Bad Day

72 8 3
                                    

"Lora, bangunnnnn.... bukannya kamu harus berangkat sekolah hari ini? Ini sudah hampir jam 7 loh!" seru Mama Elora sambil menggoyangkan badannya yang masih menempel pada ranjangnya.

Dengan mata yang masih mengantup Elora berkata "Tunggu sebentar lagi deh, Ma. Lora ngantuk banget nih, 10 menit aja lagi" pinta Elora sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Ini kan hari pertama kamu masuk Elora. Mama dengar sekolah itu displinnya luar biasa loh!" ucap Mamanya.

Secepat kilat Elora bangun dari tempat tidurnya dan langsung berlari ke kamar mandi setelah mendengar ucapan mamanya. Melihat sikap Elora mamanya tidak merasa heran lagi karena Elora paling anti dengan yang namanya melanggar peraturan.

Sekitar 20 menit ia sudah menuju ke meja makan lengkap dengan pakaian. Rambut yang di kuncir satu dan tas berwarna coklat di punggungnya. Ia langsung mengambil sepotong roti dan mengajaknya papanya untuk pergi. Papa Elora yang sedari tadi sibuk membaca koran, kemudian menutup korannya dan berkata
"Nanti dulu tanggung ini, Lora"

"Elora nanti nih! Ayo Pah! Yaudah deh Lora berangkat sendiri aja!" rajuk Elora pergi meninggalkan papanya yang tidak menghiraukannya. Papa Elora hanya menggelengkan kepalanya dan kembali membaca korannya.

"Pah nggak apa-apa kalau Elora berangkat sendiri?" tanya mama Elora agak khawatir duduk di samping papa Elora.
"Mama tenang aja. Lora kan sudah tau letak sekolahnya!" Jawab papa Lora santai.

Elora memang manja terhadap orang tua wajar ia anak satu-satunya. Tapi saat dia terpisah dengan orang tuanya atau keadaan mendesak ia akan menjadi anak yang mandiri. Ia manja dengan orang tuanya karena ia jarang bertemu dengan orang tuanya dan ia harus tinggal dengan neneknya di Jogja yang mengharuskan dirinya manja dari sejak SD kelas 4. Dan baru sekarang ia bisa bersama dengan orang tuanya bersama.
Sampai di depan komplek dekat dengan pos satpam Elora menunggu taksi yang tidak kunjung lewat sedari tadi. Sesekali Elora melihat ke jam yang ada di tangannya.


"Lagi nunggu siapa, neng?" tanya petugas satpam yang kebetulan berjaga disana.

Dengan suara khawatir Elora menjawab "Ini saya lagi nunggu angkot kok nggak lewat-lewat ya, Pak?".

"Lah....neng nggak tau kalau hari ini sopir angkot pada demo?" seru satpam itu.

"Demo? Serius pak?" tanya Elora semakin khawatir,

"Aduhhh...gimana dong nih? Mana hari ini hari pertama gue masuk sekolah lagi!" gerutunya sendiri.

"Kalau bapak boleh tau neng sekolah dimana?" tanya pak satpam.

"SMA Garuda, pak"

"Wahhh..kalau neng jalan kaki 30 menitan itu baru sampai" Elora mendengus cemas.

Seorang laki-laki tinggi, berparas tampan, berpakaian seragam sekolah yang sama dengan Elora memberhentikan motornya di depan Elora dan menyapa satpam tersebut.

"Pak, apa kabar?" tanya orang itu sambil membawa bekal makanan.

"Baik, Mas Davi" jawab satpam itu dengan senyum sumringah.

"Ini pak titipan mama!" ucap laki-laki bernama Davi itu memberikan bekal makanan.

"Oh..iya Mas.Terima kasih banyak"

Love HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang