Satu botol air mineral sudah habis di sikatnya. Jennie mendesah lelah kemudian merapatkan diri ke jendela ruang latihan guna mendapat sumber daya yang sangat berharga baginya saat ini, angin.
"Gerah sumpah, sampe banjir," keluhnya. Kemudian diamini oleh ketiga gadis lainnya.
Jennie, Jisoo, Lisa, dan Rosie sedang berlatih saat ini. Melakukan olah badan ditambah cuaca siang hari yang panas membuat keempat gadis itu banjir keringat.
"Astaga gue butuh air," ucap Jennie lagi.
"Dasar monster air, udah sebotol lu habisin jen," sahut Jisoo.
"Lu ga haus jis?" tanya Lisa.
"Haus sih iya, cuma porsi minum gue ga sebanyak Jennie," jawab Jisoo.
"Yaudah sih ya, mau ambil air dulu kedalem bentar," ucap Jennie kemudian sambil melengos pergi ke dalam sekre.
Dengan lemas Jennie membuka pintu sekre dan dihadiahi tatapan heran Hanbin. Baru saja hendak melepas sepatu dan masuk ke sekre Hanbin mencegahnya.
"Mana botol airnya? Gue ambilin," ucap Hanbin sambil menghampiri Jennie.
"Tumben baik?" tanya Jennie sambil memberikan botol besar itu pada Hanbin.
"Busetdah, ini buat lu sendiri airnya?" tanya Hanbin.
"Kaga buat yang lain juga," sahut Jennie.
"Yaudahlah, lo balik aja ntar gue bawain airnya," kata Hanbin.
"Oke, makasi bin," ucap Jennie kemudian melangkah lemas ke tempat latihan.
Jennie pun kembali duduk disamping jendela dan memejamkan matanya, angin yang menerpa wajahnya membuatnya merasa nyaman.
Rosie yang melihat Jennie kembali tanpa botol airnya lalu bertanya, "Jen, mana airnya?"
Baru saja hendak menjawab, sosok Hanbin pun muncul dengan membawa botol Jennie dengan air dingin di dalamnya.
"Jen," panggil Hanbin sambil menyodorkan botol itu.
Jennie mengambilnya dan langsung meminumnya tanpa berkata apa-apa lagi.
Namun, setelah memberikan botol itu Hanbin tak kembali ke dalam. Ia malah duduk bersila disamping Jennie sambil memainkan smartphonenya.
Hanbin tak biasanya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Honest [KJ & KH]
Short StoryKetika: -Yang cewe ga mau jujur -Yang cowo takut jujur