Part 6 [ Kangen + Chat ]

252 10 7
                                    

Assalamu'allaikum

Hai hai semuanyaaa
Gak banyak ngomong deh gue nya, langsung aja ya bacanya... 😆😆😀😀😊😊

¤¤¤¤¤


"Semuanya terima kasih banyak atas partisipasinya dan kerja samanya. Kita sudah melewati beberapa hari ini dengan kegiatan yang mungkin pernah membuat kalian kesal . Tapi ingat, hal seperti ini pasti akan kalian rindukan suatu saat nanti. Sekin dari saya, emm..untuk semuanya terima kasih Bu Yuni."

"Saya juga merasa demikian Pak Faris. Terima kasih untuk semuanya. Kalau begitu saya dan seluruh murid saya pamit. Semoga selamat sampai tujuan."

"Ya, semoga anda juga selamat sampai tujuan."

Setelah mengucapkan salam perpisahan, seluruh siswa masuk kedalam bus.

"Yaahhh kenapa rasanya cepet banget ya.." dalam hati, Dini menyetujui apa yang Fara ucapkan. Entah kenapa ia merasa sedih, tapi ia tidak tau apa penyebabnya.

***
Dini POV

"Yaaahh nyebelin banget sih, baru dua hari kemarin kita pulang camping, eh sekarang udah disuruh masuk sekolah lagi."

Udah berapa kali Vania terus aja ngeluh..

"Udah deh Van, dari tadi lo udah ngeluh terus ,risih tau gak" hahaha gue setuju sama Fara.

Dan akhirnya kami berdua terkikik geli melihat wajah cemberut Vania.

"Huuhh lo berdua seneng bener ngetawain gue.. "

"Hihihi lo kan hiburan buat kita Van"

"I'm agree with you Fa" melihat kekompakanku dan Fara, Vania langsung mendengus kesal.

"Gue kok rada aneh ya kalo gak ada mereka bertiga plus tingkah konyol mereka" kayaknya gue tau siapa yang dimaksud Fara.

"Halah paling yang lo kangenin cuma si Veno aja , ya nggak Din "

"Iya lah hehehe" kali ini gue setuju sama Vania

"Kayak lo nggak aja sih Van, lo kangen sama Jo kan ngaku aja deh" vania cuma bisa nyengir ke arah Fara.

"Hahaha lo berdua ini baru gak ketemu 2 hari aja udah kangen kayak gini" seketika keduanya melihatku dengan mengerutkan alisnya.

"Kayak lo gak kangen sama Zhakka aja"

"Iya Van, kemarin aja pas waktu mau pulang dia terus natap sedih ke Zhakka "

"Gue juga liat kok Fa " sial banget sih, kenapa juga mereka berdua harus liat kejadian itu. Hadih malu banget sumpah.

"Nggak sedih kok"

"Lo itu selalu gak mau ngaku"

"Huh ok deh, waktu itu gue emang kayak gimana gitu"

"Nah kan hihihi" mereka berdua me-nye-bal-kan.

Hahh Zhakka ya.. cowok nyebelin tapi baik. Cuek tapi perhatian, buktinya dia mau bantuin gue di hutan . Gombalannya receh sih, tapi bisa buat gue blushing . Dia punya mata yang hitam dan tatapannya itu tajam banget.

Suaranya rendah, agak serak, pokok laki banget. Tinggi banget kayak tiang, terus badannya gede . Pasti rajin nge-gym atau olahraga , itu sih katanya Vania. Tapi yahh gue setuju. Rambutnya pendek tapi acak-acakan dan berwarna coklat gelap, terus wajahnya bule banget.

Pokok nya kalo menurut gue dia itu good looking. Tapi gue gak akan bilang ini ke siapa-siapa, gila aja gue kasih tau dua setan dean gue ini. Yang ada malah gue makin di bully. Emang dasar sahabat sableng. Haaahhh gue akuin gue sedikit kangen, ingat se-di-kit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu Yang KutungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang