapi cara Bagas akan membersihkan saus di ujung bibir Sheila memang sangat dekat, dan jika dilihat dari sisi yang berada diluar restoran, siapapun akan mengira mereka berciuman ditempat umum, dan pihak wanita menolaknya, padahal bukan itu kejadian sesungguhnya.

Flashback Off

"Gas gue minta maaf, gara gara gue lo jadi pakek kena musibah gini..." Sheila menangis dikamar rumah sakit yang lengang.

Tiba-tiba tubuh Bagas bergerak, "Iya, lo gak salah kali, ini juga cuman salah paham. Gue mau ketemu dokternya dong Shei."

-
Sheila Apart's 10 p.m

Karena luka dan hantaman tidak terlalu parah, jadi Bagas diperbolehkan langsung pulang. Dan kini Sheila masih terbayang-bayang kejadian di restoran.

What the fuck is going on with Raffa?

Sekarang dia berpikir bahwa Raffa benar-benar sakit, dia bahkan kehilangan rasa iba nya hanya karena Sheila. Dan Sheila merasa semua itu karena dia, dia biang dari masalah ini.

Ada satu notifikasi muncul dari handphone Sheila.

Bagas : Udah tidur princess cantik?

Sheila : Raffa? Lo dapet line gue darimana?

Bagas : Gapapa cuman mau tanya keadaan lo. Lo tadi gapapa kan?

Sheila : Gapapa.

Bagas : Besok lo mau bareng sama gue gak?

Sheila : Hmm, yaudah.

Bagas : Gue tunggu jam 7 udah harus siap. Good night

Oke, Bagas mau jemput Sheila. Dan sekarang Sheila bertanya tanya. Kenapa dia mau dan segampang itu menerima ajakan cowok yang sebelumnya membuat dia jengkel dan kesal?

---

Sheila's Apart
06.45 A.M

DRTTT DRTTTT DRTTTT..

"Ah apaan sih berisik," Sheila meraba-raba meja disebelahnya untuk mematikan alarm clocknya, kemudian mengambil dan melihatnya.

JAM 6.50

"MAMPUS GUE BELOM MANDI BELOM DANDAN BELOM NGAPA NGAPAIN!" Sheila langsung melompat dari bednya dan menghambur ke kamar mandi.

Sementara di handphonenya..

Bagas : Shei? Lo dimana, gue udah didepan.
Bagas : Sheilaa? Gue naik ya?
Bagas : Sheilaa lama bet dah lu
Bagas : Gue naik, terserah yaa bodoamat.

Bagas naik ke apart Sheila sesuai dengan ucapannya di messager dan membunyikan bell pintu berkali kali.

"Dihh iya ini bentarrr" Sheila terburu-buru, dan dengan seragam yang berantakan dia mengambil tasnya dan langsung melahap 1 roti tawar dan meneguk susu di kulkas.

Ketika Sheila membuka pintu dan dia melongo melihat pakaian Bagas.

Pakaian jogging?

"Lah Shei? Lu napa make seragam rapi-rapi dah?" Bagas bingung.

"Gas? Ini hari apa?" tanya Sheila dengan wajah datar.

"Senin."

"Terus kenapa lo ga make seragam? Kan mau sekolah?"

"Lahh bego hahaha, mending nih ya, lu cek deh tanggal hari ini. Ini Indonesia mbak, tanggal merah dimana-mana." Bagas tertawa melihat kebodohan Sheila.

"Yaampun, gue kan gatau astaga. Hahh tau gitu gue bangun jam 10. Lagian kenapa tadi malem lo bilang mau jemput sih?" Sheila menggerutu, dia masuk menaruh tasnya dan merebahkan badannya di sofa. Bagas menyusulnya.

"Iya maksud gue mau ajak jogging, yaudah mending lo ganti baju, gue tungguin terus kita jogging ya princess?" Bagas dengan santainya menyebut Sheila 'princess'.

"Enggggg, Iya tunggu dulu ya nyet." Sheila buru-buru masuk ke kamar, menutup blushing nya secepat mungkin dengan memanggil Bagas 'nyet'.

---
Central Park,
08.00 A.M

"Kita disini aja ya?" Bagas bertanya pada Sheila, dan memarkirkan mobilnya di parkiran Central Park.

"Di Jakarta gapapa nih gue jogging pake sport bra?" tanya Sheila, yap, dia memang memakai sport bra untuk joggingnya. Maybe, dia terbiasa ketika berada di German?

"Hmm, sebenernya gapapa, lagian juga banyak. Tapi untuk kelas lo yang badannya kaya gini sih, bakal banyak yang cengo ngiliatin lo haha."

Kemudian Sheila dan Bagas turun, dan mencari tempat yang nyaman. Bagas melakukan pemanasan terlebih dahulu, tapi Sheila.. Sheila malah bingung melihat banyak bapak bapak dan mas mas melihat dia.

"Shei? Ga pemanasan dulu?"

"Gamau ah, tar gue langsung lari aja, malu gue." Sheila duduk di bangku dekat Bagas.

"Hmm yaudah terserah lo. Brani 10 putaran gak?" tantang Bagas.

"Brani aja dih!"

Mereka mulai berlari.

2 putaran, mereka terlihat biasa saja.

4 putaran, mereka mulai lelah.

6 putaran, Sheila sudah lemas, tapi tak mau kalah dengan Bagas yang masih terlihat kuat.

8 putaran, uwis mas uwis cukup 😂 (udah mas udah cukup.) *author orang jawa ya?

10 putaran, Sheila memaksakan, dan karna sudah lemas dan tak fokus jadi dia minum aqwa, eh enggak ding, dia tersandung batu, dan kakinya terkilir.

"Sheil? Lo gapapa?" Bagas langsung menghampiri Sheila.

"Gapapa darimana sih Gas? Sakit banget nih, yakin, sakittttt." Sheila meringis kesakitan.

"Sini Shei gue gendong aja."

---

ehe, stay terus ya.

voment cuy.

thanks.








Me Vs BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang