Chapter 00 : Prolog

111 13 20
                                    

2065, masa dimana umat manusia sudah berada di puncak dari kemajuan teknologi. Di bumi ini umat manusia bagaikan seorang dewa, tidak ada yang tidak mampu dilakukan. Semua hal dapat disingkirkan oleh umat manusia dengan teknologi yang dibanggakannya, tetapi masih ada satu hal yang tidak dapat dihindari oleh umat manusia, yaitu kematian. Pada masa itu umat manusia diseluruh penjuru dunia melakukan sebuah riset, bagaimana caranya agar manusia lebih kebal dengan kematian.

Bertahun – tahun umat manusia terus menerus melakukan riset bilologis terhadap sesamanya, memanfaatkan manusia yang hidup jauh dibawah garis kemiskinan dengan iming – iming akan diberikan sebuah uang yang banyak. Namun yang terjadi hanyalah sebuah kematian yang terus menerus datang dari manusia yang dijadikan kelici percobaan. Para ilmuan serta umat manusia yang hidup di atas garis kemiskinan hanya bisa menutup mata, lalu melepas tanggungjawab atas sesamanya. Semua itu dilakukan hanya untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya.

Sampai akhirnya Jakarta, 4 Desember 2070 manusia berhasil mencapai tujuannya untuk meningkatkan kekebalan mereka terhadap kematian yang selama ini ditakutinya, dengan terciptanya Aptis-rias yang merupakan singkatan dari Apotelésmata ti̱s mizérias. Arti dari nama itu adalah Hasil dari kesengsaraan. Setelah keberhasilan itu Jakarta pun menjadi sorotan seluruh umat manusia yang ada dimuka bumi. Permintaan untuk menjadi bahan ujicoba pun semakin banyak, perimintaan itu datang dari seluruh penjuru dunia dan mereka yang memintanya merupakan orang – orang yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan.

Salain itu seluruh negara di muka bumi rela membayar agar dapat ikut serta dalam riset Aptis-rias. Beribu – ribu tawaran yang datang, baik yang meminta dijadikan bahan percobaan atau ingin ikut serta dalam pengembangan riset. Maka saat itu, dibuatlah sebuah perjanjian yang melibatkan seluruh ilmuan yang ada dipenjuru dunia. Dalam riset ini jumlah manusia yang akan dijadikan bahan percobaan sebanyak 2000 orang. Tentunya jumlah 2000 orang ini telah diseleksi agar kegagalan yang akan terjadi dapat berkurang.

4 Januari 2071, akhirnya riset mengenai Aptis-rias gelombang ke-2 dimulai dengan jumlah ilmuan yang terlibat mencapai 3000 orang. Mengambil sampel dari dua pasang Aptis-rias pertama yang kebal dengan semua virus mematikan dan yang tidak mematikan. Riset gelombang ke-2 dimulai. Riset kali ini menghabiskan waktu hingga 1 tahun, dan kali ini yang berhasil bertahan dalam melalui proses riset hanya 500 orang. Sisanya yang berjumlah 1500 orang telah tewas.

Jumlah korban tewas yang sebanyak itu, ditambah tidak terhitungnya jumlah korban yang telah tewas dalam riset gelombang ke-1. Para ilmuan dalam pidatonya setelah menyelesaikan riset Aptis-rias gelombang ke-2 tidak ada sama sekali sebuah ucapan maaf, bahkan satu kata penyesalan atas terjadinya korban pun tidak keluar dari lisan mereka. Seluruh masyarakat dunia pun seolah menutup mata akan hal yang tragis ini. Tanpa ada sebuah bela sungkawa atas korban yang telah tewas dalam proses uji coba gelombang ke-2 ini, tim riset Aptis-rias langsung melakukan sebuah praktik tahap kedua.

Setelah sebelumnya 2 pasang Aptis-rias gelombang ke-1 dan 500 Aptis-rias gelombang ke-2 berhasil melewati praktik tahap pertama, yaitu uji coba kekebalan terhadap seluruh virus yang ada diseluruh dunia. Praktik tahap kedua ini adalah sebuah praktik terjun langsung dalam kehidupan bermasyarakat yang akan dilaksanakan selama 1 tahun, selama praktik ini tentunya para Aptis-rias akan selalu diamati. Hal itu untuk mengetahui apakah ada keanehan atau kecacatan terhadap hasil uji coba yang sebelumnya telah dikatakan berhasil.

Setiap Aptis-rias diberikan barkot khusus dipergelangan tangannya, barkot itu digunakan untuk mengetahui posisi dengan menggunakan mesin pelacak khusus. 1, 2, 3 bulan berlalu dalam praktik tahap kedua tidak ada masalah sedikitpun, para Aptis-rias yang dibebaskan untuk bergabung dengan masyarakat diseluruh dunia tidak mengalami gengguan serta tidak menggangu masyarakat yang bersama dengan para Aptis-rias. Namun saat waktu mulai memasuki 6 bulan, ada sebuah hal yang sangat mengejutkan. Kabar itu berasal dari Moskow, disana salah satu dari Aptis-rias tiba – tiba tanganya mengkristal ketika terkena sinar ultra violet secara langsung dan Aptis-rias itu langsung dibawa kembali ke Jakarta untuk dilakukan penelitian.

Belum selesai penelitian mengenai kasus Aptis-rias di Moskow, laporan demi laporan negative dari seluruh penjuru dunia mengenai Aptis-rias terus berdatangan ke Jakarta. Bermacam – macang keaneham terjadi, mulai dari salah satu Aptis-rias tiba – tiba meleleh kerena terkena alcohol, Aptis-rias tiba – tiba mengalami perubahan bentuk seperti moster, dan regenerasi penyembuhan luka yang sangat lambat.Dalam kasus ini terdapat 100 Aptis-rias yang tengah mengalami masalah dan beberapa diantarnya menyebabkan polusi udara dibeberapa kota dipenjuru dunia, kejadian ini membuat masyarakat dunia panic. Buntut dari kejadi itu, pada tangga 10 Juli 2071 masyarakat dunia melakukan demonstrasi masal di kota mereka masing – masing. Menuntut untuk dimusnahkannya para Aptis-rias dari muka bumi, dan hal ini sebenarnya cukup tragis.

Awalnya umat manusia sangat ingin meningkatkan kekebalan mereka terhadap kematian, dan untuk mewujudkan keinginan itu terciptalah manusia Aptis-rias. Namun pada akhirnya masyarakat meminta untuk memusnakan para Aptis-rias itu sendiri, akibat dari kericuhan demosntaris dimana – mana para Aptis-rias pun langsung diamankan ke gedung penelitian yang bertempat di Jakarta. Aptis-rias akan ditempatkan disana sampai penelitian mengenai hal – hal aneh yang terjadi pada 100 Aptis-rias yang lain dapat diketahui.

Walau pun para Aptis-rias telah dibawa kembali ke gedung penelitian, tapi itu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah ini. Masyarakat Jakarta yang mengetahui bahwa para Aptis-rias ada diwilayah mereka, mereka tidak terima. Alhasil terjadilah demostari secara besar – besaran di daerah Jakarta, melihat situasi yang sangat pelik ini pemerintah yang berkuasa di daerah Jakarta langsung meminta untuk pemerintah pusat agar membicarkan dengan seluruh pemimpin dunia mengenai jalan keluar dari permasalah ini. Namun penentuan jalan keluar itu tanpa memusnahkan Aptis-rias, begitulah yang para ilmuan pikirkan.

Rapat besar pun langsung diadakan secara virtual antar pemimpin seluruh Negara yang telah terlibat hingga akhirnya para pemimpin Negara yang terlibat itu memutuskan untuk membuat tempat tinggal untuk para Aptis-rias. Tepat diujung garis perbatasan antara Laut Natuna dengan Laut Cina Selatan. Menggunakan teknologi yang dimiliki manusia saat ini, dibuatkan sebuah pulau untuk tempat tinggal para Aptis-rias. Setelah 5 bulan berlalu para Aptis-rias yang ada di gedung penelitian yang berlokasi di Jakarta langsung dipindahkan menuju pulau buatan yang telah diciptakan untuk mereka.

Selama perjalanan terpangpang dengan jelas wajah muram dari para Aptis-rias, walau dipulau itu sudah dipersiapkan segala kebutuhan para Aptis-rias seperti perpustakaan, tempat hiburan, dan mall. Tetap saja itu tidak membuat para Aptis-rias merasa senang. Pulau yang telah dipersiapkan ini akan menjadi tempat tinggal untuk para Aptis-rias sampai para ilmuan berhasil menemukan penyebab dari hal – hal aneh yang terjadi pada 100 Aptis-rias yang lain, dan juga sampai seluruh masyarakat dunia dapat menerima kehadiran dari para Aptis-rias untuk kembali hidup berdampingan dengan mereka.

Tetapi faktanya para ilmuan pun tidak kunjung menemukan apa penyebab dari hal – hal aneh yang terjadi terhadap 100 Aptis-rias, dan para 100 Aptis-rias pun akhirnya mati dalam penderitaannya. Waktu demi waktu berlalu umat manusia pun mulai menghadapi masalah yang besar untuk mereka sendiri dan mulai melupakan para Aptis-rias yang merupakan hasil dari uji coba mereka sebelumnya. Tahun demi tahun berlalu begitu cepatnya dan sekarang umat manusia benar – benar mengalami krisis untuk umatnya sendiri.

Hello Sobat !!
Ceritanya aku ulang lagi nih, kalo ada yang nanya prolognya panjang banget.
Aku jawab memang iya, biar kedepanya rasa gelap dari cerita ini benar - benar terasa.
Aku berharapnya begitu, mudah - mudahan kesampaian ya heheh.

REWRITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang