Akhir-akhir ini Jennie merasakan sedikit perubahan pada dirinya. Dia sepertinya memiliki hobby baru saat ini. Gadis itu menatap lekat pada sosok lelaki yang berdiri tak jauh darinya itu.
Iya, dia memperhatikan Hanbin.
Seluruh gerak-geriknya, gesture tubuhnya, caranya menyibak rambutnya yang mulai panjang, semuanya.
Itu semua terjadi tanpa alasan dan ia perlu bersyukur sampai saat ini belum ada yang memergokinya memperhatikan Hanbin.
Sampai saat tatapannya bertemu langsung pada mata kelam milik lelaki itu.
Mampus.
'Kenapa?'
Jennie dapat melihat Hanbin bicara tanpa suara padanya.
Jennie hanya menggelengkan kepalanya. Karena ia pun tak tahu kenapa.
***
Jennie kembali melihat ponselnya, notif line nya sudah mencapai 999+ hanya saja gadis itu masih enggan membukanya. Sampai ada sebuah pop up yang membuatnya tiba-tiba menahan nafas.
Hanbin | Art Unit
Bangsta ngakak gur
Jennie penasaran, ia pun segera membuka app line nya. Namun sial, ia salah membuka roomchat. Niatnya untuk mengabaikan pesan Hanbin gagal sudah.
Ya, dia sedang melakukan percobaan pada dirinya sendiri. Bagaimana jika ia mengacuhkan Hanbin beberapa saat?
Pikirnya ia dan Hanbin mulai tak wajar. Ia semakin menantikan pesan Hanbin, ia semakin canggung berhadapan langsung dengan Hanbin, dan masih banyak hal ganjil lainnya.
Hanbin pun sama, ia makin gencar mengirimkannya pesan.
Dan segudang pemikiran tentang Hanbin membuatnya pusing.
Lelaki dari fakultas hitam itu sukses mengacaukan pikirannya.
***
Ada yang gemes sama tingkah Jennie?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Honest [KJ & KH]
Short StoryKetika: -Yang cewe ga mau jujur -Yang cowo takut jujur