Enam

115 15 6
                                    

Sudah hampir seminggu sejak kejadian Tasya bertemu dengan Rezi di salah satu mall, kini mereka berdua belum bertemu lagi. Ya karena Tasya yang sangat malas berkeliaran di lingkungan sekolah, maka kemungkinannya kecil mereka akan bertemu di sekolah.

Tasya menghela nafasnya, dan menatap ke luar jendela.

"Aduh neng! Kenapa kamu teh duduk sendirian? Mau akang temenin?"

Tak perlu di tanya siapa itu, dari nada suaranya sudah pasti itu Julio. Cowok berdarah Australia murni, tetapi lahir dan besar di sini.

Mungkin ada yang bingung kenapa dia barusan berbicara dengan logat sunda, itu karena hasil belajar bahsa sunda dari teman-temannya.

"Peanut" gumam Julio. Tasya pun menatap Julio sebentar dan kembali menatap ke luar jendela.

"Eh, masa cogan kayak gue di anggurin gini." Ucap Julio dengan PD nya mengatakan dia adalah cowok ganteng.

"Mau ngapain lo ke sini?" Tanya Tasya dengan nada datar.

"Wuih, Santai atuh..."

"Gue ke sini karena gue liat lo ngelamun mulu, terus juga natap ke luar jendela mulu."

"Kalo mau ngusilin gue, jangan sekarang deh Jul."

Julio terdiam sebentar, kayaknya gue pergi aja deh. Kalo liat suasananya mungkin dia butuh waktu buat sendiri.

Julio pun bangkit dari tempat duduk, dan ikut bergabung dengan teman-temannya yang sedang berkumpul di sudut kelas.

"Eh di luar ada kakel cogan, dia dari tadi berdiri di depan kelas kita. Kira-kira dia nunggu siapa ya?"

"Oh iya, gue tau dia. Dia kakel kelas dari kelas 12 IPA - 4. Kalo gak salah namanya Fahrezi."

Suara itu dari bangku yang berasal dari tempat para cewek-cewek di kelas itu berkumpul untuk bergosip ria.

Hah? Fahrezi? Maksudnya si Rezi? Tasya bertanya dalam hati. Tampaknya Tasya mulai kepo dengan percakapan dari mereka, dia pun duduk diam sambil terus memasan telinga untuk mendengar gosip mereka.

"Kalo menurut gue sih, dia pasti lagi nunggu seseorang di dalam kelas ini. Tapi... siapa?"

Dia mau nyari siapa di kelas ini? Mana mungkin--

"Tasya! Tuh di muka ada kakel yang nyariin lo." Teriak Kimberly  yang baru saja masuk ke dalam kelas yang di ikuti oleh Rina di belakangnya.

"G-gue?"

"Iya lah, terus di kelas ini siapa lagi namanya Tasya selain lo?" Tanya Rina.

Tasya pun dengan cepat keluar dari dalam kelasnya dan bertemu dengan Rezi yang sedang bersandar di tembok kelas mereka, dengan mata yang terpejam.

"Ka-kata temen gue, lo lagi nyari gue ya?" Tanya Tasya dengan sedikit gugup.

Eh, kenapa gue jadi gugup gini?

"Lama."

"Ha?" Kening Tasya pun mulai berkerut.

"Tadi gue mau ngajak lo ke kantin, tapi lo nggak keluar-keluar dari dalam kelas." Ucap Rezi masih di posisi semula.

"Kenapa gak lo nyuruh temen gue terus suruh manggil gue? Atau lo langsung aja masuk ke dalam kelas?"

Rezi diam.

FASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang