Setelah memakan waktu selama 4 jam perjalanan dengan menggunakan bis, akhirnya kedua rombongan sampai di tempat perkemahan.
Kenapa dikatakan kedua rombongan ? Karena rombongan sekolah terbaik nomor satu dan nomor dua tiba bersamaan.Kedua rombongan saling berhadapan dengan suasana canggung dan sedikit tidak bersahabat.
"Saya selaku pembina dari anak-anak didik saya, mengucapkan salam kenal dan tolong kerja samanya. " ucap Pak Faris selaku guru fisika dan penanggung jawab untuk rombongan Andini dan teman-temannya.
"Saya juga selaku pembina dan penanggung jawab dari anak-anak didik saya, mengucapkan salam kenal dan juga akan bekerja sama dengan anda beserta anak didik anda."
Mendengar jawaban dari Bu Yuni , membuat suasana yang tadinya tidak bersahabat menjadi agak bersahabat. Tapi tidak menghilangkan kecanggungan yang ada.
"Baik lah anak-anak, segera dirikan tenda kalian" mendengar itu, semua siswa dari pihak Pak Faris langsung bergegas pergi ke area perkemahan.
Bu Yuni pun juga memerintahkan semua siswanya untuk bergegas mendirikan tenda. Setelah semua siswa pergi, kedua guru itu hanya saling memandang dengan tatapan yang penuh arti.
Sadar akan hal itu, Bu Yuni langsung meninggalkan Pak Faris menuju area perkemahan.
Pak Faris hanya bisa menghela napas lelah.
"Akhirnya tenda kita jadi jugaaa... senangnya." Ucap Dini dengan keras.
"Iyaaaa.... gak sia-sia kita kepanasan dari tadi." Mendengar kedua sahabatnya berteriak kegirangan, membuat Fara tersenyum lebar. Karena moment seperti ini adalah hal yang akan kita rindukan lagi di kemudian hari.
"Ya udah yuk, kita masukin barang bawaannya"
Dini dan Vania langsung mengangguk dan menuruti ucapan Fara. Bagi mereka berdua, Fara itu sudah seperti seorang ibu atau kakak tertua.Karena dari mereka bertiga Fara adalah yang tertua, kemudian Vania yang kedua, dan Dini yang termuda.
Sedangkan ditempat lain...
"Zhak, bisa bantuin bikin tenda gak ? Jangan cuma duduk aja sambil main Hp huh"
"Hm" Veno semakin di buat kesal dengan tanggapan Zhakka."Udah lah Ven..hihihi" Jo hanya terkikik geli. Zhakka itu maniak game, jadi..yah gitu lah. Gak bisa jauh-jauh dari Hp, laptop, and sebangsanya.
"Udah gimana ?! Kita berdua udah capek tapi dia malah enak-enakan. " Veno tetap tidak terima dengan kelakuan Zahkka.
"Dia kan memang si tuan muda. Jadi wajarlah."Mendengar dirinya disebut si tuan muda oleh Jo, Zhakka langsung berdiri menuju tempat kedua sahabatnya.
"Bawel. Dan gue bukan si tuan muda. Paham !!" Setelah mengatakan hal itu, Zhakka kemudian mendirikan tenda yang masih setengah jadi itu. Dengan cepat, Zhakka membangun tenda itu sendirian.
"Wah..gila lo Zhak, cepet bener kerja lo." Veno pun mengiyakan perkataan Jo dengan anggukan dan wajah melongonya.
"Berisik, gue haus. Ayo ambil persediaan minum di tenda pembina." Mereka bertiga pun berlalu menuju tenda khusus bagi pembina.
"Tau gitu kenapa gak bantuin kita dari tadi sih Zhak ?" Zhakka mendengus saat mendengar pertanyaan Veno.
"Lo pasti hapal jawaban Zhakka kan Ven ?" Veno menganggukkan kepalanya.
"Males !!! Hahaha" teriak keduanya. Sedangkan Zhakka hanya melirik kedua sahabatnya sebentar lalu kembali menatap kedepan.
Selesai mengambil persediaan minum berupa satu galon air minum yang dibawa oleh Jo. Tiba-tiba saja Zhakka berhenti di tengah perjalanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Kutunggu
JugendliteraturZhakka Alvaro Abrham, nama laki-laki yang selalu menyandang gelar most wanted dimanapun, mungkin terdengar tidak masuk akal tapi itulah kenyataannya. Memiliki tinggi 185 cm dengan badan atletiknya membuat ia terlihat gagah. Ditunjang wajahnya yang s...