Elora Angela

43 6 1
                                    

Elora sengaja datang lebih pagi pergi ke sekolah. Ia tidak ingin di hukum dengan kejam untuk kedua kalinya karena terlambat. Membayangkannya pun ia tidak ingin. Elora menyusuri sekolah menuju ke kelas, keadaan sekolah sangat sepi belum ada orang yang datang hanya ada penjaga sekolah yang sibuk menyapu halaman. Kelas Elora berada di lantai dua dan suasananya pun sama. Sepi. Ia duduk termenung merasakan keheningan kelas yang damai. Elora melihat jam baru pukul 06.25, ia menghela nafas panjang sambil menempelkan dahi ke meja dihadapannya.

"Kayaknya gue kepagian deh datangnya? Tapi nggak apa-apa yang penting gue nggak di hukum lagi" ucap Elora bergidik ngeri. Ia bangkit dari bangkunya dan memutuskan untuk pergi mengelilingi sekolah.

Elora memberhentikan dirinya ke perpustakaan sekolah yang sudah di buka sedari tadi. Perpustakaan itu cukup besar buku-bukunya pun banyak dan fasilitas yang lengkap, Elora terpelongo melihat perpustakaan itu karena baru pertama kali ia melihat perpustakaan sekeren ini.

"Wahhh...bakal betah gue kayaknya disini" kagum Elora.
Asyik mengelilingi perpustakaan sambil sesekali melihat buku-buku Elora tidak sadar waktu sudah menunjukkan jam 07.10. Ia bergegas keluar dari perpustakaan menuju kelas. Diluar orang-orang sudah banyak yang datang. Sekolah sudah penuh dan yang pastinya di penuhi dengan keributan. Dengan santai Elora berjalan, ia merasakan keanehan setiap kali dia melewati orang yang ada di dekatnya langsung berbisik sambil melirik ke arahnya. Awalnya ia binggung dengan sikap orang-orang, tapi ia tidak peduli dengan hal itu dan terus berjalan menuju kelasnya. Saat ia ingin memasuki kelas, dirinya di tarik oleh seseorang dari belakang sehingga tubuhnya terbentur keras ke pintu. Elora merintih kesakitan sambil melirik orang yang menarik.

"Lo murid baru itu kan?" seru cewek yang menarik tanga Elora.

"I-iya" jawab Elora.

"Ada hubungan apa lo sama Davi?"

"Lo siapa?" tanya Elora agak takut.

"Lo mau tau siapa gue?" tanya cewek itu mengangkat alisnya sinis. Elora meggangguk. "Gue Rena Agatha. Gebetannya Davi" jawab cewek itu. Rena memiliki wajah yang cantik, tubuhnya yang tinggi, putih-bersih, membuat cowok yang ada di sekolah sangat menggaguminya. Ya, bisa dibilang dia cewek idaman di sekolah.

"Davi? Davi siapa? Terus apa hubungannya dengan gue?" tanya Elora mengeriyitkan dahinya.

Rena menghela nafas berat "Davi Anggara, anak kelas 12 IPA-3 ketua osis di SMA Garuda sekaligus kapten basket SMA Garuda. Tau lo? Jawab pertanyaan gue lo ada hubungan apa dengan Davi?"

Elora menjelentikkan jarinya "Ohhh...Davi tukang sial itu 'kan?" celetuknya yang membuat mata Rena melotot marah, "Apa lo bilang? Sial?".

Elora menggeleng cepat.

Rena menarik kerah baju Elora dan mendekatkan wajahnya ke Elora dengan tatapan marah "Lo jangan macam-macam sama gue! Gue disini bukan buat bercanda sama lo, ngerti lo?". Wajah Elora menegang, ia menelan salivanya yang kering.

"Rena, lepasin dia!" suara dari arah kiri yang menatap kesal.
Elora menoleh ke asal suara, sedangkan Rena tidak menoleh ia malah mengencangkan genggamannya pada kerah baju Elora sehingga membuat Elora tercekik.

"Rena?" tegas suara itu. Rena tidak menghiraukan suara itu lagi. Tangan Rena di genggam dan ditarik oleh tangan itu agar melepaskan Elora.

"Davi! Kamu nggak usah ikut campur!" ucap Rena kesal.

"Gue harus ikut campur karena lo sudah bawa-bawa nama gue!" jawab Davi menarik tangan Elora ke belakangnya.
Rena menatap Elora tajam yang menyembunyikan dirinya dibalik tubuh Davi.

"Masuk ke kelas lo, cewek sial!" suruh Davi. Elora mengeriyitkan dahinya sambil melihat Davi binggung. Davi menoleh ke Elora sambil mengangkat satu alisnya "Lo budek ya? Gue bilang masuk ke kelas!" perintah Davi tegas. Elora mendengus kesal dan pergi ke kelas.

Love HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang