3 orang siswa memasuki ruang kelas secara bersamaan, membuat sebagian siswi mendesah. Sedangkan 2 dari 3 anak baru itu mengedarkan pandangannya ke seisi kelas dan berhenti di sudut kelas, dan tersenyum ke ' si penghuni sudut kelas ' yang sedang menenggelamkan wajahnya di meja belajarnya, takut salah seorang teman sekelasnya menyadari ' sesuatu '
" Hi Guys ! Richaldho Gizara ! I am from Inggris ! Nice to meet you, guys ! " Ujar salah seorang anak baru itu, yang berada di ujung sebelah kanan.
" Boleh gue panggil Ichal gak ? biar so sweet gitu ! " Celetuk salah seorang siswi yang duduk di barisan nomor 3 dari depan.
Namun celetukan siswi tadi sontak saja membuat ' si penghuni sudut kelas ' tersentak dan bangun dari ketanggelamannya di meja belajarnya. Tak hanya ' Si penghuni sudut kelas ' saja yang terkejut, namun 2 dari 3 siswa baru yang juga mengedarkan pandangan saat pertama masuk tadi juga terkejut.
" Boleh " ucap murid baru yang tadi baru saja memperkenalkan dirinya, sembari tersenyum miring dan memandang ' Si penghuni sudut kelas ' " Tapi gue biasa dipanggil Ridho, wlau ada beberapa yang manggil gue Ichal sih " sambung nya lagi.
" o-oh " Seru hampir seluruh sisw di dalam kelas tersebut.
" Next ? me ? okey ! I am Raisyadho Gizara ! You can call me Raidho " ujar anak baru disebelah kiri Ridho yang diketahui bernama panggil Raidho. " I am his twin " Sambungnya lagi.
" And she " Gumam Ridho namun tak dapat didengar dengan jelas oleh seluruh penghuni kelas, namun ' Si penghuni sudut kelas ' dapat dengan mudah membaca gerakan bibir Ridho, dan wajah ' Si penghuni sudut kelas ' yang semakin pucat.
" The last, I am Fauzi Hamsyi, you can call me Hamsyi ! Nice to meet you too guys " Ujar si anak baru terakhir, yang berada di ujung kiri.
" Any question ? " Tanya bu Sita, yang jika ia tidak berbicara mungkin tak disadari oleh para murid-muridnya.
" I am miss " Ujar seorang siswi mengangkat tangannya.
" ya, Nina ! " jawab gurunya tersebut.
" Why ? "
" Why ? " tanya balik ke tiga siswa blik tersebut karena tak mengerti pertanyaan siswi berkacamata namun masih terlihat manis itu.
" Sorry, I mean, kenapa kalian pindah sekolah ? " ujar Nina memperbaiki pertanyaan barusan.
" Oh ! Okey ! alasan simplenya, gue pindah karena mau melengkapi keluarga gue yang tercecer " Ujar Ridho
" Walau sebenarnya, bukan keluarga gue yang tercecer sih, tapi kitanya hahah, alasan lainnnya ? tak dapat di beritahukan " tambah Raisya sembari tersenyum yang sontak saja membuat seluruh siswi di kelas - kecuali beberapa orang yang menggap ini gak penting - memekik kegirangan.
" kalalu gue sih, karena diseret sama nih dua bocah, lagian adek gue juga tinggal disini kok ! " Jelas Hamsyi, juga memberikan keterangan sebab sebab dia pindah sekolah.
" O-oh " serentak seluruh siswa pun mengucapkan ooh secara bersamaan.
" okey ! ada pertanyaan lainnya ? " Tanya Bu Sita kemudian setelah keheningan yang panjang, namun dijawab dengan gelengan kepala hampir oleh seluruh siswa dan siswi.
" Baiklah ! ayo kita mulai pelajarannya, dan kalian silahkan pilih tempat duduk yang kosong " Suruh Bu Sita kemudian.
" Gue duduk sama Rele ! " Teriak Ridho namun tempat duduk di samping Rere - di sudut kelas - sudah diisi duluan oleh Raisya.
" Gue dapat duluan ! " Balas teriak Rasya, yang membuat semua siswa dan siswi memandang mereka dengan pandangan aneh, dengan kata kenapa yang memutar di kepala setiap orang. Sedangkan Hamsyi - si anak baru lainnya - hanya dapat memutar bola matanya malas melihat tingkah kakak adek yang tak patut lagi bertingkah anak-anak ini lagi.
" Re ! lo kenal si kembar ? " Tanya Siska, sahabat Rere yang sebelumnya memberi tahu Rere tentang kepindahan anak baru itu.
" Si kembar ? apaan deh tuh ! " Batin Rere kesal
" Gue kenal ka ! " Jawab Rere setelah sebelumnya berpikir anjang terlebih dahulu.
" Dimana Re ? waktu lo jalan jalan di Inggris yang lo ceritain waktu itu ? " Tebak Siska kemudian.
' Gue ke Inggris untuk nemuin mereka kali ! ' batin Rere lagi.
" IQ lu berapa sih ? " tanya Raisya, kesal Siska tak juga mengerti hubungannya dengan Relenya ini.
" terakhir gue tes masih 135 sih " jawab Siska polos.
" They are my twin, ka ! " Tutur Rere kemudian, yang dibalas pelototan mata Siska, dan wajah terkejutan semua siswa yang diam diam juga mendengar percakapan mereka, Sedangkan ' si kembar anak baru ' tersenyum melihat pengakuan ade kembar mereka.
" why ? kenapa lu gak bilang Re kalau lu punya kemabran cowok ! ganteng lagi ? "
" Emang gue harus apa bilang bilang sama lu ? gak semuanya pula kali harus diceritaiin, apalag ini cuma masalah saudara gue yang kececer, udah ah ! pelajaran udah mulai ! ngadap depan gih ! " balas Rere berusaha menyudahi percakapan mereka, karena ia harus berfikir panjang saat ini.
' Kenapa ? kenapa gue gak bilang Siska aja sih ? kalau gue punya kembaran ? kenapa gue selama ini nyembunyiinnya dari Siska ? apa gue masih belum percaya sama Siska ya ? tapi kenapa ? dan ngapain juga duo taik ini pake teriak teriak mau duduk bareng gue sambil manggil nama gue lagi. Eh ? manggil nama gue ? nama gue kan Rere, kenapa mereka masih manggil Rele sih ? nggak lucu tau nama gue itu ! untung aja mereka masih gak manggil gue Lele !!! ' batin Rere
" Kenapa ma ? kenapa pa ? kenapa aku harus sama mereka lagi ? kenapa ? belum cukup nyiksa aku ma ? pa ? aku lelah ma ! aku lelah pa ! kenapa kalian masih gak ngerti !!! aku masih sabar ma ! pa ! ia ! kalian beruntung ! tapi aku enggak ma ! pa ! help me please ! " batin Rere lagi.
Regard
Rerara52