Controversy

20 4 0
                                    

Flashback...

"Vin. Kamu kenapa?" sapa Rama seraya mendudukkan tubuhnya di samping Vina

"Aku baik Ram." juteknya

"Bohong. Liat wajahmu. Murung bagaikan anak burung yang jatuh dari sarangnya."

"Diam lo. Berisik." bangkitnya dari duduk dan meninggalkan Rama.

"Heeeeiii.. Kunyuk, jangan marah dong. Aku cuman gurau aja. Awas loh nanti kamu kesandung batu." bujuknya seraya berlari kecil.

"Bodo."

"Aaaaauuuuwww...."

"Tuhkan apa yang aku katakan."

Rama menghampiri Vina yang tersandung batu besar di hadapannya.

"Apa kamu tidak bisa melihat batu sebesar itu kunyuk?
Mari ku bantu kau untuk berdiri." Ia menyulurkan tangannya. Vina pun menerima uluran tangan itu.

"Aaauuuww... Ram aku tidak bisa berdiri kakiku terkilir."

"Aaaahh lo nih bikin gue repot aja." gerutu Rama

"Kalau lo kagak mau ya gak usah lonong."

"Nolong kali...."

"Terserah gue. Mulut mulut gue." kesal Vina

"Emang itu mulut lo. Lama-lama gue sumpel tuh mulut pake bibir." gerutu Rama

"Eeehhh... Enak aja lo kalo ngomong. Gue jitak lo pake batu."

Vina pun mencoba berdiri. Ia jalan tertatih-tatih.

"Aaahh sial mau ujan lagi." gerutunya.

"Ayo naik."

Rama menjongkokkan dirinya tepat di hadapan langkah Vina. Vina diam melihat tingkah laku Rama.

"Cepet naik bukan bengong. Pegel nih demplon."

"Enak aja kamu panggil aku demplon. Tapi kamu suka itukan? Sudahlah. Kalau tak ikhlas lebih baik aku kehujanan."

"Dasar kepala batu."

Tanpa pikir panjang Rama, menggedong Vina di punggungungnya. Ia tidak menghiraukan pemberontakan yang di lakukan oleh Vina.

Hatinya tetap teguh dalam pendiriannya. "Andai kamu tau Vin. Aku sayang padamu. Aku ingin memilikimu. Seperti ini pun aku sudah bahagia."

"Turunkan aku Rama." berontak Vina

"Diam lo."

"Maaf. Rama!" lirih Vina

"Apa?" juteknya

"Apa kamu pernah suka dengan seseorang yang tidak di restui oleh orang tuamu?" lirihnya tepat di telinga Rama

"Kamu curhat." dinginnya

"Iihh aku serius. Tapikan pacar pun kamu tak ada. Macam mana  kamu mengerti dengan pertanyaanku."

"Kamu pikir aku bodoh apa Vin. Aku tahu perasaanmu saat ini tentang Sopian."

"Sok tahu lo Ram. Eeeh tapi , kenapa kamu tahu aku ada masalah dengan Sopian?"

"Kamukan sering up-date status di sosmed oneng."

"Engga gitu juga kali."

"Yyyeehh itu fakta kali...."

Tiikk... Tiikk... Tikk...

Bulir bulir air hujan mulai membasahi setiap langkah jalan setapak mereka lewati.

Rama tetap menggendong Vina. Kakinya mulai terasa pegal. Keringat dingin mulai membanjiri dahinya. Vina menaruh wajahnya di bahu Rama, dengan menyenderkan kepalanya.

Fault Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang