awal yang aneh

12 2 0
                                    

Perkenalan satu persatu mahasiswa baru oleh dosen, secara bergilir mereka menyebutkan nama dan alamat nya,aku tak menghiraukannya karena pikiranku masih tertuju pada gadis di sebelah ku,

Mungkin kita semua pernah mengalami moment yang sangat kaku dimana kita tak punya topik pembicaraan,sedangkan kita masih punya keinginan untuk ngobrol,tapi ah sudah lah nanti saja selesai kelas.

Dan sampai giliran dia memperkenalkan diri,dan ternyata dia rumahnya jauh juga, daerah Jakarta barat sama kaya aku, di daerah Jakarta barat.

Selesai kelas dia langsung menghilang secepat kilat,padahal aku belum sempat menanyakan Nomer telfonnya,berarti aku harus menunggu sampai besok.

Tidak aku masih penasaran,aku cari keparkiran , Nggak ada, ke perpustakaan nggak ada juga,ah sudah lah besok saja ketemunya, sekarang aku pulang aja,siap-siap deh pakai jaket dan nyalain motor Matik aku.

Setelah keluar parkiran,melewati gerbang kampus,samar-samar aku liat sepertinya itu Dian lagi jalan sendiri,
Iya bener itu Dian,

"Diaaann...tunggu" aku panggil

"Iya,,, kenapa her?"sambil nengok kearahku

"Kok jalan kaki,emnk kamu gaada yang jemput?"tanya ku sambil berhentinya motor.

"Iya,aku baik busway?"

"embb mau bareng nggak?"

"Nggak ah ntar ngerepotin kamu, lagipula helm kamu cuma satu kan?"

"O iya, yasudah aku anterin sampe haltenya aja deh ya?"

"Ok, tapi bener nggak ngerepotin?"

"Nggak kok, lagian kan cuma sampe halte doang.yuk lah naik"

Dian pun akhirnya mau di boncengin ,nggak lama sampailah ke halte busway.

"Makasih ya tumpanganya?"ucap Dian.

"Iya sama-sama,atiati ya di busway"

"Iya kamu juga tiati ,Ok, aku duluan ya Dah...."

"Iya, dah."

Aku melihat Dian menaiki tangga busway sampe ke dalam halte,sebelum aku melanjutkan perjalanan pulang aku melambaikan tangan ke Dian yang juga melihatku,dan ternyata dian membalasnya, akupun pulang dengan perasaan senang.

Tapi ditengah perjalanan aku baru ingat kalau aku belum minta nomer HP Dian, sial banget kenapa harus lupa,harusnya tadi ngobrol sekalian minta nomernya,tapu aha sudah kah besok lagi,mudah-mudahan besok ketemu.


CidahaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang