Part 2

37 1 0
                                    

Astaga! Ini kenapa anak itu belum datang juga. Padahal ini sudah 15 menit setelah bel, dan parkiran ini sepi.

Aarrrggghh aku ga bisa berhenti mengumpat. Kenapa dia lama sekali sih. Memang nya aku ini apa, nunggu lama-lama bikin bosen tau. Apa dia tidak tau itu.

"Dasar sialan" ucapku pelan. Ntah sudah berapa kali aku selalu mengumpat.

"Gua kira lo itu ga bisa ngomong kata-kata kasar, karna lo pendiem. Ternyata bisa juga yah. Hahaha" ucapnya sambil mengangguk-anggukkan kepala.

Kuputar bola mataku malas. Akhirnya yg ditunggu akhirnya datang juga.

Dan apa katanya, dia berani bicara itu ke aku. Astaga cowo ini, untung kesabaran ku masih punya banyak stock.

"Yayaya terserah" kuputar badan ku, dan berbalik kearahnya.

"Jadi, apa yg penting?" tanyaku the point.

"Wow, wow slow down Rika. Gua cuma mau nganterin lo pulang kok"

What! Nunggu lama, dikira ngomong penting ternyata hanya pingin anterin aku.

"Gua bisa pulang sendiri".

"Oh ya!? Bukannya kita searah. Dan yaa karna setiap hari gua liat lo selalu lama nunggu kendaraan lewat, gua kasian juga. Lagian lo kenapa ga bawa mobil, bukan nya lo anak orang kaya kan?" tanyanya.

"Bukan urusan lo".

"Jangan galak-galak nanti ga punya temen".

"Emang ga punya temen"

"Huhh yaudahlah ga usah berdebat, yuk pulang" ucapnya sambil menarik ku ke arah... Motor? Matic?

Aku berhenti sejenak. Apa tidak salah? Bukannya dia itu lebih kaya dariku?.

"Kenapa? Tidak biasa naik motor atau kena matahari yah? Haha" ejeknya.

Aku heran, kenapa bisa?

Seolah dia tau kenapa aku diam. Dia menjawab.

"Oh, gua lebih suka naik motor matic karna lebih aman"

Aku hanya bisa mengangguk-angguk saja. Toh ga masalah juga naik motor.

Dia menyodorkan helm satunya. Apa dia menyiapkan nya untukku. Hahh Rika jangan berharap.

Di perjalanan pun kita hanya saling diam. Tak ada yg memulai obrolan.

Wuusssssshhhhhhhhh

Dingin. Kueratkan sweeter ku. Ternyata dijalanan sudah mulai mendung.

"Kalo kedinginan, peluk gua aja. Gua bukannya mau modus loh. Tapi, yah itu kalo lo mau".

Emmmm peluk tidak yah? Peluk aja deh, habis dingin.

Sampai dirumah juga. Hah home i'm comming.

"Ayo masuk dulu" ajakku. Itu aturan yg ayah diajarkan. Jika kita membawa seseorang atau diantar seseorang kita harus menawarinya setidaknya minum.

"Apa boleh?".

Aku mengangguk.

Dia mematikan mesin motor nya, dam memakirkan nya di pinggir garasi.

"Lo duduk disofa dulu, gua mau bikin minum".

Tak ada jawaban, tampaknya dia sedang lihat sekeliling ruangan ini. Biarkan sajalah.

Aku meninggalkan nya lalu pergi ke dapur untuk membuatkan dia minum.

Saat aku kembali, dia sedang memegang figura foto.

Tunggu! Itukan figura foto waktu aku kecil dengan dia.

Ku taruh minum diatas meja. Dan buru-buru aku menghampirinya lalu merebut figura itu. Dia kaget.

"Astaga, bikin kaget saja" ucapnya sambil mengelus dada.

"Itu siapa?" tanyanya.

Diam, menunduk sambil melihat foti yg sedang ku genggam.

Dia melangkah kearahku. Dan berhenti saat sepatu kita terdapat jarak sedikit.

Aku menatap nya dingin. Lebih dingin dari biasanya. Dan hampir aku berkaca-kaca.

Kulihat dia melihatku seperti merasa bersalah.

Dia menggaruk belakang kepalanya sambil tersenyum bersalah.

"Ummm maaf Rika, gua tadi cuma penasaran jadi gua ambil. Tapi suer gua ga apa-apain itu foto. Sumpah" ucapnya sambil mengangkat tangangan nya dengan berbentuk huruf "V".

Aku paling tidak suka jika barangku disentuh sembarang orang. Apa lagi sama dia.

"Pergi dari rumahku. Se.ka.rang" desis ku penuh penekanan.

Dia menunduk, lalu dia berjalan kesofa untuk mengambil tas nya, lalu menatap ku kembali dengan pandangan meminta maaf. Lalu dia keluar rumah.

Tak lama ku dengar suara motor menjauh. Dia sudah pergi.

Apa yg aku lakukan, padahal dia tidak bersalah besar kok. Tapi tetap saja aku ga suka.

Aku menatap foto yg ku pegang.

Hayy, kamu yg jauh disana dan tak tau dimana. Apa kamu merindukanku seperti aku merindukanmu saat ini.

Aku berlutut memeluk figura foto sambil menangis.

Setidaknya aku punya kenangan-kenangan satu-satunya.
.
.
.
.

Holla, nur datang membawa cerita pertamanya.. Hahaha

Maaf yah kalo banyak typo atau bahasanya ngalor ngidul. Jujur ini cerita pertama yg aku publish. Arrrgghhh *loncat-loncat ga jelas*

Dan oh ya. Itu POV RIKA yah..

Part berikutnya POV RENDI :*

Mohon dukungan nya. Klik "⭐" nya jangan lupa.

#senin 29/08/2016

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang