Chapter 2.

131 2 0
                                    

Setelah upacara, Keisha langsung berjalan menuju kelasnya bersama Nadira. Keisha dan Nadira membicarakan banyak tentang anak-anak hits yang Nadira kenal. Keisha bisa dibilang juga termasuk anak hits, tetapi dia tidak terlalu senang berada diantara teman-teman yang hanya ia kenal sekelebat saja. Karena bagi Keisha, mereka lebih banyak menunjukan kebohongan. Istilah jaman sekarang nya, two faced. Banyak sekali teman-teman Keisha yang hanya kenal melalui grup Line dan berujung berantem. Ya, wajar kalau berantem nya hanya satu lawan satu. Tapi ini justru bawa kubu. Ah, Keisha sudah paling malas dengan hal seperti itu.

Saat Keisha dan Nadira sampai dikelas, Keisha mulai mencari tempat duduk yang strategis untuknya. Keisha langsung berjalan ke barisan paling belakang. Untungnya masih ada 2 meja kosong di barisan paling belakang dan dipojok. Beruntung sekali Keisha masuk kedalam kelas yang isinya anak yang ambisius untuk mendapat nilai 100 dan lebih memilih duduk di barisan depan.

Keisha duduk di kursi nya dengan memakai earphone dan musik yang keras sambil membaca novel membuat orang yang duduk didepannya kebingungan. Bagaimana bisa serius membaca dengan musik sekencang itu? Dan keisha yang sedang asik melakukan aktivitasnya tersebut dikagetkan oleh seorang lelaki yang tiba-tiba ingin duduk disebelahnya. Keisha pun langsung memaki laki-laki itu. "Apaansih ngga-ngga. Gamau gue duduk sama cowok. Pindah gak cari tempat lain!" dan ketika Keisha menengok laki-laki tersebut, Keisha terdiam sejenak dan laki-laki itupun melempar senyum hangat kepada Keisha. "Hei, jadi, gue boleh duduk? Udah penuh semua tempatnya, tinggal bangku ini doang yang kosong, dan tadi juga gue disuruh duduk sini sama Bu Wati waktu abis perkenalan tapi lo malah asik---" "yaudah yaudah terserah lo" Keisha yang masih terkejut melihat sosok yang berdiri disebelahnya memotong pidato laki-laki itu.

"Kei? Masih inget gue kan?" laki-laki itu memulai percakapan setelah lama mereka duduk diselimuti keheningan.

"Inget" Keisha menjawab dengan sangat ketus sedangkan matanya tetap menatap kearah novelnya. Bahkan Keisha sudah tidak peduli dengan huruf-huruf yang tersusun di depan matanya itu. Keisha lebih fokus kepada pikirannya sendiri.

"Lo apa kabar Kei? Keluarga lo gimana? Sehat semua kan?" laki-laki itu tetap berusaha agar Keisha ingin berbicara dengannya.

"Baik dan baik juga" Keisha tidak menghentikan aktivitasnya. Sebenarnya, Keisha sedang mengendalikan detak jantung nya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat dan lebih tidak beraturan.

"Hm.. Oiya gimana? Udah punya cowok lagi? Kenalin dong ke gue" Ucap laki-laki itu sambil menyentuh siku Keisha pelan. Namun, mungkin Keisha sudah merasa resah berada disebelah laki-laki itu. Keisha pun menutup novelnya dan mulai menatap laki-laki itu. "Gue belom punya cowok dan gak berniat untuk pacaran lagi karena gue gamau diselingkuhin lagi. Dan lo, maksud lo pindah kesini tuh apasih? Lo sengaja nyari gue lagi? Karena semua contact lo ke gue udah gue putus? Gitu? Lo sengaja masuk sini dan manfaatin tante gue? Maksud lo apasih, No? Gue udah berusaha buat ngelupain lo dan ngelupain apa yang lo lakuin ke gue selama 2 tahun ini, dan tiba-tiba aja lo dateng lagi? Lo ngerusak semua yang udah gue usahain, No. Selalu." Keisha mengucapkan kata-kata itu sambil setengah berbisik dan jari telunjuknya menunjuk kearah laki-laki itu.

Nino Agra Abimana, laki-laki yang pernah sangat Keisha sayang. Laki-laki yang pernah hadir dikehidupan Keisha, yang membuat hari-hari Keisha lebih berwarna dan membuat Keisha lebih semangat untuk datang kesekolah. Nino adalah teman satu SMP Keisha. Mereka pernah berpacaran saat masih duduk di kelas 8, dan saat kelas 9 semester 2, Nino harus pindah ke Kalimantan untuk mengikuti ayahnya yang dipindah dinas ke daerah itu. Keisha dan Nino terpaksa melakukan hubungan jarak jauh. Mereka sudah mempertimbangkan dan sudah tau resiko-resiko yang akan dihadapkan pada mereka.

Awal-awal mereka melakukan hubungan jarak jauh, semuanya masih terasa baik-baik saja. Mereka sering video call hingga larut malam, bahkan sampai salah satu diantara mereka tertidur. Hari-hari yang mereka lewatkan terasa semakin berat ketika rasa rindu sudah menghampiri mereka. Tetapi, tiba-tiba sikap Nino kepada Keisha sangat berubah. Ketika Keisha meminta untuk video call, pasti ada saja alasan yang diberikan oleh Nino. Bahkan pesan singjat yang Keisha kirim kepada Nino seringkali tidak dibalas. Keisha yang mulai curiga akhirnya mencoba mencari tau melalui teman-teman dekat Nino. Akhirnya Keisha mendapat kabar yang sangat tidak ingin Keisha dengar. Dito, salah satu teman dekat Nino mengatakan bahwa, Nino sudah memiliki pacar baru dan Dito pun menceritakan kepada Keisha bahwa Nino mengaku sudah putus dengan Keisha, jauh sebelum dia memiliki pacar baru. Setelah mendengar kabar itu, Keisha tanpa pikir panjang langsung memutus hubungan dengan Nino dan mencoba untuk benar-benar menghilang dari Nino.

Namun, hari-hari Keisha setelah itu terasa sangat berat. Keisha sangat berat untuk melupakan kebiasaan-kebiasaan yang dia lakukan dengan Nino. Keisha merasa sangat kehilangan. Dan semenjak itu, Keisha berubah menjadi Keisha yang pendiam. Keisha benar-benar berubah.

nahloh gimanatuh Keisha sama Nino jadinya? Kayaknya gue bakal lama ngepost part selanjutnya deh, karena gasempet2 wkwk semoga ceritanya gak ngebosenin deh.
makasih loh udah dibaca!!!!

BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang