30 Days :: Delapan.

74 8 0
                                    

(Alisa Erikania on mulmed)

*****

Adino, Ameera, dan Alisa telah sampai di sekolah nya. Mereka pun segera turun dari mobil. Ameera yang sedari tadi memang kesal tingkat dewa buru buru untuk berjalan ke kelas nya.

Adino tiba-tiba menahan Ameera. "Ra, maaf ya."

Ameera tersenyum palsu. Perlahan ia melepaskan genggaman Adino. "It's okay, Din." Ia pun melanjutkan perjalanan menuju kelas nya.

Adino masih menatap punggung Ameera yang sudah menjauh dari pandangan nya. Ia merasa bahu nya di pegang. "Tenang aja Din. Dia gak mungkin marah kok. Dia kan udah sayang banget sama lo." ucap Alisa sinis.

Ya, Ameera memang sangat sayang pada Adino, tapi bukan berarti Adino bisa memanfaatkan keadaan seperti yang Alisa katakan.

Akhirnya Adino dan Alisa berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.

*****

Ameera sangat tidak fokus belajar hari ini. Bagaimana ia bisa fokus kalau yang ia pikirkan hanya lah kejadian tadi pagi.

Ia berusaha kuat-kuat agar tidak menangis. Tapi tetap saja, mata nya berkaca-kaca saat ini.
Akhirnya ia pun meminta izin untuk ke UKS dengan alasan sakit kepala.

"Yaudah Ameera, kamu ke UKS saja. Perlu di antar?" tawar Bu Bertha.

"Gak usah, Bu. Saya bisa sendiri kok." balas Ameera.

Setiba nya di UKS, Ameera langsung menangis sejadi-jadi nya. Ameera tidak benar-benar kuat seperti yang orang lain kira. Ia merasa ini terlalu berat.

Disisi lain dia cinta dan sayang, namun orang yang ia sayang, ternyata tidak benar-benar membalas perasaannya. Benar ternyata, rasa sayang bisa mengalahkan kesalahan besar yang telah diperbuat oleh seseorang.

Setelah cukup lama menangis, Ameera pun membaringkan tubuh nya di tempat tidur yang ada di UKS. Ia merasa badan nya benar benar lemas. Padahal tadi hanya alasan agar ia bisa keluar kelas dan meluapkan kesedihan nya.

Ia pun mencoba memejamkan mata dan terhanyut dalam mimpi nya.

*****

"Adino mana ya?"

"Dino! Dicariin mantan lagi nih! Kayak nya mau minta balikan deh." ucap Genta sinis.

Adino pun datang menghampiri. "Kenapa, Al?"

"Gak ke kantin?"

"Emang kenapa?"

"Bareng yuk!"

Adino terdiam. Sebenar nya ia ingin mengajak Ameera sebagai permintaan maaf. "Tapi, gue ada janji sama Amy."

Alisa tampak berpikir sejenak. "Ya, gapapa. Kita ke kelas dia aja dulu. Kan bisa bareng."

Adino menghela nafas. Ini sama saja mencari mati namanya. Bukannya malah dimaafkan, Ameera akan semakin ngambek pada Adino.

"Yaudah ayo."

Mereka pun berjalan menuju kelas Ameera. Ketika sudah tiba di depan kelas Ameera, Adino bertanya pada salah satu teman kelas Ameera. "Ameera mana?" tanya nya sambil celingukan mencari Ameera.

"Emang lo gak tau?" tanya Dinda.

Adino mengernyitkan dahi nya. "Tau apa?"

Dinda menghela nafas. "Ameera kan di UKS, tadi dia keliatan lemes. Jadi dia izin ke UKS."

30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang