Step Closer ...

5.7K 351 2
                                    

Diandra pov

Hufttt... Capek jg, pdahal menurut gue kerjaan yg dikasih pak Rendra gak terlalu banyak deh. Badan gue kayak gk ngedukung hr ini.

Dari tadi juga gue blm membuka suara ke Dylan, ya Dylan. Orang yg gue sangka laki-laki trus gue pukulin deh.. Hahaha... Abis dia cowok abis tahu gak. Gimana gue gak ilfeel coba cowok masuk ke toilet cewek dgn wajah santainya itu, ya gue pukul aja hahaha.. Tapi dari tadi gue sama Dylan blm buka obrolan apapun, terakhir kali memperkenalkan gue ke karyawan disini. Apa dia masih marah ya sama gue?

Jam 04:30 , ih nih jam gak gerak gerak apa ya? Sumpah badan gue gak enak bgt hari ini, kayaknya masuk angin deh. Kepala gue juga agak pusing....

"Huft tahan diandra, dikit lagi jam pulang kantor kok" bisik gue dalam hati.

Author pov

Pukul 5:00. Waktunya jam pulang kantor, semua karyawan bersiap siap untuk pulang kerumah masing-masing bertemu dengan keluarga tercinta di rumah. Begitu juga dengan Dylan, bersiap pulang dengan membonceng spike moge kesayangannya.

Dylan pov

Waktunyaa pulangg.. Akhirnya..
Eh gue baru nyadar, dr tadi gue gak ngobrol atau menyapa Diandra selama kerja. Terakhir waktu memperkenalkan dia ke karyawan lain.

Ehh.. Oke udah ready! Siap pulang!

Gue ke kubikel Diandra utk pamit padanya. Pas gue liat, dia lagi duduk menaruh kepalanya di meja dgn memejamkan mata dan tangan kiri yg memegang perutnya.

Kenapa dia? Tanya gue dalam hati. Lalu dengan perlahan gue sentuh bahu dia.

"Ehm.. Ibu Diandra" ucap gue pelan membangunkan dia.

"Erh.. Iyaa.." jawabnya lemas, lalu bangun perlahan dan masih memegangi perutnya.

"Maaf bu ini sudah waktunya pulang, ibu tidak pulang" tanya gue.

"Eh iya pak Dylan" katanya masih lemas apa dia sakit ya.
Gue menunggu dia yg sedang merapihkan barang-barangnya, gue khawatir dia kenapa2 nanti.

"Mari bu mau bareng ke bawahnya?" tanya gue.
"Boleh pak" jawabnya.

Setelah itu dia berjalan keluar dr kubikel nya. Tapi baru aja berjalan beberapa langkah di samping gue, dia lemas mau jatuh. Dengan tanggap gue menahan tubuhnya agar gak jatuh dengan kedua tangan gue, dan dia memgang pundak dan tangan kanan gue. Wah bener ini mah dia sakit.

"Eh.. Bu Diandra gpp?" tanya gue khawatir.
"Ehmm.. Gpp pak" katanya.

Setelah itu gua memapah dia sambil berjalan ke arah lift, untuk turun...

"Ibu Diandra pulang pake apa?" kata gue.
"Emm.. Saya bawa mobil pak"

"Yaudah nanti saya yg nyetirin aja, saya tahu ibu lagi gak enak badan"
"Gak usah pak.. Ngerepotin nanti. Beneran saya gak apa2 kok" tolaknya.

"Mobil ibu diparkir dimana?" tanya gue tanpa peduli tolakannya.
"Dii..dii parkiran depan mobil jazz merah platnya B****FC" katanya.

Gue menyuruhnya menunggu di lobi dgn pak Salim gue suruh ngejagain dia, takut dia pingsan nanti. Lalu gue berjalan ke parkiran buat ngambil mobil dia.
Gue menelusuri mobil2 yg ada di parkiran.. Daaann nah itu dia jazz merah. Gue membuka kunci mobil, masuk dan langsung menuju lobi.
Dia udah standby di depan lobi dan langsung masuk mobil.

Gue buka kaca sebelah kiri yg ada disamping nya lalu memanggil pak Salim.

"Pak! Makasih ya.. Oh ya saya minta tolong lagi. Nitip motor yg ada di parkiran belakang" kata gue sambil menjulurkan tangan memberi lembar merah padanya.

"Siap! Pak.. Sama-sama" katanya.
Gue menutup jendela dan menjalankan mobil.

Author pov

Di dalam mobil

"Maaf bu Diandra rumahnya ke arah mana?" tanya Dylan.

" Diandra aja pak Dylan.., rumah saya ke arah sana" sambil menunjuk jalan.

"Eh.. Iya bu.. Eh Diandra, kalau gitu panggil Dylan aja jg" balas Dylan.

"Diandra kenapa gak bilang kalau td gak enak badan, kan bisa izin ?" tanya Dylan, dia sebenarnya mau bergue elo tp gak enak apalagi dia dan Diandra br kenal. Mau ber aku kamu tp takut Diandra tak suka.

"Aku tadi gak enak aja, masa baru masuk hr pertama udah izin aja, mungkin emg jadwal PMS ku kayaknya, perutku suka sakit" jelas Diandra.

"Ohh.. Gitu ya. Lain kali bilang aja, takutnya malah tambah parah" perhatian Dylan.

"Yaampun.. Ini beneran cewek nih, kok romantis bgt sihh" batin Diandra.

"Eh.. Iya Dyl. Ngomong2 makasih kamu udah nolongin aku, jadi repot nganterin aku dulu lagi" balas Diandra.

"Iya sama-sama. Aku ikhlas kok nolongin kamu" ucap Dylan beraku kamu karna dia merasa Diandra tak masalah dengan panggilan itu.

Tak lama kemudian sampailah di kediaman Diandra.

"Yang ini rumahnya Di" tanya Dylan.
"Iya yang ini" jawab Diandra.

Dylan mengklakson mobil, lalu datanglah satpam yg membuka pintu gerbang. Dylan membuka kaca sampingnya untuk menyapa satpam rumah Diandra.

"Makasih pak" kata Dylan.
"Sama-sama den" kata pak ujang satpam di rmh Diandra.

"Hehehe.." suara kekehan Diandra.
"Lho kamu kenapa Di ?" tanya Dylan.

"Ituloh kamu masa dipanggil den sama satpam aku"
"Ohh.. Hehe itumah udh biasa, mereka kira aku cowok" balas Dylan sambil terkekeh juga.

Mereka berdua keluar dari mobil, Dylan langsung mengunci mobil diandra.

"Kamu mau mampir dulu gak Dyl, trus nanti kamu pulangnya gimana ?" tanya diandra.

"Ak..." Belum sempat menjawab pintu rumah terbuka. Muncul lah...

"Di ?" kata seseorang itu.





Sorry guys biar penasaran wkwkwk...
Vote dan Comment dibutuhkan;)

See ya in the next chap



TobeCon
****




I Fight For UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang