Prolog

534 42 2
                                    

27 Agustus 2018.

Ia adalah sebuah cangkir porselen, indah dan berguna. Ya, jika kondisinya sempurna. Tapi, Naruto, adalah cangkir retak. Yang tak berguna, dan tak punya harapan. Seberapa keras pun ia ingin mengubah fakta itu, waktu tak mau kembali. Oh bunga yang bermekaran, jika saja ia dapat kembali,

“Hei, Naruto! Kau tahu? Katanya, salah satu siswa sekolah kita ada yang bunuh diri.” Kiba, sobatnya yang paling menyebalkan setelah Sasuke, membuka pembicaraan dengan suaranya yang menjengkelkan.

Memutar bola mata, “Berisik, Kiba, aku mau tidur. Jangan ganggu.” Menenggelamkan muka ke meja kelas. Sungguh, Naruto tak sadar bisa sengantuk ini, terimakasih pada game yang membuatnya terjaga semalaman. Tak terlalu masalah, sih, toh jika imbalannya adalah naik level dia pun tidak bisa protes. Dan lagi, memangnya, apa hubungan antara orang bunuh diri dengan Naruto? Kenal saja mungkin tidak, dia kan bukan manusia terkenal macam Sasuke.

“Oh, ayolah! Aku sungguhan! Yaampun, inilah mengapa kau tak bisa tenar, Naruto.” Menggeleng dramatis.

“Sialan, selalu melibatkan masalah ketenaran. Kau sendiri suka bergosip pun tak bisa terkenal," mengangkat muka dan menatap Kiba malas. Memang menyebalkan kalau Kiba sudah melibatkan impian Naruto, menjadi terkenal lebih dari Sasuke, dalam ucapannya.

“Heh, setidaknya aku mencoba lebih giat!”

"Oh, benarkah? Tapi aku tak peduli."

Kelas pertama adalah Matematika, yang artinya Naruto mesti terjaga demi menghindari teguran guru. Kebetulan, satu jadwal dengan Kiba. Naruto mengutuk nasib tentang betapa sialnya hari ini. Memerhatikan ruangan sekilas,  “Bagian perempuan kekurangan satu orang.. Apa kau tahu alasannya, Kiba? Bukankah biasanya tempat di sana ada orangnya?” mengerutkan kening.

“Bukankah sudah kukatakan bahwa ada bunuh diri?”

“Tapi, siapa?”

“Kalau tidak salah, namanya Hyuuga Hinata.”

.

.

Piece 1
.

.

Dây 1

.

“Selamat pagi, Konoha! Burung berkicau ria, bunga bermekaran, semuanya tampak indah pada tan–”

Pria bersurai pirang itu menghantam benda terkutuk yang membangunkannya sebelum turun dari ranjang dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Cermin menampakkan sesosok pria dengan surai pirang yang berantakan, pipi berhias saliva yang mengering, serta mata yang kotor dan berkantung.

Fabulus.

Memutar keran, kaki kanan masuk ke dalam bath tub. Air terasa dingin hari ini, benar-benar membangunkannya dari hibernasi semalam.

Torso berbalut kaus berkerah-v dengan lengan panjang beserta jeans hitam menjadi busana hari ini. Usai memasang earbud, sekolah menjadi tujuan utama.

Semoga hari ini tidak seperti dua hari lalu ...

“Pagi, murid-murid.. Hari ini, tanggal 26 Agustus, aku akan me–” Ucapannya terinterupsi oleh tangan pria ber-iris sapphire yang melambai-lambai.

“Maaf, Maam? Bukankah hari ini tanggal 28?”

Wanita paruh baya itu menghela nafas, menatap sang siswa dengan iris safir bosan sebelum menunjuk kalender pada bagian kiri ruangan. Entah mengapa, Naruto itu merasa familiar dengan suasana ini. Ah, siapa peduli, mungkin ia salah melihat tanggal.

.

.

.

Menguap lelah, kakinya melangkah menuju gerbang. Gedung sekolah tampak sepi dikarenakan ini sudah berlalu 2 jam dari waktu pulang. Salahkan pelajaran terakhir yang mirip pengantar tidur ...

Terlalu fokus pada pikiran, tubuh pria itu menabrak sesuatu hingga tulang duduknya menyentuh tanah dengan tidak elit. Disana, seorang gadis berdiri mengulurkan tangan.

Berhubung malas berdiri, dibalaslah jabatan tangan dari sang gadis. Tubuh yang beberapa inci lebih tinggi, ditarik sebelum sang gadis menundukkan badan.

“Maaf..”

“Tidak masalah, lagipula aku juga bersalah karena melamun.”

“Eh? Iya.. Sekali lagi, maaf....”

“Uzumaki Naruto”

“Ah iya.. Aku Hyuuga Hinata”

.

.

.

Bròken Píece of Tîmē.
By Altorie .s
.

Disclaimer : MK.

.

Warning : Typo(s), Bad Grammar, OOC, AU!
.

S

aya baru ingat punya akun wattpad dan langsung publish draft cerita ini. Kalau tidak salah, sudah pernah dipublish. Dan belakangan, saya kehilangan niat menulis :"

Apalagi tugas yang numpuk bikin otak mentok. Terimakasih waktunya, sampai jumpa.

Anatsu Ackerman/Altorie S.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bròken Piéce Of TîmēTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang