Sherlock Holmes sedang duduk di dekat perapian sambil mengkatupkan jari-jarinya, ketika aku baru kembali dari jalan-jalan sore. Kulihat di meja sampingnya terdapat secarik surat.
"Surat untuk memintamu menangani kasus lagi, benarkah?" tanyaku.
Holmes tidak menjawab pertanyaanku, dia terus saja melamun. Aku sadar bahwa dia tengah tenggelam dalam alam pikirannya, dan aku mengerti aku tak harus mengganggu pemikirannya. Tanpa ijinnya aku mengambil surat itu dan membaca isinya.
Mr. Sherlock Holmes yang Terhormat,
Saya tak bisa berpangku tangan memikirkan nasib adik kandung saya yang tak bersalah itu mendekam sendirian dalam penjara yang seharusnya bukan tempat akhir hidupnya. Saya tidak tahu harus memohon pertolongan kepada siapa lagi, selain kepada Anda. Mungkin di pihak kepolisian, semua faktanya memang tidak dapat terlepas dari peranan saudara saya, namun saya benar-benar yakin bahwa saudara saya bukanlah pembunuh Mr. Tomb Murdock yang terkenal itu. Kirimkan telegram ke Nattan, Jewsellyn, Norbury, jika Anda berminat membantu saudara saya, dan nanti sore saya akan pergi ke tempat Anda untuk menjelaskan masalahnya.
N. Hayter
"Tolong berikan telegram ini pada Mrs. Hudson agar dikirimkan ke alamat yang disebutkan dalam surat itu, Watson," Holmes sudah kembali ke alam nyatanya. Ekspresinya telah kembali seperti biasa, lebih segar dari sebelumnya.
"Kau mungkin pernah mendengar tentang kisah Hantu Hutan Norbury, Watson," kata Holmes ketika aku kembali ke ruang duduk lagi.
"Berita menghebohkan di koran beberapa waktu yang lalu itu. Rupanya klienmu akan menyuruh kita membuktikan bahwa hantu itulah pembunuh sebenarnya," jawabku.
Holmes tergelak.
"Kalau kita melihat kasus-kasus yang terdahulu, awalnya kita seperti berhadapan dengan alam lain di luar kemampuanku, namun akhirnya kita dapat memastikan adanya penjelasan yang konkrit di balik sebuah kasus. Kasus yang dibawa klien kita ini terlihat sangat sepele. Hanya saja kita harus memiliki keseluruhan faktanya dulu sebelum menarik suatu kesimpulan. Kau sudah baca koran hari ini? Daily Telegraph ada di atas meja itu Watson,"
Aku mengambil koran yang dimaksud Holmes dan membaca berita utamanya.
Hutan Norbury Kembali Makan Korban, Kali ini Bukan Hantu.
Mr. Tomb Murdock, seorang pemilik perusahaan Tomb & Brown, inc. dan pemilik pabrik gandum terkenal di Middlesex, kemarin ditemukan tewas mengenaskan di hutan Norbury. Mayat Mr. Murdock ditemukan di area lapang di tengah hutan. Tubuhnya telentang dan tangannya terjulur ke kanan dan kiri. Kepalanya dalam keadaan hancur seperti dihantam benda keras. Mr. Jones, yang merupakan mantan kusir keretanya telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan pada mantan tuannya. Keadaan mayat Mr. Murdock lebih mengenaskan dari kejadian sebelumnya di hutan itu, karenanya kepolisian mengabaikan protes Mr. Nattan bahwa bukan adiknya yang membunuh melainkan hantu yang sama pada kasus kematian Mr. Egler beberapa waktu yang lalu. Mr. Jones ditangkap karena semua fakta menurut kepolisian Scotland Yard mengarah padanya. Berdasarkan pengakuan Mrs. Murdock, dirinya melihat suaminya memergoki Mr. Jones mengunjungi Mrs. Debora, pelayan rumah Mr. Murdock, malam harinya. Terlihat Mr. Jones mengunjungi rumah itu dengan menunggangi kuda dan membawa senjata. Sebentar terjadi adu mulut antara Mr. Jones dan Mr. Murdock. Lalu kemudian Mr. Murdock masuk ke dalam rumah diikuti pelayannya dan Mr. Jones pergi dari rumah itu bersama kudanya. Tak lama setelah kepergian Mr. Jones, Mr. Murdock lalu menyusulnya dengan menunggangi kuda pula. Mrs. Murdock melihatnya hingga Mr. Murdock hilang di kegelapan malam menuju hutan Norbury. Itulah kali terakhir Mrs. Murdock melihat suaminya hidup. Hingga keesokan harinya, pagi-pagi sekali Mr. Jones memberitahu Mrs Debora bahwa tuannya tewas mengenaskan di tengah hutan, yang kemudian Mrs. Debora melapor pada nyonyanya. Yang memberatkan Mr. Jones adalah ditemukannnya kuda yang ditunggangi Mr. Murdock malam itu, sedang diikat di rumahnya.
"Bagaimana menurutmu, Watson?"
"Kalau menurut kepolisian sudah dapat dipastikan bahwa Mr. Jones adalah pembunuhnya, kurasa kau tak akan berminat lagi pada kasus ini," jawabku.
"Well, kurasa Mr. Jones tidak sebodoh itu untuk melaporkan tewasnya Mr. Murdock pada Mrs. Debora disaat dia tahu posisinya. Kurasa kita tidak akan mendapatkan apa-apa sampai nanti sore."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Hutan Norbury
Short StoryKetika Sherlock Holmes menjadi public domain, banyak orang-orang yang berlomba untuk menulis ceritanya. Salah satunya ada Gifanda Manandi, seorang Sherlockian asal Bondowoso.