Ini mimpi kan?
Ciuman ini mimpi kan? Pasti.
Tapi kenapa sangat nyata bagi Fabian?
Astaga, apa yang harus ia jawab saat ini, ia bahkan tidak dapat berpikir karena pernyataan cinta Aleta. Gadis itu benar-benar tidak tahu apa akibat dari pernyataan cintanya. Aleta memang gadis yang agresif, tapi ia tak menyangka gadis itu seagresif ini.
"Aleta, apa yang kau katakan?!" Bentak Fabian.
Aleta hanya tersenyum, "Kau ingin aku mengulanginya?"
Aleta terlihat serius, ia bahkan mengubah panggilan yang ia tuju pada Fabian.
"Kau tidak mencintaiku?" Tanya Aleta.
Fabian mengangguk, "Aku tidak mencintaimu dan tidak akan mencintaimu."
Aleta terseyum, "Kalau begitu, aku akan membuatmu mencintaiku dalam waktu tiga hari."
"Apa?!"
Aleta memejamkan matanya karena Pekikan Fabian, kemudian ia membuka matanya dan berdiri hingga membuat Fabian ikut berdiri.
"Jangan lakukan, Leta. Kita-"
"Persetan dengan status kita! Faktanya aku mencintaimu!"
Fabian bergeming. Ia tidak akan pernah bisa mengalahkan Aleta. Gadis itu terlahir sebagai pembicara yang handal- tentu saja karena sekarang ia akan menjabat sebagai general manajer di hotel yang di kelola Fabian. Hotel itu awalnya milik Arsen, tapi sekarang Fabian lah yang mengambil alih. Sebenarnya, Fabian memiliki perusahaan lain lagi, tapi ia memilih untuk fokus di hotel.
"Aleta!"
"Aku akan melaukannya, sampai ketemu besok, sayang." Kemudian Aleta berlalu dari hadapan Fabian.
Astaga, Fabian bisa gila jika seperti ini.
***
Keesokan paginya, Aleta bangun lebih awal karena ia akan mulai bekerja di hotel Fabian. Hotel itu termasuk salah satu hotel terbaik di Asia. Dan Aleta masuk kesana tidak mudah, ia memilih untuk masuk secara tes tanpa dibantu oleh keluarganya.
Pagi ini, operasi Aleta akan dimulai. Ia akan mulai dengan menggunakan pakaian super minim untuk menarik Fabian. Tapi, yang ia dapatkan tenyata salah. Arsen dan Alvaro menasehati nya pagi-pagi sekali.
"Papa, aku akan pergi dengan pakaian ini. Jangan membantah!"
"Sayang, pak-"
Belum selesai Arsen bicara, Aleta sudah berlari ke luar dan masuk ke mobil Fabian dengan cepat.
"Aleta, mobilmu ada!" Ucap Fabian.
Aleta hanya tersenyum dan memilih untuk menggunakan earphone.
Fabian menghembuskan napasnya dan memilih untuk tidak berdebat di pagi hari. Ia masuk ke mobilnya dan mendecak kesal dengan sikap Aleta. Fabian menggelengkan kepalanya dan mulai melajukan mobilnya.
Setibanya disana, Aleta turun terlebih dulu dan ia langsung pergi ke ruangannya yang berada di lantai 20, satu lantai di bawah ruangan Fabian. Selama di perjalanan ke ruangannya, semua karyawan memandang kagum ke arah Aleta. Faktanya , mereka tidak tahu bahwa Aleta merupakan GM mereka yang baru.
Fabian yang melihat tubuh Aleta diperhatikan, merasa kesal. Ia pun berjalan cepat dan menarik tangan Aleta untuk cepat masuk ke dalam lift.
"Kau menolongku dari mereka, kan?"
Fabian tidak menjawabnya, kemudian ia melepaskan jas nya dan mengikat kedua lenganya di pinggang Aleta. Saat Fabian melakukan itu, Aleta memandang wajah tampan Fabian. Fabian memiliki wajah yang sangat indah, matanya cokelat indah dan wajahnya tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FABIALETA
RomanceAleta mencintai Pamannya sendiri, Fabian. Lalu semua kerumitan muncul. || Copyright ©2016 by Kyuri.