PROLOG...
Nathan Alexander adalah seorang juru masak dengan
Kemampuan yang luar biasa dalam menginterpretasikan masakannya menjadikannya sebuah mahakarya yang luar biasa. Baginya sama seperti seorang komposer yang mampu menciptakan sebuah alunan musik yang mampu menghipnotis pendengarnya begitulah ia menciptakan masakannya, dan menjadikannya mahakarya. Membuat lidah terbuai dengan detil kenikmatan. Ia adalah lelaki penuh ambisi tapi juga penuh dengan pengapdian. Namun perangainya bisa dikatakan buruk sikapnya sangat arogan dan pemarah ia tidak segan segan memecat atau menghukum siapa pun yang bertindak ceroboh di dapurnya, namun dibalik sifat buruknya, ia memiliki tampang yang rupawan, pesonanya begitu amat menarik perhatian lawan jenisnya. Tak sedikit wanita yang memujanya karena itu. Namun tak seorang wanita pun yang dapat membuatnya jatuh hati. Nathan terlihat begitu sangat tampan rambutnya yang hitam legam serta tatapannya yang tajam lebih cocok menjadikannya sebagai seorang model ketimbang seorang kepala chef. Selain itu ia adalah pria asia yang mengagumkan dengan segudang bakat dan ketrampilan memasak.
Saat ini ia bekerja sebagai kepala chef di sebuah restoran yang sangat terkenal di Paris Prancis
"Minggu depan akan ada audisi untuk perekrutan juru masak baru, pastikan kali ini tidak ada kesalahan seperti tahun lalu. Membiarkan orang-orang bodoh itu berbondong2 kemari. Aku mau semuanya tertata, aku hanya ingin menerima juru masak dari lulusan sekolah memasak di negra ini. Mengerti!"
Suara laki laki itu lantang. Ia
menatap mata Nathan dengan tajam. "Baiklah sepeti yang kau mau, mulai minggu depan aku akan membuka audisinya." Jawab Nathan tak kalah tajam dari laki- laki dihadapannya itu. "Kau benar-benar yang terbaik Nathan ." Puji laki-laki paruh baya yang sempat menatapnya dengan tajam tadi." Aku tahu." Jawab Nathan dengan sedikit senyum sinis di bibirnya. "Oke kalau begitu aku harus melanjutkan pekerjaan ku dulu Demian." Laki - laki itu mengangguk setuju dengan ucapan Nathan.
"Hari ini sebelum memulai pekerjaan kita aku akan memberikan sebuah info pada kalian semua." Nathan mengumpulkan seluruh stafnya untuk brefing mengenai audisi untuk perekrutan juru masak baru di restoran itu. "Kalian pasti sudah tahu kalau minggu depan akan ada audisi. Aku sangat mengharapkan bantuan kalian di sini . Apa kalian mengerti?" "Mengerti cheff!!!! Jawab seluruh staff dan juru masak yang di bawah kepemimpinanya. "Baiklah bagus sekali, sekarang kalian bisa memulai pekerjaan kalian." "Baik cheff!!!" Seru mereka sekali lagi.
Hari itu restoran penuh sekali dengan pengunjung, pramuniaga tak henti-hentinya wara wiri mengantar pesanan untuk meja pengunjung. Di pantry Nathan terlihat sibuk membacakan seluruh pesanan yang masuk. Seluruh juru masak sedang bekerja sekarang, membuat mereka menggerakkan seluruh kemampuan memasak mereka. Setelah melihat pekerjaan anak buahnya, Nathan berdiri di balik meja chef untuk menyiapkan plating terakhir sebelum makanan disajikan, disini lah tahap penentuan apakah makanan tersebut layak untuk dihidangkan atau hanya akan berakhir di tempat sampah. Nathan adalah seorang yang memuja keaempurnaan kesalahan sedikit saja akan membuatnya marah dan tidak sungkan sungkan melemparkan masakan yang menurutnya tidak layak untuk disajikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASTA...
RomanceMengisahkan kisah cinta seorang chef yang begitu sempurna dengan segudang bakatnya yang luar biasa mampu menjadikan setiap masakannya menjadi mahakarya yang luar biasa, yang jatuh cinta dengan seorang siswa dari salah satu sekolah memasak. Menghadir...