2. Secret

154 7 0
                                    

~PART 2~

Mereka pergi ke dua arah yang berbeda. Di tengah perjalanan mereka yang sunyi. Sooyoung melihat ke arah jendela night class. Kemudian muncul pikiran-pikiran aneh yang berputar di kepalanya.
"Mereka semua vampir??" Ucap Sooyoung. Kemudian dia teringat kejadian besar yang pernah ia alami. Tanpa ia sadari ia kemudian terpeleset dari pohon yang sedang ia tenggeri. "Oh!!" teriaknya. Lengannya tergores oleh batang pohon, hingga membuatnya berdarah. Mencium bau darah sontak murid-murid night class menoleh ke luar jendela. "Ini bau darah lezat dari Sooyoung." Ucap Sehun. "Kau benar Sehun-ah." Jawab Baekhyun. "Brak!!", Sooyoung terkejut bahwa ia tak terjatug di tanah. Seseorang menangkapnya.
"Gwaenchana?" tanya lelaki tersebut sambil menurunkannya.
"Ne, Sungjae sunbae-nim." Ucap Sooyoung.
"Apa yang sedang kau lakukan ditengah malam disini? Apa kau mencoba mengintip kami seperti murid yang lain?" tanya Sungjae menyudutkan.
"A.. ania!" ucap Sooyoung gugup.
"Kemarikan lenganmu." Pinta Sungjae sambil menarik lengannya.
"Apa naluri vampirmu terbangun melihat darahku?" teriak Sooyoung.
"Apa maksudmu?" ucap Sungjae. Kemudian Sungjae menarik lengan Sooyoung dan melilitkan saputangan di lengan Sooyoung yang terluka.
Sooyoung terkejut dengan sikap pangeran vampir tersebut.
"Em.. Kamsahanida sunbae-nim." Ucap Sooyoung.
"Gwaenchana, senang bertemu denganmu kembali Sooyoung-ah." Ucap Sungjae sambil tersenyum.
"Ah.. dari saat penyambutanmu?" tanya Sooyoung.
"Ani... dulu kita juga pernah bertemu di rumahmu. Kau tak ingat?" tanya Sungjae.
"Onje?" tanya Sooyoung bingung.
"Sudahlah jika kau tak ingat. Aku harus pergi." Ucap Sungjae.
"Ah.. ne sunbae-nim!! Ucap Sooyoung sambil menundukkan kepalanya.
Sooyoung langsung pergi dan mencari Chanyeol. Kesana kemari ia mengelilingi night class, ia tak menemukan Chanyeol dimanapun. "Kemana dia?" tanya Sooyoung pada batinnya.
-=Di dekat kandang kuda=-
"Ah... ah..." keluh Chanyeol kesakitan sambil memegangi dadanya. Kemudian karena tak kuat ia terbaring di atas jerami. Dia kemudian meminum obat yang biasa ia minum. "Leon-ah... jangan katakan pada siapapun." Ucap Chanyeol pada kuda kesayangannya yang bernama Leon. Chanyeol pun tertidur di atas jerami tersebut hingga pagi hari. Leon yang mengerti tuannya sedang sakit, ia menjaganya semalaman.
~Pagi Hari~
"Chanyeol-ah ireona!!" ucap Sooyoung membangunkannya.
"Apa kau semalaman tidur di sini? Kenapa kau tak pulang ke asrama saja." Lanjut Sooyoung.
Chanyeol bangun tanpa kata dan pergi tanpa kata.
"Ya!! kau mau kemana?" tanya Sooyoung.
"Aku mau mandi. Pergilah!" suruh Chanyeol.
Sooyoung pun pergi ke kelas. Tak lama kemudian Chanyeol datang dengan wajah asam seperti biasanya, dan tak lama bel berbunyi dan guru pun datang. Pelajaran pun di mulai.
~Di tengah pelajaran~
"Prak!!" sebuah penghapus mendarat di kepala Sooyoung.
"Ya!!" tanpa sadar Sooyoung berteriak.
"Apa kau tidur tuan putri?" tanya Songsengnim.
"A... ye.. songsengnim. Josonghamnida." Ucap Sooyoung.
"Jika aku melihatmu tertidur lagi, kau tak boleh mengikuti pelajaranku." Ucap songseng-nim.
"Ne, songsengnim." Ucap Sooyoung.
~Seusai pelajaran~
"Sooyoung-ah, apa kau tak tidur semalaman?" tanya Yeri.
"Aku tidur 2 jam semalam." Ucap Sooyoung.
"Omo... jinjjayo?" tanya Yeri.
"Wae?" tanya Sooyoung kembali.
"Pantas kau tertidur tadi. Oh... 3 hari lagi adalah hari Valentine. Biasanya murid day class dan night class akan bertemu. Dan kami akan memberikan hadiah kepada mereka. Oouuhh... mereka tampan sekali... ooohhh Sehun oppa!!" jelas Yeri.
"Jinjjayo?? Sepertinya aku akan bertugas hari itu. Baiklah.. aku pulang dulu... nanti malam aku harus berjaga lagi." Ucap Sooyoung.
"Geurae... aku akan ke perpustakaan dulu. Annyeong!!" ucap Yeri.
Mereka-pun pergi ke dua arah yang berbeda. "Sooyoung-ah..." panggil seseorang. Sooyoung menoleh kearahnya. "Oh!! Wendy-ah... wae geurae?" tanya Sooyoung. "Kepala sekolah memanggilmu dan Chanyeol. Kalian diminta untuk menghadap." Ucap Wendy. "Geurae... arasseo. Gomawo Wendy-ah." Ucap Sooyoung. Wendy hanya mengangguk dan tersenyum kemudian pergi sambil melambaikan tangan. "Dimana dia... Chanyeol selalu menghilang, sebaiknya aku menelponnya." Ucap Sooyoung. Sooyoung pun menelpon Chanyeol.
"Yoboseo?" jawab Chanyeol.
"Yeol-ah... kita dipanggil kepala sekolah untuk menghadap." Ucap Sooyoung.
"Arra!!" ucap Chanyeol kemudian langsung menutup telponnya.
"Dia itu... menyebalkan sekali." Gumam Sooyoung.
Mereka bertemu di ruang kepala sekolah yang tak lain adalah ayah angkat mereka. Namun mereka keluar dengan muka yang agk masam.
"Haruskah kita mengawal para vampir itu di hari valentine? Aku benci selalu berurusan dengan mereka." Gerutu Chanyeol.
"Hah... haruskah kita??" gumam Sooyoung.

Vampire KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang