Sakura hanya berdiri termenung memandangi pintu yang sudah sejak tadi tertutup. Ia mulai bergelut dengan pikirannya sendiri, ia tidak tahu harus berbuat apa, harus kah ia masuk kesana? Tapi untuk apa? Anak itu sudah baik-baik saja, lebih parahnya lagi Sakura tidak mengenal anak bernama Devlin itu apa lagi pemuda yang disebut-sebut sebagai Rosier itu. Kurang lebih sepuluh menit Sakura hanya mondar-mandir didepan pintu, 'what should I do? Go in there? Uhh I'm confused' pikir Sakura untuk beberapa saat.
Setelah memikirkan pro-kontra nya akhir nya Sakura memutuskan untuk masuk, 'NO' tapi kemudian Ia merubah pikiran nya lagi, begitu seterusnya sampai waktu sudah terbuang 15 menit.
'okay, I have decided' pikir Sakura mantab.
'I will go there, make an excuse and say goodbye, END of story.'Sakura mengambil nafas panjang, berusaha menenangkan detak jantungnya yang tak karuan. Kemudian dia mulai berjalan menuju pintu, meletakkan tangannya diatas gagang pintu tersebut, dengan hati-hati ia mulai membuka pintu itu berharap kehadirannya tidak mengganggu. Ia mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka itu, dilihatnya pemuda itu tengah duduk dikursi samping ranjang tempat anak itu terbaring. Dengan hati-hati Sakura masuk keruangan tersebut, setelah menutup pintu ia berjalan menuju pemuda yang tengah duduk itu.
Kehadiran Sakura disadari oleh pemuda tadi, sesaat pemuda tersebut menoleh memandang Sakura, seketika Sakura berhenti berjalan seolah membeku oleh tatapan pemuda itu. Tapi sejurus kemudian pemuda itu kembali menolehkan wajahnya pada anak itu 'Devlin'. Kini Sakura sudah berdiri disamping pemuda itu, turut memandangi Devlin.
"His name is Devlin," Pemuda itu membuka pembicaraan
"I, I know, y-you called him before" Sakura menjawabnya dengan ragu
"Thanks for helping him, Sakura."
"Eung, y-yes." Sakura memandang laki-laki itu dengan tatapan aneh, 'He knows my name? But how can?'"Who are you?" Tanya Sakura, 'what kind of stupid question is that?' pikir Sakura dalam hati. Pemuda sejenak memalingkan pandangannya dari si anak manis yang masih tidak sadarkan diri itu. Mengangkat kedua alisnya sambil menatap Sakura dengan pandangan 'are you kidding me?'
Untuk beberapa saat pemuda itu hanya memandangi Sakura. Dengan helaan nafas,
"Your future husband." Jawabnya mantab.
Giliran Sakura yang memandangnya dengan wajah tidak percaya.
"You, Y, You're that Rosier?" Tanya Sakura sedikit gagap, dia setengah tidak ingin mempercayai semua ini 'what a coincidence'
"That's me, Mrs. Sakura Alexandra Rosier." Jawab pemuda itu dengan seringainya yang khas. 'Guhhhh that's smirk, I really want to whip it from his face!'
"That's not my name!!" Sanggah Sakura dengan sedikit membentak, well dia sadar kalau sedang berada dirumah sakit, dan tidak ingin menganggu istirahat si anak manis itu.
"We'll see~" Jawab pemuda itu, masih dengan seringainya, yang semakin membuat Sakura sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidental Mother
RomanceSakura Alexandra Cloe, 18 years old high schooler become a mummy in 24 hours|| Sakura Alexandra Cloe, murid SMA 18 tahun menjadi Mummy dalam 24 jam