Zevan dan reva duduk dibangku taman yang agak tersembunyi, disamping bangku terdapat pohon yang cukup besar. Reva merasakan aura dingin disekitarnya. selain hembusan angin yang menerpa kulitnya, reva juga merasakan tatapan tajam mata zevan kearahnya.
"kenapa liatin gue kaya gitu ?" reva memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.
Zevan mengalihkan tatapannya kearah yang lain "kenapa gue harus duet sama lo?"
"hah..apa banget sih lo. Mana gue tau lah, tanya aja sama pak stev." Jawab reva tak kalah nyolot.
Sekarang Zevan duduk disamping reva karena semenjak tadi zevan hanya berdiri memandang reva. "gila aja mesti duet sama cewek jutek."
"kalo gitu kita sama-sama ke pak stev untuk ngebatalin ini, sebelum semuanya terlambat."
"pak stev udah ngedaftarin kita."
"hah ?" reva memalingkan wajahnya menghadap zevan walaupun orang yang ditatap hanya memandang kedepan. Dengan posisi sedekat ini, reva bisa melihat jelas aura ketampanan seorang zevan. Tapi tak lama kemudian reva mengerjap-ngerjapkan matanya agar kembali fokus.
"mau gak mau kita harus mau. Nah karena kita terlibat kerjasama yang cukup merugikan, bagaimana kalau lo kasih gue jaminan yang sepadan?" zevan menatap kedua manik mata reva. Disana terlihat jelas bahwa cewek yang didepannya sedang terpesona padanya.
Apa dia bilang ? merugikan ? perkatannya sungguh merendahkan harga diri reva sebagai seorang cewek. Reva merasa ditolak dengan mentah-mentah.
" mr elzevan, kerjasama ini juga sangat sangat dan sangat merugikan buat gue. Jadi kenapa mesti gue yang kasih jaminan hah ?"
Zevan tersenyum. Melihat cewek didepannya mengomel seperti tadi membuatnya gemas. Mata bulatnya melebar dengan indah saat reva sedang kesal.
"sepertinya akan menyenangkan." Zevan berdiri. "baiklah, mulai besok kita harus mencari chemistry untuk kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEVANNYA
Teen Fiction"mau gak mau kita harus mau. Nah karena kita terlibat kerjasama yang cukup merugikan, bagaimana kalau lo kasih gue jaminan yang sepadan?" zevan menatap kedua manik mata reva. Disana terlihat jelas bahwa cewek yang didepannya sedang terpesona padanya...