Prolog

240 13 2
                                    

Banyak yang bilang setiap pertemuan pasti ada perpisahan, kita hanya seperti tinggal menunggu batas waktu yang telah di tentukan. Seperti halnya pertemuan yang tak abadi, begitu juga layaknya perpisahan yang takkan abadi.
    
          Adanya perpisahan awalnya akan membuat hati terasa rapuh, tapi itu hanyalah bersifat sementara. Karena pada akhirnya sebuah perpisahan akan membentuk sebuah hati yang semakin kuat. Waktu adalah alasannya. Sebab, perasaan setiap manusia tidak bersifat konstan. Perasaan itu dapat berubah-ubah, menghapus semua ucapan maupun janji yang lama kelamaan memudar, tak berbekas.

       Namun berbeda dengan perasaan mu untuk ku. Sebuah perasaan yang mampu menghilangkan kepedihan yang tersisa di hatiku tentang cinta. Di sudut asa, akhirnya ku menemukan mu lewat sebuah senyum di suatu senja, lewat senyum kita. Apakah kamu sebenarnya cinta yang ku nanti? Atau hanyalah sebuah cinta yang sekedar singgah dan berlalu? Dan akhirnya ku tahu " KAMULAH TAKDIR KU..." cinta ku titik.

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang