Dua

45 4 0
                                    

Salam hangat untuk hatimu yang sampai sekarang tak dapat kumiliki sepenuhnya.
Tertanda, perempuan yang mencintaimu.

Halo, apa kabar? Aku harap kamu baik-baik ya walaupun disini aku tidak baik tanpamu, lebih tepatnya hatiku. Gimana study kamu? Sudah tujuh tahun berlalu ya, gak kerasa. Pasti sekarang kamu udah jadi Dosen musik yang sukses, seperti impian kamu. Tau gak? Tadi aku nonton pertandingan futsal, kesukaan kamu loh. Padahal kamu kan tau kalau aku gak suka nonton futsal? Aku pernah bilang kalau itu olahraga gak jelas yang cuma ngerebutin bola, ngoper bola dan giring bola. Sekarang aku percaya kalau semua nya berubah. Sekarang setiap ada futsal aku selalu mati-matian buat beli tiket dan nonton pertandingannya, itu karena semuanya berubah.

Aku nulis surat ini karena aku kangen kamu, ini surat kesekian kalinya yang aku tulis dan simpan tanpa pernah aku kirim ke kamu. Biasanya surat-surat yang aku tulis bakalan aku terbangin bersama balon yang aku namakan balon cinta. Balon cinta aku buat biar Tuhan bisa lihat dan wujudkan harapanku. Harapanku itu salah satunya kamu.

By the way, sepertinya kamu lagi bahagia banget ya, pasti ada sesuatu yg baru. Aku stalking kamu di social media, setiap saat. Aku bahagia kok kalau kamu bahagia. Munafik banget kedengarannya tapi aku kan cewek tegar, seperti yang kamu bilang dulu. Hihi.


Kamu masih kenal aku, kan? Masa aku udah nulis surat sepanjang ini kamu lupa sama aku. Kalau lupa kenalin lagi deh, Aku perempuan yang sangat mencintaimu, aku perempuan yang bodoh karena terlalu cinta kamu, aku perempuan yang selalu tersenyum dan tetap tegar atas bahagiamu, walau bahagiamu bukan karena aku. Aku tahu, aku bodoh. Aku terlalu bodoh untuk memperjuangkan hatimu. Ah sudahlah, aku cukup kuat kok untuk hal seperti ini. Sepertinya sesi perkenalan cukup, aku takut aku semakin hanyut lagi dalam kenangan.


Aku gak mau basa-basi lagi, langsung ke intinya; aku kangen kamu.

Berakhirnya surat ini aku mau bilang sama kamu, jangan sia-siakan dia yang bersamamu sekarang, kamu cukup sia-siakan aku saja, memang takdirku untuk itu. Kamu jangan khawatirkan aku.

Aku mencintaimu selalu.
Aku jatuh cinta padamu dalam dan tanpa ampun.

Salam penuh cinta, dari penyuka semua hal yang kamu suka, kecuali bahagiamu bersama dia.

Perempuan yang mencintaimu.

Kamu (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang