Chapter 1 - Awal Pertemuan

224 3 8
                                    


Pagi hari yang cerah. Mentari naik dari peraduannya, suasana taman kanak-kanak sangat ramai.

Para ibu-ibu yang bergosip dan anak-anak kecil yang berlari kesana kesini.

Ada anak yang bertengkar karena berebut hiasan manik-manik kalung, ada juga yang berkelahi memperebutkan mainan yang bisa dibilang limited edition...

Di luar pagar tampak berjejer penjual kaki lima sibuk dengan dagangan masing-masing.

Ada yang mempromosikan gulali, ada yang berjualan keong hidup bahkan sampai ikan hias juga kura-kura.

Ada yang menjual permainan strategi yang dikenal 'jabutan' berhadiah yang cukup banyak diminati anak-anak TK.

Sebagian ibu dari anak-anak itu berlarian mengejar putra putrinya sekedar menyuapkan nasi kemulut anaknya.

Guru TK juga tidak kalah sibuknya pagi itu.

Suasana di taman kanak-kanak itu berjalan seperti biasanya.

Rizky duduk melamun di kursinya. Ia memandang keluar jendela kelas dan menghembuskan napas berat.

Sebuah tangan mendarat tepat di bahunya berhasil membuatnya terkejut.

"Dor... Kamu kenapa Riz, bengong aja daritadi." ucap Nouval pada Rizky yang segera memukul jantungnya sendiri karena terkejut.

"Ah... Jangan ngagetin aku dong!" gerutu Rizky kesal pada Nouval.

Sementara Rizky kesal justru dibalas cengar-cengir ala kuda oleh Nouval.

Rizky sukses menoyorkan buku tepat di muka teman sebangkunya itu.

Nouval masih terkekeh geli karena respon Rizky, tanpa peduli lagi dia segera berkata,

"Riz, ayo main ayunan diluar... Teman-teman sudah nungguin kamu daritadi." ucap Nouval yang berlari melesat cepat meninggalkan Rizky yang cengong seperti kuda nil.

"Oh, ya..." jawab Rizky akhirnya setelah tersadar dari ekspresi cengongnya.

"Untung aku punya jantung serep... Coba kalo nggak, udah mati dari dulu-dulu aku temenan sama si Nouval." gumam Rizky sambil menggelengkan kepalanya.

Seorang anak gadis bermata bulat tanpa sengaja menyenggolnya, membuat kontak fisik antara Rizky dengan gadis itu.

Rizky melongo memandangi kecantikan gadis kecil itu.

Rambut panjang sepinggang bewarna redbrown, bola mata bulat bewarna coklat tua, senyum tersungging di sudut bibirnya membuat jantung Rizky seakan melompat keluar.

"A... " Kata-kata Rizky tersangkut di kerongkongan berganti aliran keringat deras dari dahinya.

Gadis itu tersenyum geli menatap wajah Rizky.

"Uhm... Maaf aku menyenggolmu." Kata gadis itu lirih sambil tersipu-sipu malu.

Muka Rizky bewarna merah seperti buah tomat karenanya.

Gadis itu pergi meninggalkan Rizky dengan meninggalkan seulas senyum di hati Rizky.

Rizky kembali sadar dari alam bawah sadarnya, ia melangkah keluar dari pintu kelas untuk bermain bersama teman-temannya.

You Are The Apple Of My EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang