Ify dan Sivia berjalan di koridor sekolah yang lumayan sepi. Saat ini sudah jam pulang sekolah dan para siswa/i Vanquish ada yang sudah pulang ke rumah masing-masing dan ada pula yang sudah stay di lapangan untuk menonton Ify melawan Angel.
"Lo yakin bisa ngalahin Angel?" tanya Sivia ragu. Ify mengedikkan bahu nya.
"Entahlah. Siapa tau."
Ify memainkan ujung bajunya. Jujur ia gugup. Tak yakin juga bisa memenangkan taruhan yang ia buat dengan Angel. Terlebih Angel yang memang jago basket.
Ify Dan Sivia pun sudah sampai di lapangan basket Vanquish. Di lapangan Angel sudah menunggu Ify dengan senyuman meremehkan nya.
"Semangat Ify," teriak Sivia saat gadis berdagu tirus itu memasuki lapangan basket. Berhadapan dengan Angel gadis berambut pirang yang memakai baju basket bernomor 5 sedangkan Ify no 24.
"Berani juga lo datang." Angel menatap Ify sinis yang ditatap malah terkekeh.
"Lo fikir gue bakalan diem terus ditindas sama orang kayak lo? Gue punya batas kesabaran."
Ify membalas tatapan Angel tak kalah sinis membuat Angel mendengus kasar. Berani sekali anak ini menatapnya dengan tatapan tanpa ketakutan itu.
Angel tertawa, "oh ya? Siap-siap aja lo gue bikin malu karna udah berani ngelawan gue!"
"Atau lo yang akan malu karna terlalu sombong!"
Ify dan Angel memang taruhan, siapa yang kalah dalam pertandingan ini harus berdandan ala orang gila selama seminggu.
Rambut dikuncir dua, rok tinggi, kaos kaki berbeda warna. Intinya selama seminggu mereka harus berdandan diluar style mereka.
Priiitt.. Priittt..
Peluit di bunyikan pertanda pertandingan one and one antara Ify dan Angel dimulai.
Alvin pun melambungkan bola berwarna orange itu pertanda awal permainan. Dengan gesit Angel menangkap bola berwarna orange itu terlebih dahulu. Mendribble basket itu untuk menuju ring milik Ify.
---
Mario memarkirkan motornya di parkiran Vanquish. Lalu berlari dengan cepat menuju lapangan basket Vanquish.
Terlihat siswa/i Vanquish sudah mengerumuni lapangan. Mario menerobos kerumunan itu hingga tepat berada paling depan. Ia dapat melihat skor yang tertera di papan. Angel 20 sedangkan Ify 10.
"Percuma gue ngajarin lo basket kalau lo kalah."
---
"Percuma gue ngajarin lo basket kalau lo kalah."
Ify langsung menoleh ke Sumber suara. Terlihat kakak nya sedang tersenyum miring seakan meremehkan. Ify mendengus sebal. Senyuman itu menyebalkan.
Ify pun yang tadi nya sudah menyerah karna terlalu jauh ketinggalan skor dari Angel seketika berubah menjadi lebih semangat dari sebelumnya.
Mungkin karna ....
Mario?
--
Semua bersorak saat pertandingan itu di menangkan oleh Ify dengan skor 20-34. Ify terkekeh pelan melihat wajah Angel yang menatapnya tidak suka.
"Jalani taruhan kita, nona Angel!" ucap Ify dengan penuh penekanan pada setiap kata nya. Angel menghentakkan kaki nya kesal lalu segera pergi dari lapangan basket di ikuti oleh 3 antek-anteknya, Dina, Zeva, dan Zahra.
"Ify, lo hebat banget bisa ngalahin Angel." Sivia menghampiri Ify yang masih berdiri ditengah lapangan basket lalu memeluk nya.
Ify tersenyum lebar sambil menepuk-nepuk punggung Sivia yang memeluknya. Ia juga tak menyangka bisa mengalahkan Angel. Oh ayolah, rasanya mustahil jika Ify harus mengingatnya kembali ke beberapa menit yang lalu. Ini menakjubkan ia bisa mengalahkan seorang Angel.
"Ini karna kak Mario," bisik Ify pelan yang langsung membuat Sivia melepaskan pelukannya kasar.
"Gila lo, Fy."
Ify tertawa keras lalu tawa nya terhenti saat Mario menghampiri dan sudah berada disebelah Sivia.
"Hebat. Ternyata nggak sia-sia dong gue ngajarin lo," ucap Mario.
Ify mengangguk antusias lalu memeluk Mario. Mario terkekeh dan membalas pelukan Ify erat. Bau keringat Ify sama sekali tidak tercium oleh Mario. Hanya kenyamanan yang ia rasa serta bau strawberry rambut Ify.
'Selalu Wangi. Gue suka.'
Sivia cengo melihat pemandangan nya di depan nya itu.
"Ehem, cewek secantik gue gini dicuekin? Ohh kalian sungguh terlalu," ucap Sivia dengan gaya alay nya. Ify melepaskan pelukan nya sedangkan Mario mendengus sebal. Lagi enak-enak juga diganggu.
"Hehe sorry, Vi. Ya udah yuk ikut gue ke Cafe Nav, gue traktir. Ehh ralat, Kak Mario yang teraktir," ucap Ify lalu menyeret Sivia dari lapangan basket. Sivia cuma pasrah ditarik secara paksa oleh Ify.
Mario cengo"KOK JADI GUE SIHH." Teriak Mario keras.
"Berisik lo, Kak. Cepetan ayo!!" teriak Ify tak kalah keras.
Mario pun langsung berlari menyusul Ify dan Sivia.
*
677 word
KAMU SEDANG MEMBACA
Istimewa [SELESAI]
FanfictionCinta terlarang seorang kakak dan adik . Mario Stevano dan Ify Alyssa Cover by Nikitanikita6 #11 ifyalyssa (02/06/18)