Sekuat apapun aku mengenggam jika takdirku bukan bersama mu, aku bisa apa?
Tujuh tahun yang lalu.
"Aku mau ngomong sama kamu Vid."
"Aku mau ngasih tau sesuatu, Vin."
Secara bersamaan.
"Ladies first."
"Kamu duluan aja Vid, kayaknya kamu bahagia banget."
"Okey. Tau gak, aku buat birthday suprise buat Dhira dan..."
"Bagus dong." Ucap Vina memotong ucapan David.
"Ish, aku belum selesai ngomong. Dan aku tadi nembak Dhira, finally diterima. Gak sia-sia PDKT setahun, usaha mati-matian buat dapetin hati doi." Wajah David berseri-seri, matanya memancarkan raut bahagia yang mendalam.
Aku tertegun, terdiam serta membisu. Aku hampir menangis Vid.
"Aku ikut bahagia ya." Shit! Aku bohong, mana mungkin aku bisa bahagia diatas kebahagiaanmu bersama dia.
"Kamu mau ngomong apa tadi?"
"Eh yang tadi ya? Gak usah deh, gak penting juga."
"Aku gak mau tau, pokoknya kamu harus bilang apa yang mau kamu omongin tadi. Kamu udah gak nganggap aku sahabat lagi?" Ucapnya penuh penekanan disetiap kata.
"Bukan gitu, kamu tetap sahabatku Vid."
"Selamanya tetap sahabat." Tambah ku dalam hati.
David menggerutu tidak terima, "Kasih tau apa yang mau kamu bilang sebelum aku marah. Kamu tau dong konsekuensi kalo aku marah, aku bakal diemin kamu berbulan-bulan."
What the? Di diemin David berbulan-bulan, mana bisa. Pernah suatu kali David marah dan dia diemin aku selama dua minggu. Parah banget, kan?
Ngeselin, ngebetein, songong, untung sayang.
Aku berfikir untuk memberi tahu yang sebenarnya, ya aku akan mengatakannya. Persetan dengan rasa malu, aku sudah terlalu lelah untuk memendam. Biarlah aku yang malu, setidaknya perasaan ku sudah sedikit lega.
David memukul tanganku karena aku melamun.
Baiklah aku akan mengatakannya.
"Kalau aku kasih tau, kamu janji jangan pergi?"
David mengangguk
"Kamu janji bakalan tetap mau sahabatan sama aku?"
"Iya Vin, aku janji."
"Kamu janji ya?" Aku mengulangi pertanyaan lagi, dengan sedikit rasa takut dan gugup.
"Aku janji Vin."
"Aku sahabat kamu, aku gak mungkin ninggalin kamu." David meyakinkan ku dengan tatapan yang begitu serius.
"Sebenarnya ehh, ehh iya aaa sebenarnya aku suka sama...." Ucapku gantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu (Slow Update)
Teen FictionCaramu menatapku seolah membuat aku yakin bahwa kamu mencintaiku. Caramu tersenyum padaku seolah membuat aku terbang bersama sejuta harapan tentang mu. Caramu memperhatikanku seolah membuat aku merasa spesial dihatimu. Tetapi kenyataannya, aku tak...