- Jericho -
Sudah hampir setengah jam aku menunggunya disini. Apa dia berbohong untuk menemuiku pagi ini? Aku tidak mempunyai nomor handphonenya juga. Ah aku kesal.
Tiba-tiba ada wanita memakai baju baby pink masuk ke cafe ini dan mencari-cari seseorang. Aku melambaikan tanganku.
Dia menghampiriku dan duduk dihadapanku.
"Bantuan seperti apa?" Ucapnya to the point.
"Kau tidak usah tegang seperti itu. Pesan makanan dulu saja." Ucapku.
"Aku lupa membawa dompetku karna terburu-buru." Sahutnya. Hah clasic sekali alasannya perempuan jalang selalu mengucapkan itu karna tidak ingin membayar pesanannya. Lagian siapa juga yang minta dia membayar sendiri?
"Pesan saja aku yang bayar." ucapku.
"Tidak. Cepat kau perlu bantuan apa dari perempuan yang kau anggap murahan ini?" Sahutnya cepat. Aku tidak bisa berucap apa-apa untuk menanggapinya. Aku sudah tidak mengira dia jalang walaupun perkiraan ku hanya 5%.
"Aku akan menjelaskannya setelah kau memesan makanan atau minuman." ucapku memaksa.
"Astaga, aku tidak ingin mengutang padamu" Ucapnya. Demi apa dia berucap seperti itu? Paling pesan makanan tidak sampai satu juta dan aku tidak akan berkata itu hutang.
Freak.
"Yasudah terserah padamu. Aku minta bantuan kalau aku ingin kau ikut ke rumahku. Tidak tidak, maksudku rumah orangtua ku untuk diperkenalkan sebagai pacarku. Karna aku akan dijodohkan dengan wanita pilihan orang tua ku tetapi aku tidak suka dengan sifat murahannya dan dia hanya mencintai hartaku dan harta orangtuaku. Dan aku belum siap menikah. Jadi tugasmu hanya sebagai pacar ku didepan orang tuaku lalu aku bayar." Jelasku. Matanya membulat.
"Maksudmu aku wanita bayaran?" Ucapnya. Apa-apaan wanita ini? Pikirannya terlalu jauh.
"Tidak, aku tidak menganggapnya seperti itu. Aku sangat membutuhkan bantuan mu." Ucapku memohon untuk kedua kalinya. Ya ini terakhir.
"Kenapa kau tidak meminta bantuan orang lain saja?" Sahutnya.
"Karna kau tidak seperti jalang." ya aku mengatakannya walaupun aku berbohong.
"Sampai kapan aku menjalankan tugas itu?" Tanyanya. Gotcha dia mulai mau.
"Sampai aku menemukan kekasihku nanti" Ucapku.
Dia mengangguk, artinya dia menyetujuinya.
"Oke sekarang aku harus apa?" tanyanya.
"Ikut aku!" ucapku.
- Angel -
Aku mengikuti langkahnya. Lalu dia masuk mobil dan aku mengikutinya. Hening. Aku tidak ingin memulai pembicaraan. Setelah kurang lebih 25 menit kami turun dari mobil dan memasuki sebuah salon yang sangat mewah.
"Mau apa kita kemari?" tanyaku. Namun dia hanya diam dan memanggil seorang lelaki namun lebih melambai. Lelaki itu membawa ku kesebuah ruangan.
"Duduk disitu aja ya cans" Ucapnya ramah.
"Memang kita mau apa bang" Tanyaku.
"Panggil saja Sistah ah" Sahutnya.
"Okee jawab pertanyanyaanku dulu sist." Ucapku lagi.
"Lihat saja nanti ya" Ucapnya dan aku tidak banyak bertanya lagi.
Hampir 2 jam aku diruangan tersebut dan akhirnya selesai. Sistah menarikku ke sebuah kaca besar. Aku melihat diriku dicermin. Seperti bukan aku. Lebih terlihat cantik dan elegant. Ah aku tidak tau harus bayar berapa dengan ini. Pasti mahal sekali. Dan ini adalah cita-cita ku dari kecil menjadi cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex With My Crazy Girl
RomantikFirst, you make me to love you. Second, you hurt me. And now, you make me crazy.