Part 1

556 58 7
                                    

Selamat membaca :)



Normal PoV

Seorang lelaki manis bertubuh ramping berlari sangat kencang dari gang satu ke gang yang lainnya. Ia berlari dari kejaran para pria bertubuh besar lengkap dengan setelan jas mahal mereka. Entah apa yang mereka kejar dari seorang lelaki yang hanya bertubuh kurus kering sepertinya. Kita akan tau nanti.

Lelaki manis itu masih melajukan kaki-kaki kecilnya dengan cepat. Menyuarakan hatinya agar jangan sampai tertangkap oleh mereka. Ia menemukan sebuah gang yang sangat terpojok dari gang yang lain, dan jarang ada yang menyangka jika ada gang ditempat sempit seperti itu.

Lelaki itu menyampingkan tubuhnya dan mulai masuk ke dalam gang sempit itu, bersembunyi dibalik tong sampah dan duduk berjongkok sambil menutup mulutnya.

Para pria itu bergerombolan berhenti di depan gang sempit itu. Tak menyadari jika ada seseorang yang bersembunyi didalamnya.

"Brengsek! Kemana bocah sialan itu!" ucap salah satu pria berjas hitam.

"Jangan gegabah dulu, lebih baik kita cari saja disekitar sini. Bocah itu pasti tidak akan bisa berlari jauh mengingat tubuh kecilnya seperti itu" saran pria lainnya.

"Kau benar. Ayo kita cari lagi!" ucap pria yang pertama. Pria berjas hitam yang lainnya ikut berlari sesuai perintah pemimpin dari gerombolan itu.

Setelah beberapa menit sudah tak terdengar suara pria berjas hitam dan gerombolannya, lelaki manis yang bersembunyi dibalik tong sampah itu mulai berdiri dan keluar dari gang sempit itu.

Kepalanya menoleh ke kanan-kiri waspada apabila gerombolan pria berjas hitam itu masih ada disekitar situ atau tidak. Setelah dirasanya keadaan sudah aman, lelaki manis itu berlari lagi. Ketika berbelok ternyata gerombolan pria berjas hitam itu ada disana, sedang berdiskusi kemana lagi mereka akan mencari dirinya.

Lelaki manis itu berbalik dengan perlahan, takut-takut mereka melihatnya yang mau kabur. Tapi semua diluar dugaannya, seseorang dari mereka melihatnya dan berteriak, "Itu dia boss!"

"Tunggu apa lagi! Cepat tangkap!"

Sial..

Gerombolan pria berjas itu mulai mengejarnya lagi dan kali ini lari mereka begitu cepat. Membuat nafas lelaki manis itu tersengal-sengal akibat tak bisa berhenti lari barang semenit saja. Saat itu tibalah mereka dijalan raya. Tak peduli pada pejalan kaki yang lain lelaki manis itu dan gerombolan pria berjas hitam masih saja saling kejar-mengejar. Kali ini mereka tak mau kehilangan lelaki manis itu.

Ada apa sebenarnya ini?

Lelaki manis itu berhenti didepan sebuah mobil Limousin panjang berwarna hitam. Melihat gerombolan pria berjas hitam itu sama sekali tak tampak lelah mengejarnya, membuatnya bingung. Harus bersembunyi dimana lagi dia kali ini?

Tiba-tiba saja pintu Limousin hitam itu terbuka, dan sebuah tangan seseorang menariknya kedalam mobil itu. Limousin hitam itu pun berjalan kencang meninggalkan gerombolan pria berjas hitam dengan tampang kesal dan marah. Bagaimana tidak? Mereka telah kehilangan incarannya sekarang.

"Aaargghh, sial!"

.

.

.

Kim Hanbin PoV

"Jadi, bisa kau jelaskan kenapa mereka mengejarmu?" tanyaku pada seorang lelaki manis didepanku ini.

Sebenarnya aku juga heran dengan tingkahku saat ini. Hari ini tadinya aku berniat membeli setelan jas mahal untuk acara ulang tahun temanku besok lusa. Jadi aku meminta supir pribadiku mengantarkanku ke sebuah mall besar untuk membeli setelan jas yang aku mau. Baru saja Limousin hitamku sampai didepan mall, belum sempat ke tempat parkir, aku melihat seorang lelaki didepan kaca mobil belakangku yang tengah kebingungan mencari sesuatu. Aku melihat ke jendela belakang, beberapa orang dengan jas hitam bertubuh besar berteriak dari jauh padanya. Entah apa yang mereka teriakkan padanya, tapi yang kulihat raut wajah lelaki depan kaca mobilku ini berganti dengan raut wajah gelisah ditambah ketakutan.

The Lipbalm BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang