How Dare You, Jeno

267 13 4
                                    

"Kalau gitu saya saja yang membantu Keyra, Bu." Ujar salah satu siswa yang mengagetkan seluruh pasang mata yang ada didalam kelas.

********

Ucapan Nathan mengagetkan seisi kelas. Nathan dibuat bingung dengan wajah menganga dari para murid dan tentunya Bu Dita.
"Saya hanya ingin membantu saja teman-teman, tidak ada niat yang lain." ujar Nathan yang mendapatkan anggukan mengerti dari teman-temannya.
"Tapi nak, kamu baru saja masuk ke kelas dan ini hari pertama kamu di sekolah, bagaiman tanggapan guru lain atau temen-temen kelas sebelah yang melihat kamu sedang membersihkan lapangan, nanti dikira kamu anak nakal lagi, belum apa-apa sudah dihukum." ujar Bu Dita dengan nada cemas.
"Lah Bu, kalau gitu nanti saya juga dikira anak nakal dong kalo hanya saya sendiri yang bersihin lapangan." ujar Keyra tidak mau kalah.
"kalau kamu lain ceritanya, siapa disini yang tidak tahu catatan kriminal kamu Keyra." Balas Bu Dita dengan nada datar.
"Ya udah sih Bu, jangan diumbar-umbar gitu dong. Nah kalo Ibu gak mau Nathan disangka yang aneh-aneh sama anak lain, mending saya jangan dihukum aja Bu, biar Nathan gak usah bantuin saya, emang Ibu mau Nathan dibilang anak nakal?" sambung Keyra sembari memberi saran pada Bu Dita. Sebenarnya ia tidak mengkhawatirkan Nathan, tapi ia sedang mengambil kesempatan yang sudah terbuka lebar-lebar agar tidak jadi dihukum. Bu Dita terlihat berpikir sebelum memutuskan apa yang harus beliau lakukan.
"Ngomong-ngomong sikapnya Bu Dita sedikit berubah deh, biasanya dia gak bakal dengerin alasan apapun bahkan gak boleh ada yang membangkang ucapannya, tapi hari ini tumben-tumbenan dia mau dengerin. Hahh makin lama makin ga jelas nih guru-guru." ujar Keyra dalam hati.
"Bu Dita, mikirnya jangan kelamaan dong, capek nih saya berdiri terus, udah kek patung pajangan tau bu." ujar Keyra dengan wajah memelas.
"Diem dulu, kamu mengganggu konsentrasi saya, dasar anak nakal."sambung Bu Dita yang langsung mengundang tawa dari teman-temannya.
"Yah ibu, saya gak nakal kok cuman saya gak bisa diem aja. Bu, udah belom mikirnya? Lama amat." sungut Keyra karena sedari tadi ia harus berdiri dan menunggu keputusan Bu Dita.
"Gini aja deh Bu, daripada pusing mikirnya, mending tuh anak disuruh ngebersihin toilet putri, tempatnya gak gede-gede amat, yakin deh dia bisa ngerjain sendiri." ujar Jeno dengan menambahkan saran yang langsung mengundang tatapan sengit dari Keyra.
"Ya sudah, sebagai gantinya kamu bersihin toilet putri saja dan Nathan gak usah ngebantuin Keyra, toilet putri tidak terlalu besar dan saya yakin Keyra bisa mengerjakannya sendiri." ucap Bu Dita.
"Ah ibu kok gitu sih, dan kenapa ibu ga nyebutin nama Elyn, tadi kan saya ngobrol bareng dia."sambung Keyra dengan nada frustasi.
"Tapi saya tidak melihat Elyn berbicara dengan kamu, sekarang cepat keluar, jangan banyak alasan." sambung Bu Dita dengan nada yang tak mau dibantah. Sebelum keluar, Keyra sempat menoleh pada Jeno dan memasang death glare-nya.
"Dasar anak baru, belom apa-apa udah nyari masalah, tunggu aja pembalasan gue" ujar Keyra dalam hati.
"Key, kenapa deh lu? Muka udah kusut aja, minta di strika ya?" tanya Elyn yang penasaran karena setelah membersihkan toilet, muka Keyra sangat tidak bersahabat.
"Lagi kesel gue sama tuh anak baru yang namanya Jeno atau siapalah, baru juga masuk tapi songongnya kebangetan."sambung Keyra dengan nada kesal. Hari ini moodnya benar-benar hancur kalau saja Jeno tidak memberi saran seperti tadi pasti Keyra gak bakal dihukum. 5 menit setelah pembicaraan Keyra dan Elyn, terdengar suara teriakan yang membahana di kantin sekolah. Ternyata sumber teriakan dari cewek-cewek kecentilan itu adalah Jeno dan Nathan. Kalau dilihat-lihat Nathan tidak terlalu senang dengan teriakan itu ia hanya memberikan senyum lalu berjalan meninggalkan kantin. Berbeda hal nya dengan Jeno, sepertinya ia memikat banyak cewek disini, tapi sama hal nya dengan Nathan, Jeno juga hanya melemparkan senyuman tidak terlalu mempedulikan keadaan sekitar.
"Tuh cewek-cewek udah pada gila ya? Teriak kek lagi di hutan aja, coba teriakannya bermanfaat dikit kek, ini neriakin orang ga jelas. Bukannya menjauh dari Jeno, makin banyak aja yg nempel ke dia." ujar Keyra dengan nada sewot dan ekspresi wajahnya yang terbilang mengerikan.
"Ayolah Key, lo gak liat tuh gantengnya si Jeno? Udah gitu suka ngumbar senyuman lagi, gue kan jadi makin terpikat." sambung Elyn yang langsung mendapatkan tatapan horor dari Keyra.
"Bukannya belain temen, lu malah muji tuh cowok songong. Ah males banget disini, gue mau balik duluan." ujar Keyra, lalu ia berjalan meninggalkan kantin. Begitu melewati perpustakkan, Keyra berhenti sejenak dan berjalan masuk. Keyra mencari buku bacaan, ia melihat sebuah buku yang menarik perhatiannya, buku tersebut berjudul "I'm Here,Let Her Go" dengan cover berwarna putih.
"nih buku judulnya sedih amat, cerita apaan sih ini, apa gue pinjem aja ya? Emm, bawa aja kali ya ke kelas, males banget harus ngisi kartu perpustakaan lagi." gumam Keyra pada dirinya sendiri.
Selama perjalanan ke kelas Keyra terus memperhatikan buku tersebut alhasil ia menabrak seseorang.
"Aduh sorry, astaga lo ga apa-apa kan Than? Maaf gue ga merhatiin jalan." ucap Keyra. Ternyata orang yang ditabraknya adalah Nathan. Syukur bukan Keyra yang mental karena bertabrakan dengan tubuh atletis Nathan.
"Ga apa-apa kok Key, lagian lo kayaknya serius amat baca bukunya." ujar Nathan yang memperhatikan buku ditangan Keyra.
"Iya nih, gue lagi penasaran sama buku ini." ujar Keyra tanpa menatap Nathan.
"Emang ceritanya tentang apaan sih?" tanya Nathan yang juga penasaran dengan isi buku tersebut.
"Gue juga belom tau, ini aja baru gue pinjem dari perpustakaan, tapi pas gue baca prolog nya, nih cerita tipe sad,romance gitu." jawab Keyra sambil membolak-balikkan kertas buku itu.
"Kayaknya bakalan sedih tuh, entar kalo lo udah selesai bacanya, ceritain ke gue ya,Key" ujar Nathan dengan senyum yang merekah di wajah tampannya.
"Iya nanti bakalah gue ceritain ke elu, tapi kalo sedih dan bikin gue nangis ga apa-apa kan ya, hehehehe" ujar Keyra dengan tawa khasnya.
"Balik ke kelas yuk Key, kayaknya dikit lagi udah masuk." ajak Nathan lalu mengambil tempat disamping Keyra.
"yaudah yuk." lalu mereka berjalan beriringan menuju ke kelas.

TBC
Next chapter will be upload 😊

I'm Here, Let Her GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang