Chapter 1

575 160 137
                                    

Perasaan berduka masih menyelimuti hati seorang gadis remaja itu. Dia baru saja kehilangan seseorang yang telah mengubah hidupnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Dia sangat menyayangi orang tersebut hingga dia rela melakukan apapun untuk sahabat yang paling dia sayang itu. Sahabatnya telah meninggalkannya dan berpesan sesuatu kepadanya dan dia berjanji bahwa dia akan menepati janji tersebut. Apa dia bisa melakukan permintaan terakhir dari sahabatnya? Atau dia akan menyerah? Pada hari inilah, Adelia Putri akan menepati janjinya.

~~~~~~~~~~~~~

Beberapa tahun kemudian.

Akhirnya gue bisa nepatin 1 janji gue ke Clara setelah beberapa tahun gue mencoba dan selalu berakhir gagal.

Akhirnya hati gue terlepas dari bayang-bayang yang beberapa tahun lalu telah mengisi hati gue dan membuat hati ini terluka.

Tinggal 1 janji lagi yang harus gue tepatin yaitu, selalu baik kepada semua orang termasuk orang yang telah nyakitin gue dan selalu tampil ceria di depan semua orang.

Apa gue bisa ngelakuin itu? Gue yakin pasti bisa karena orang yang gue cinta selalu dukung gue untuk hal yang positif.

××××××××××

Sebentar lagi, liburan yang panjang ini akan berakhir. Itu artinya gue akan masuk di sekolah baru yang ga gue tau apa isi di dalamnya. Untung - untung kalo temen gue ada yang masuk disitu, kalo engga? Berasa banget jomblonya kwk.

Jadi kangen suasana sekolah sama kelas waktu di Sekolah Menengah Pertama deh huhu. Bener - bener kangen gitu sama mereka, mungkin karena setelah kita pisah belum ketemuan lagi.

Gue meraba - raba meja yang terletak di samping gue tanpa melihat ke arah meja tersebut. Tapi kenapa yang gue cari tidak ada di atas meja itu? Gue langsung melihat kesana dan benar benda yang gue cari tidak ada.

Dengan muka setengah panik setengah bingung, gue berfikir keras dimana terakhir kali gue meletakkannya. Handphone guekan ada di kamar, ngapain gue cari di atas meja, batin gue. Gue langsung berlari secepat kilat ke kamar dan ya, handphone gue tergeletak dengan manisnya di atas kasur.

Setelahnya gue turun kembali dan menyalakan aplikasi skype untuk video call bersama sahabat gue.

"Tumben banget mau vidcall sama gue. Biasanya aja kalo diajakin ogah-ogahan," ucap dira, Adira Raveena yang lebih lengkapnya.

Gue terkekeh,"Biasa aja kali. Lebay banget lo ah, gatau orang lagi kangen apa ya?"

"Najis banget sih lo, jomblo akut mah biasa gitu," sambil memasang tampang jijiknya.

Gue tertawa,"Gangaca ya situ, sok banget punya pacar lo,"

"Enak aja, gini - gini gebetan gue mah banyak," ucapnya sambil menaik-turunkan satu alisnya.

"Sok cantik ah, peluk dulu sini. Eh gajadi deh, lu bau ketek,"

"Aku tau kok kalo kamu udah punya yang lain, tapi jangan buang aku kaya gini dong," ucap dira memelas.

"Najis banget idih, efek jomblo ih," Gue pun kembali tertawa

"Ohiya, temenin gue ke toko buku yuk. Gue mau beli novel mumpung lagi ada duit," Gue kembali berbicara

"Sok punya duit dah, ujung - ujungnya juga gue yang bayarin,"

Reflek gue membulatkan mata,"Apa kata lo? Gue gasalah denger nih? Lo? Bayarin novel gue? Kapan woy kapan?"

I'm In Love With You (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang