Me & Oppa

2.6K 237 19
                                    

Mari di Play Videonya..

Cover-an author, hehe.. ^^


     Desa Jangho, Sebuah desa nelayan kecil yang menjadi rumah bagi 72 keluarga di provinsi Gangwon, Korea Selatan. Sebuah desa yang awalnya terasa nyaman, namun disuatu saat terjadi suatu perubahan, kenyamanan itu seperti terenggut oleh jaman. Itu menurut seorang gadis. Gadis yang tengah bermain seorang diri dibawah pohon. Cara gadis itu bermain sangatlah berbeda dengan gadis-gadis seumurnya. Melukis.


     Terlalu asik memainkan kuasnya sampai ia tidak sadar bahwa langit sudah mulai gelap. Tetapi walaupun begitu, sepertinya Ia tidak akan pulang sebelum lukisannya selesai, terlihat dari gelagatnya yang begitu bersemangat disaat melukis, itulah yang dilakukan gadis berumur 16 tahun itu disetiap ia pulang dari sekolah.

     Ibunya sudah meninggal sejak ia berumur 5 tahun, sedangkan ayahnya sangat jarang pulang kerumah dengan alasan sedang bekerja. Tinggallah ia seorang diri disebuah rumah yang letaknya tidak jauh dari pantai. Desa ini bisa dibilang desa terindah di Korea Selatan, keindahan pantainya sudah sangat dikenal, bahkan desa ini memiliki julukannya tersendiri, Desa Jangho dari Italia.

     Hidup seorang diri dihadapan pantai yang sangat indah, berharap tidak ada seorang pun yang mengetahui keindahan pantai ini, karena menurutnya hidup nyaman itu tidak membutuhkan siapapun, namun keinginannya ditepis begitu saja oleh wisatawan yang mulai berdatangan,

     Wisatawan yang mengunjungi desa ini biasanya menikmati pantai dengan berbagai cara, ada yang menyelam, snorkling, kano, arung jeram, dan berbagai pilihan aktivitas air lain. Dan pastinya, pantailah yang merupakan tujuan awal mereka. Semakin banyaknya wisatawan yang berdatangan, membuat keadaan disekitar pantai pun tak lagi nyaman untuk gadis itu, karena itu Yoona mencari tempat lain untuk dijadikan tempatnya melukis.

     Terpilihlah sebuah taman, terdapat juga beberapa pohon yang tumbuh disekitarnya, gadis itu menelusuri setiap pohonnya, ia berencana mencari pohon terbesar yang akan dijadikan tempat ia melukis.

" Sepertinya pohon ini yang terbesar. Wah.. daebak.. bahkan pohon ini lebih besar dari yang ku inginkan. Sudah ada kursi tamannya juga. Hem.. baiklah, akan kubersihkan! Hwaiting! " Tidak hanya disekitar pohon pilihannya, ia bahkan membersihkan seluruh isi taman.

     Walaupun taman itu tidak terlalu besar, taman itu berhasil membuatnya kehilangan sebagian tenaganya. Ia merebahkan tubuhnya diatas kursi yang terbuat dari kayu, letak kursi yang tepat berada dibawah pohon membuat dirinya terlindung dari panasnya sinar matahari, dan tanpa sadar ia pun tertidur.

     Panasnya hawa disiang hari kini berganti dengan kesejukan angin sore. Cuaca juga sangat baik, langit biru memperlihatkan awan putihnya dan beberapa ekor burung yang menari disana. Suara kicauan burung dan desiran ombak seakan memanggil para wisatawan untuk segera merapat ke pantai. Tetapi tidak dengan Yoona, dirinya masih tertidur pulas diatas kursi taman.

     Angin kencang beserta dedaunan beterbangan kearahnya, kontras membuatnya terbangun. Guna menghilangkan rasa kantuk, ia pun menyanyikan beberapa lagu dan mulai merapihkan kertasnya yang berserakan dikarenakan terpaan angin. Sepasang sepatu berbahan kulit mengkilat menghadangnya, tubuhnya yang pada saat itu sedang membungkuk langsung mendongakkan kepalanya guna melihat orang yang memakai sepatu nan indah itu.

" Appa.. " tanpa memperdulikan kertas-kertas miliknya, ia berdiri dan langsung memeluk ayahnya dengan erat. Sudah hampir 1 tahun ia tidak berjumpa dengan sang ayah, ayahnya beralasan bahwa dirinya sedang mencari pekerjaan di sebuah kota pelabuhan yang terletak di muara Sungai Nakdong, sebelah tenggara korea selatan, yaitu Busan.


Me & Oppa (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang