I Love You Andri

21 2 0
                                    

Langit gelap gulita. Benang hitam menyambungkan benih-benih kuning yang menghiasi langit malam. Secerca cahaya menyambung arti cerita. Ku diam membisu menikmati angin yang menyapu wajah lembutku. Ku pintal hidupku dalam genggaman sanubari.

Ku lirik tas hitam yang tergantung dalam cerita hari ini. Terkesan satu cerita dalam hidupku, dan kini diam tanpa arti. Ku raih lembar biru yang membungkus secarik cinta dalam rangkaian kata yang indah. Jari jemariku kini terhias dua benda yang melingkar manis dengan warna yang senada. Dengan ukiran nama yang berbeda.

Mawar merah legam kini dia telah teduh dan memudarakan dirinya. Hati ini kini beradu tak karuan. Ku buka lembaran biru itu, rangkaian kata yang terukir dengan tinta hitam melukiskan lembar putih bergaris.

Ku temukan sebait kata dalam dua larik di depan kertas yang membungkusnya.

To : Devina
From : Andri

Wahai Sang Pujaan Hati....

Ku temukan kau dibalik cerita cinta ini. Benang kusut antara kehidupan kita membungkus cerita sejarah yang tak berarti.

Kini ku sadari betapa berharganya dirimu dalam hidupku. Kau ukir cintamu dalam hidupku yang kelabu. Kau mengubahku menjadi pribadi yang baik. Kau letakkan janji yang indah. Kau genggam tangan ini dan kau membawaku pergi.

Vina....

Aku tahu bagaimana perasaanmu saat itu. Kau begitu kalangkabut. Kau pergi membawa luka. Air mata, hati, pedih, benci, marah kesal dan kecewa membuatmu begitu tak ingin melirikku secuil pun.

Kau temukanku dalam balutan selimut dengan wanita lain satu ranjang.

Kau pergi tanpa arah ketika kala itu guyuran air dan angin membasahi tubuhmu.

Ku rasakan bagaimana rasa itu dihatimu. Tatkala rasa itu menyelimuti rasa sesalku. Perselingkuhan membaluti setiap keinginan yang tak pasti.

Langit seakan gelap gulita, merajut secerca harapan dari bintang yang menghubungkan kerinduan. Sungguh cerita ini tanpa makna.

Ku temukan sesosok wanita kala itu. Ia memberiku perhatian yang khusus. Dikalaku sakit ia datang, namun kau menghilang.

Ia datang membawa harapan, dan kau tiada tanpa alasan.

Kala itu aku buta. Aku buta karenanya. Aku pilu karena kesibukanmu.

Dan tak ku sangka ini terjadi...

Ku ingkari janjiku bersamamu. Ku ikuti nafsuku hinggaku ucapkan kata manis menelan serapah.

Ku ucapakan kata cinta padanya. Dan ia menerima dengan sepenuh hati. Tatkala itu kau pun datang dengan membawa kepercayaan padaku dan kesetiaan dalam dirimu.

Kau tak hiraukan sedikit pun gurauan dari orang lain. Kau tetap tersenyum jikalau kau bersamaku. Hingga kau tepati janji itu untuk s'lalu bersamaku.

Hingga kau berkata padaku. "Sayang maafkan aku yang tak bisa merawatmu kala kau sakit. Aku terlalu sibuk dengan tugasku. Tapi aku tetap setia dan tidak melupakanmu sedikit pun. Karena aku yakin dan percaya kamu akan tetap sayang dan setia padaku."

Jujur aku begitu sakit mendengar kata-kata tulusmu. Tak dapat ku baca kebohongan dari kedua bola matamu. Hingga itu aku menyadari betapa tulusnya hatimu.

Devina...

Langit memang tak seindah kemarin. Tawamu menyiksa kelakuanku. Saat itu dia tak sama seperti cintamu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fault Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang