Bagian 2

100 5 0
                                    

* * *

Kini Aku dan Grace berteman. Grace mengenalkanku beberapa temannya. Jack, Louis, Austin, Monica dan Kate. Mereka semua adalah mahasiswa jurusan "Art" sama seperti Grace. Baik, aku satu-satunya anak Kedokteran. Kami duduk di meja Kantin dan menikmati makan siang kami dan sesekali tertawa karena lelucon yang kami buat.

"Bila aku sakit aku harap kau mau mengobatiku Nate. Aku sangat yakin dengan kau menyentuhku sekali saja Aku pasti segera sembuh. Kau tahu, Kau sangat cantik ya sangat cantik" Goda Louis. Aku dan yang lainnya pun tertawa. Louis memang seorang playboy, aku tahu itu, bahkan sebelum aku mengenalnya langsung , dia mahasiswa yang sangat terkenal di Universitas dan dia memang Tampan. 

Saat asyik bercanda, Niall dan seorang pria dan seorang wanita masuk ke dalam kantin. Aku belum pernah melihat teman-teman Niall tersebut dan sejak kapan dia bergaul. Mereka melangkah menuju bangku disudut kantin. Aku melihat teman-teman Niall yang sama misteriusnya. Mereka berwajah pucat, bermata tajam dan dingin. teman-teman Niall memiliki mata keemasan. Aku melihat kearah mereka. Tak sengaja mataku bertemu dengan mata merah Niall. Aku tak tahu hal apa yang mendorongku untuk tak berpaling menatap mata Niall. Kami bertatapan beberapa saat sampai..

"Kau melihat siapa? Oh.. aku tahu Kau sedang melihat Niall?"Ujar Grace tiba-tiba sambil menyikut sikunya ke lenganku untuk menggodaku. Aku segera tersadar dan memalingkan wajahku, sepertinya mereka tahu aku sedang melihat kearah Niall.

"Ti...tidak .. aku tidak melihat kearah Niall. Aku melihat kearah orang yang bersamanya"Bohongku

"Oh, mereka, Nick dan Elisabeth. Mereka mahasiswa baru,dan juga saudara Niall. Mahasiswa jurusan Art . Mereka pindahan dari Prancis"  

"Keluarga Horan . Menurutku mereka keluarga yang aneh." Ujar Austin dengan mulut masih dipenuhi sandwich.

"Ya, kau benar . Mereka tak pernah bergaul dengan siapapun di Universitas." Dukung Jack sambil menganggukkan kepalanya berulang kali.

"Aku dengar, Selama ini setiap musim panas, Niall tak pernah hadir. alasannya karena harus pergi mengunjungi Nenek mereka di Prancis" Sambut Monica.

"Namun, Niall selalu mendapat nilai terbaik. Mereka Keluarga Horan juga sangat jenius" Tambah Kate.

"Aku rasa Niall bukan pria yang cocok untukmu Nate. Dia tak akan tertarik pada gadis seperti kita" Kata Grace.

"Aku setuju. bahkan aku rasa dia tak tertarik pada wanita" Tambah Kate yang membuat kami kembali tertawa.

"Oke. berhenti membicarakan keluarga Horan. Mengapa kita tak berbicara tentang hubunganku dan Nate? Nate, apakah kau mau menikah denganku?" Ucap Louis dengan mata yang dikedipkan padaku. Kami semua tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Louis.

"Ayolah Louis, Kau pasti bukan tipikal pria Nate" Ledek Jack.

"Ya, kau benar Jack tapi mungkin aku akan memikirkannya Louis dan aku harap kau mau menungguku" Ledekku yang diikuti tawa kami yang semakin keras.

Aku tak tahu ternyata Grace dan yang lainnya juga memperhatikan keanehan yang ada pada Niall. Mereka mungkin menganggap itu suatu hal yang tak penting namun bagiku, aku ingin dekat dan tahu mengenai Niall.  

***

Aku melihat sebuah mobil porsce putih dan mobil ford milik ayahku di depan rumah. Sepertinya Ayah sedang kedatangan tamu.

"Aku pulang" Teriakku saat memasukki rumah. Ayah segera menghampiriku "Nah, ini dia putriku. Akhirnya dia pulang" Ujar Ayah dan menarikku menemui seorang pria seumuran ayahku berbadan tinggi, berwajah pucat dan bermata merah. Mata yang sama dengan mata Niall. Pria itu tersenyum ramah padaku. 

Black SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang