I'm Glad I was Born

420 6 0
                                    

"Naki! Cepat bangun!" tiba-tiba suara ibuku bergema di seluruh rongga telingaku.

Aku membuka mataku perlahan dan tidak menemukan keberadaan ibuku di kamarku.

"Astaga ibu kenapa suaramu keras sekali?" ujarku balas berteriak.

"Tentu saja agar kau bangun. Cepat bangun! Hari ini kan hari pertamamu masuk sekolah," teriaknya lagi.

Aku pun membuka lebar mataku dan menggeliat di kasur untuk meregangkan otot-otot di tubuhku. Akhirnya dengan mantap aku memijakan kakiku ke lantai sebagai tanda bahwa aku siap untuk memulai hariku.

Aku, Nakajima Saki, baru saja pindah ke Korea. Aku berasal dari Jepang dan baru sebulan aku tinggal di Korea. Hari ini hari pertamaku sekolah. Aku akan bersekolah di Seoul International High School. Menurut kabar yang kudapat banyak terdapat orang asing yang bersekolah di sana.

Aku pun sampai di halte bis di dekat apartemenku. Sambil berdiri menunggu aku merapikan seragamku. Ini adalah seragamku saat bersekolah di Jepang. Aku memakainya karena aku belum mendapatkan seragam baruku.

Akhirnya bis yang kutunggu datang. Aku pun masuk dan beruntung aku masih mendapatkan tempat duduk. Aku pun menyibukan diriku dengan membaca buku pelajaran bahasa Korea. Sebenarnya bahasa Koreaku juga sudah lumayan karena sebelumnya aku sudah mempelajari bahasa Korea.

Bis pun berhenti di halte berikutnya. Aku mengarahkan pandanganku ke pintu. Beberapa ajjuma dan ajjusshi masuk tapi seseorang yang terakhir masuk itulah yang membuatku tidak bisa melepaskan pandanganku darinya.

Seorang namja berseragam SMA masuk ke bis yang kunaiki ini. Setelah mengarahkan karcis bis langganannya ke arah mesin pembayaran dia pun tersenyum dan memberi salam kepada ajjusshi supir bis ini.

Senyumnya itu membuat jantungku seperti berhenti berdetak. Sangat menawan. Ujung bibirnya naik membentuk lengkungan sempurna.

Karena semua kursi telah terisi, akhirnya namja itu berdiri. Aku bisa melihat sisi wajahnya. Dia mendengarkan lagu dengan earphone-nya. Dia pun menggerakan bibirnya seperti sedang ikut bernyanyi. Aku pun sesekali kembali mengarahkan pandanganku ke buku saat dia menengok ke arahku.

Entah sudah berapa lama aku memperhatikannya. Tiba-tiba bis berhenti dan namja itu keluar dari bis. Aku hanya bisa memperhatikan namja tersebut berjalan menjauhi bis. Bis pun kembali berjalan dan jarak kami pun semakin jauh. Aku pun bersandar lesu di kursiku.

"Ahh... Seharusnya tadi aku memperhatikan di mana sekolahnya," gerutuku kesal pada diriku sendiri.

Aku pun mulai memperhatikan sekelilingku. "Di mana ini?" tanyaku panik. "Ah... Sial aku lupa di mana letak sekolah baruku," gerutuku lagi.

Akhirnya aku berjalan mendekati supir. "Ajjusshi, apa sekolah Seoul International School sudah terlewat?" tanyaku sambil berharap-harap cemas.

"Iya. Sekolah itu sudah terlewat beberapa blok sebelumnya," jawab ajjusshi itu. "Aigoo, baiklah saya turun di sini saja ajjusshi," ujarku panik.

Akupun berlari menuju sekolahku dengan arahan dari beberapa orang yang kutanyai. Setelah sedikit berdebat dengan keamanan sekolah akhirnya aku pun diperbolehkan masuk. Yah aku memang telat. Aku pun berjalan ke sana ke mari tidak tahu harus ke mana.

"Aigoo, di mana kantor administrasinya?" tanyaku kepada diriku sendiri. Harusnya aku tadi bertanya kepada petugas keamanan tapi dia sudah membuatku sangat kesal membuatku malas bertanya kepadanya.

"Hiks... Di mana orang-orang berada kenapa sepi sekali? Ah, sekolah ini besar sekali aku tidak tahu harus ke mana," aku tetap bergumam kepada diriku sendiri.

C-ute Romance (Oneshot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang