Part 7

20 4 0
                                    

saat dizka menuju taman ia melihat dion yang sedang duduk membaca sebuah buku didalam perpustakaan. Dengan perintah hati, dizka segera pergi keperpustakaan menghampiri dion.

------------------------------------------------------

Perpustakaan

dizka masuk keperpustakaan dengan wajah jutek nya dan berlaga pura pura tidak tidak tahu bahwa dion ada disini,dan ketika dizka ingin duduk tiba tiba ada seseorang yang menahan nya untuk duduk.

"Diz, duduk disini aja" ajak dion sambil menahan tangan dizka

"Eh dion, disini juga? kenapa gk masuk kekelas?" tanya dizka yang mengabaikan ajakan dion

"ia diz dion disini juga bareng dizka 😊 dion lagi malas masuk kelas diz soalnya pak paramex masuk" jawab dion dengan wajah nya yang dibuat sekanak kanak mungkin

"Oh gitu ya" jawab dizka dengan menahan tawa nya akibat melihat muka dion

"Iya dizka, dizka duduk disini aja bareng dion. siapa tahu kita jodoh" jawab dion dengan slow sembari tersenyum pada dizka

"Apa? lo ngomong apa sih? gue gk dengar". Jawab dizka yang pura pura tidak mendengarkan perkataan dion.

"Kalian berdua bisa diam? ini perpustakaan bukan tempat untuk mengobrol" ujar ibu penjaga perpustakaan kepada dion dan dizka sembari memperingati mereka berdua.

"gara gara lo tu kan jadi dimarahi" ujar dizka dengan kesal

"Yaudah kalau gitu kita pergi aja dari sini" ajak dion sambil menarik tangan dizka keluar dari perpustakaan

"Apaan sih lo narik narik tangan orang sembarangan sakit tau" ujar dizka melepaskan tangan nya dari genggaman dion

"Maaf diz gue gak sengaja. Oh ya kita ketaman yok soalnya gue mau ngombrol berdua sama lo biar lebih akrab gitu". ujar dion pada dizka dengan rasa bersalah

"hmm" balas dizka cuek

"Yauda ayok, apa perlu gue tarik lagi?"

"lo kira kambing apa? ditarik tarik gue bisa jalan sendiri" jawab dizka dengan wajah malasnya sambil berjalan menuju taman begitu juga dengan dion yang berjalan dibelakang dizka menuju taman.


SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang