"Tanda lahir.
Tanda lahir adalah takdir dalam aksi. Tanda tersebut merupakan keajaiban kecil dari takdir. Karena tak ada yang dapat memperkirakan dimana dan kapan tanda lahir itu akan muncul atau bahkan akhirnya berakhir ditubuh mereka.
Tanda lahir akan muncul secara acak. Tapi jika tanda lahir benar-benar acak, lalu bagaimana dua orang yang sepenuhnya orang asing memiliki tanda lahir di tempat yang sama dengan bentuk yang sama? Mungkinkah itu takdir?
Tanda lahir dan takdir tidak berbeda. Jika kau menunggu untuk bertemu orang yang memiliki tanda lahir di tempat yang sama.. itu hampir tidak mungkin."
Jungkook kini sedang duduk dengan senyuman yang mengembang diwajahnya, sedari tadi dia bergumam tidak jelas. Pandangannya terkunci kearah gadis yang tengah asik merangkai bunga. Entah kenapa setiap melihat gadis itu hari-hari Jungkook semakin sempurna. Mungkin akan tambah sangat sempurna jika gadis itu bisa berada dipelukannya.
Jungkook mulai bangkit, berjalan mendekat kearah gadis yang dia cintai itu. Tangannya mengambil alih marker yang sedang digunakan gadis itu.
"Tolong kembalikan Jungkook-ssi" Gadis itu mulai sebal terhadap tindakan Jungkook.
Tetapi Jungkook hanya menanggapinya sambil tertawa. Dia menggabar sesuatu dileher bawah telinga kanannya.
"Karena itu aku harus menulis sendiri takdir itu." Jungkook menunjuk tanda yang barusan dia buat di lehernya.
"Bukankah begitu Eunha-ssi?"
Tanda berbentuk love yang sama dengan tanda lahir gadis yang bernama Eunha. Gadis itu hanya membuang nafas. Sudah seminggu sejak dia bertemu dengan Jungkook di depan Toko bunganya. Ya, gadis itu adalah seorang florist. Dia sangat suka dengan bunga-bunga. Dan pria didepannya ini adalah salah satu pelanggannya yang setiap hari datang ke toko miliknya itu.
"Kau sudah hampir lima jam berada disini Jungkook-ssi" Eunha menyilangkan tangan didepan dada. Dia heran oleh tingkah aneh pria yang memiliki senyum cukup manis ini.
"Jadi kau mengusirku Eunha-ssi? Wah.. bukankah pelanggan adalah raja?" Jungkook terkekeh geli. Dia sangat senang menggoda gadis bertubuh mungil ini. Dan sudah menjadi hobinya untuk selalu datang kesini setiap hari.
"Bukan begitu maksudku Jungkook-ssi. Kau sudah sejak pagi berada disini. Apakah kau sudah menemukan bunga yang kau inginkan?"
"Hmmm, mungkin sudah" Jungkook tersenyum.
Tangan Jungkook mulai mengambil setangkai bunga berwarna merah yang ada dibelakang Eunha.
"Aku ingin membeli bunga ini"
"Ada pesan yang ingin ditulis?" Eunha bertanya kembali. Gadis itu merebut kembali marker yang masih ada ditangan Jungkook dan mempersiapkan secarik kertas untuk menulis pesan yang akan dipasang di bunga tersebut.
"Ya ada, AKU HARAP KAU MENYUKAINYA" ucap Jungkook yang langsung ditulis oleh gadis itu.
"Ini untukmu" Jungkook menyerahkan setangkai bunga gloxinia* tersebut untuk Eunha.
Pipi gadis itu menunjukan semburat merah. Perlakuan Jungkook bisa membuat gadis manapun mungkin akan jatuh hati. Dan lagi bunga yang diberika oleh Jungkook adalah bunga Gloxinia yang berarti 'Cinta pada pandangan pertama' .
"Ku harap kau menyukainya, Jung Eunha" Kali ini senyuman Jungkook sukses membuat debaran jantung Eunha berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Jadi.. Maukah kau menjadi kekasihku?" Eunha membulatkan matanya atas pernyataan Jungkook yang sangat tiba-tiba. Gadis itu sangat ingin berteriak dengan keras.
"Baiklah.. jika kau menerima bunga ini artinya kau mau, jika kau menerima bunga ini lalu membuangnya ketempat sampah itu artinya kau menolak."
"Huuuhhh.. Tapi aku harap kau menerimanya dan menyimpan bunga itu." Lanjut Jungkook.
Eunha diam beberapa saat. Tangan gadis itu mulai terulur. Jungkook yang memejamkan mata berdoa dalam hati supaya pernyataannya diterima oleh gadis yang dia cintai itu.
Tiba-tiba Jungkook merasakan tangan digenggam oleh Eunha. Pria itu membuka matanya, dan benar Eunha tengah menggenggam tangan Jungkook yang menyodorkan bunga Gloxinia tersebut. Eunha mengambil bunga itu lalu tersenyum kearah Jungkook.
"Baiklah... Aku bersedia Jungkook-ssi" ucap Eunha dengan pipi yang bersemu merah. Sungguh menggemaskan sekali gadis itu dimata Jungkook.
"Benarkah???? Yeahhh.. Mulai sekarang kau harus memanggilku Chagi" Jungkook memeluk spontan gadis yang baru saja resmi menjadi kekasihnya itu.
"YAA! Itu sangat memalukan Jungkook-ssi, aah maksudku Jungkook-ah" Eunha lupa jika sekarang sudah bukan saatnya memanggil Jungkook dengan formal.
"Terserah kau saja. Yang terpenting adalah kau telah menjadi takdirku."
-FIN
------------------------------------------------------------
POJOK CURHAT
Ciee udah selesai wkkk, nggak deng. Cerita ini bakal ada lanjutannya. Karena bagian ini adalah bagian awal mulai mereka pacaran wkkk. Stay reading yaaaaa.... <3
Vote 25? Lanjut
-