why -3

50 2 1
                                    

' Kenapa ? kenapa gue gak bilang Siska aja sih ? kalau gue punya kembaran ? kenapa gue selama ini nyembunyiinnya dari Siska ? apa gue masih belum percaya sama Siska ya ? tapi kenapa ? dan ngapain juga duo taik ini pake teriak teriak mau duduk bareng gue sambil manggil nama gue lagi. Eh ? manggil nama gue ? nama gue kan Rere, kenapa mereka masih manggil Rele sih ? nggak lucu tau nama gue itu ! untung aja mereka masih gak manggil gue Lele !!! ' batin Rere

" Kenapa ma ? kenapa pa ? kenapa aku harus sama mereka lagi ? kenapa ? belum cukup nyiksa aku ma ? pa ? aku lelah ma ! aku lelah pa ! kenapa kalian masih gak ngerti !!! aku masih sabar ma ! pa ! ia ! kalian beruntung ! tapi aku enggak ma ! pa ! help me please ! " batin Rere lagi. 


" gue baru tahu kalau hobi lo udah berubah Rele, jadi sering melamun " tegur Ridho

"Daripada mentingin gue, lebih baik lu perhatiin pelajaran deh ! ini lokal unggulan, karena gue pintar gue bisa masuk sini, bukan kayak lu karena uang kalian bisa masuk sini ! " sindir Rere pas sasaran.

" ahhhh, lu gak tau aja Le ! Inggris sama Indonesia beda jauh Re ! Inggris lebih baik tentunya... " Pamer Ridho

" lu bukannya udah pindah kewarganegaraan jadi Indonesia ya ? " tanya Rere penasaran

" Ka gak ! gue turis disini, Pasport gue kan 5 tahun Re ! gue kan juga pertukaran pelajar di sini re ! lu sih kudet !  " Ingat Ridho

" Chal ! " Panggil Rere pada Ridho yang memang sudah dari kecil ia panggil Ichal dan Raisya dengan panggilan Isya sedangkan mereka memanggilnya Lele, namun karena Rere marah mereka menggantinya jadi Rele.

" mm " Gumam Ichal menanggapi panggilan Rere

" itu, temen lu yang namanya Fauzi Fauzi ituuu, kenapa pindah kesini ? ngikutin lu ? gaje gila ! dia ngikutin lu sama Isya ! " Tanya Rere kemudian, penasaran.

" Hamsyi ? "

" Iya ! "

" Dia gak ngikutin gue kok ! dia, ya emang mau aja tinggal disini " Jawab Ridho atas pertanyaan Rere barusan.

" o-oh "

" eh ! Re ! lu tau gak ? si Hamsyi itu dulu ketua geng loh ! gengnya itu, jago semua balapan ! hampir gak pernah kalah loh ! " Tutur Ridho dengan semangat karena tau Rere sangat suka balapan tapi tak ada yang mau mengajarinya balapan.

" Seriouly ? " tanya Rere meyakinkan, yang dibalas anguan yakin oleh Ridho.

' dia ? ' batin Rere bertanya, sembari memandang Hamsyi yang sedang mencatat penjelasan guru dari atas ke bawah, atas lagi bawah lagi.

' Gak mungkin ! dia pasti anak baik baik ! Ichal pasti ngibul nih ! ' batin Rere lagi

" Gila Chal ! gak tinggal bareng gue, buat lu pintar ngibul ya ? Astagfirullah al azim..... kakak gue ? ckckck " Takjub Rere

" I am Seriously Re ! gue gak boong ! lu pasti tau lah saat saat dimana gue boong, mana kagak ! tanya aja sendiri, sono kalau ka gak percaya ! " Suruh Ridho kesal adeknya yang tidak lagi percaya pada dirinya ini.

" psst psst, Hamsyi ! Hamsyi ! " Pangil Rere sedikit berbisik agar bu Sita tak mendengarnya.

" Ck ! gak di dengerin lagi ! " kesal Rere, Raidho yang mendengarnya langsung saja menyenggol siku Hansyi dengan sikunya, sedangkan Hamsyi yang sedang asik asiknya mencatat yang ada di papan tulis menoleh kesal sambil mengatakan apa ?, Namun setelah sadar Rere yang memanggilnya, Ia segera menengok ke arah Rere.

" lu anak balap ? " Tanya Rere to the point, namun jawaban Hamsyi diluar prakiraannya, karena Hamsyi cuma menggeleng polos sambilmenatap tepat di manik mata cokelat Rere.

" Lu pernah ikut balapan ? " tanya Rere kemudia, yang dibalas anggukan singkat Hamsyi, merasa kurang puas dengan jawaban yang didapatnya karena semua cowok yang iktu balapan itu biasa aja ! tapi mencari yang handal itu susah.

" Lu dulunya sering menang balapan ? "tanya Rere lagi

" emang kenapa sih ? " tanya Hamsyi, akhirnya buka suara setelah sebelumnya pertanyaan Rere yang hanya dibalas bahasa Isyarat.

" Right ! lu orang yang tepat ! nanti jam istirahat gue tunggu di kantin ! "

***

Jam istirahat telah berbunyi sejak 15 menit tadi, pantas saja kantin sekolah sangat ramai akan siswa dan siswi yang saling berdesakan. Di sudut kantin terlihat Rere dan teman temannya sedang makan seporsi bakso.

" Ham ! lu seriusan anak balapan ? " tanya Rere membuka obrolan.

" tadi kan gue bilang enggak ! " jawab Hamsyi sedikit ketus.

" dia bukan anak balap Re ! tapi mantan anak balap ! " timpal Isya sembari mengunyah bakso berisi daging itu.

" kenapa lu berhenti balapan ? " tanya Rere kemudian

" karena gue ingin aja berhenti ! " balas Hamsyi, acuh

" bangggg " rengek Rere kepada Ridho dan Raidho tanpa mempedulikan tampang orang orang yang melihat Rere berekspresi seperi itu !

" Ham ! adek gue ingin belajar balapan ! " tutur Rhaido, yang diangguki Rere " sama lo " sambung Rhaido lagi.

" kenapa harus sama gue ? kan lu bisa ? " tanya Hamsyi kebingungan.

" Gila gue yang ngajarin ! entar kalau ni anak jatuh, gimana ? lu tau sendiri gue ekstrem ! " Jawab Rhaido.

" sama aja kali ! gue aja belajar balap dari kalian, double do ! "

' haha double do ??? lucu lucu lucu ! '

" Beda ! " balas mereka serempak - Ridho, Rhaido, rere -

Tak menutupi kemungkinan, kalau dulunya Ridho dan Rhaido mengajari Rere, namun hasilnya ? Rere masuk rumah sakit dan terjadinya kejadian itu.

" iya !" balas Hamsyi akhirnya, mengalah, " besok lu ikut gue ke sirkuit " sambung Hamsyi yang dibalas anggukan semangat Rere


Regard


Rerara52

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 11, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Why ?Where stories live. Discover now