1. Kenangan yang terselip

21 1 0
                                        

"Aku sedang tidak memikirkan apapun." Jawab Nathan ringan, alis Demian agak sedikit mencuat mendengar jawaban Nathan. "Aku pikir aku sudah cukup lama mengenalmu. Aku tahu pasti saat ini kau tengah memikirkan sesuatu" Nathan menyunggingkan sudut bibirnya. "Sepertinya begitu. Aku hanya tengah teringat pasta terakhir yang aku makan beberapa bulan yang lalu, rasanya begitu nikmat tapi akhir2 ini aku tidak bisa menikmatinya." Damian mengerutkan dahinya menatap ke arah Nathan "Tidak biasanya kau nenyukai sesuatu sampai memikirkannya seperti itu." Nathan menunduk sesaat kemudian ia menatap Demian sambil menebarkan senyumannya yang begitu indah. "Benarkah? Hanya saja rasanya agak sedikit berbeda, aku seperti merasakan pasta buatan ibuku saat aku masih kecil dulu, membuat ku mengingat ibu." Ada senyum sinis di bibir Nathan. Yang dibaca oleh mata Demian. "Apa kau masih merindukan Grace?" Tiba- tiba pertanyaan Demian membuatnya membelalakkan mata, ia terkejut bukan kepalang bagaimana laki-laki itu membaca pikiran yang berusaha ia sembunyikan." Sudah kubilang aku sudah cukup lama mengenal mu, aku tahu kau sedang memikirkan gadis itu. Sudah 2 tahun sejak kalian berpisah dan mengubahmu menjadi laki-laki arogan dan keras kepala." Nathan masih diam tidak menyangka laki-laki itu bisa mengenalnya begitu baik . "Aku harus pergi Demian tampaknya hari sudah semakin larut." Nathan berpamitan untuk segera pulang tampaknya ia sudah tidak ingin ada pembahasan pada topik ini. "Kalau saran ku hubungilah dia dan bicara padanya." Demian berseru sambil menatap Nathan yang berjalan keluar pantry. Nathan menghentikan lankahnya kemudian memalingkan pandangannya pada Demian kemudian tersenyum misterius yang kali ini tidak bisa dibaca oleh Demian. Ingatan itu tidak pernah bisa pergi, sekuat apapun Nathan mencoba melupakannya ia tetap tidak bisa. Mungkinkah ia masih mencintai gadis itu? Gadis yang sudah mencampakkannya dengan kejam demi mengejar cinta dari laki- laki lain.
Membuatnya membenci makhluk bernama wanita, saat ini ia tidak terikat dengan wanita manapun, ia hanya bersenang2 saja dengan mereka membuatnya terlihat seperti seorang bad boy. Tapi ia tidak peduli baginya hatinya ataupun cintanya kini sudah mati untuk seorang wanita.
Entah mengapa pikirannya tentang wanita itu menggelayutinya kembali malam ini. Membuatnya menggeram dan frustasi.

Saya sebenernya g' tau ini cerita apa, mumpung ada ide, ada yang baca sukur g dibaca juga g' apa-apa😅

PASTA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang