•How to love- Cash-Cash feat. Sofia Reyes•
'Hilang'
Rain pov
Aku memperkencang ikatan tali sepatuku lalu bergegas pergi, Rian sudah menungguku di kantin.Aku tak ingin ia menunggu lama.
Dia adalah pacarku sejak 3 hari lalu, Rian mengatakan perasaannya dan menembakku tepat sehari setelah ulang tahunku. Ya, aku menerimanya.
Awalnya aku tidak memiliki perasaan terhadapnya tapi, kau tau kan cinta datang karena terbiasa. Tidak selalu begitu juga sih.
Sesampai di kantin, aku melihatnya yang tampak seperti mencariku (yah, aku tak tau pasti) di depannya dua buah mangkuk bakso terhidang dengan asap yang mengepul.
Rian tersenyum manis kearahku, tidak hanya manis tapi sangat manis! Aku lalu tersenyum balik.
"Maaf, kamu jadi lama nunggu," kataku.
"Bukan masalah besar, bagaimana harimu? Kamu bahagia? Kau tau kan aku harus memastikan itu," Tanya Rian.
Aku tersenyum. "Cukup bahagia, oh ya, Rian menurut kamu aku cocok ga sih make sneakers ini?"
Rian melihat kakiku,"Cocok, kalau kamu yang make. Itu pemberian Nathan?" Tanyanya.
Aku mengangguk. "Kamu gak cemburu kan?"
Rian menggeleng."Dia sahabat kamu, aku tau itu, ngapain cemburu?"
"Aku sayang kamu!" Kataku sambil nyengir.
Rian tersenyum dan nyengir ia lalu menarikku masuk kedalam pelukannya, pelukan sejuta kehangatan miliknya yang baru kuketahui kini.
{}
Tepat pukul 15:02 kami di pulangkan, sebelum pulang aku harus menemani Rian mengembalikan beberapa buku di perpustakaan.
Rian sudah menungguku di depan kelas sambil bersandar di dinding, ya, kami memang tidak sekelas.
Rian lalu menggenggam tanganku,"Yuk!" Katanya.
Aku hanya menganguk kecil dan kamipun mulai berjalan menuju perpustakaan sekolah.
Sesampai di depan pintu perpustakaan Rian bertanya, "Kamu ikut masuk?"
Aku mengangguk."Iya, aku gak mau nunggu sendirian diluar."
Rian mengangguk lalu ia melepas sepatunya, akupun juga mulai melepaskan sepatu dan menaruh sepatuku disamping sepatu milik Rian.
Ketika membuka pintu perpustakaan hal yang pertama kurasakan adalah udara sejuk yang menghambur ke arah mukaku.
Aku mengikuti Rian menuju meja penjaga perpustakaan.
"Hujan!"
Satu-satunya orang yang memanggilku hujan adalah Nathan.
Aku menoleh, "Nath?"
Nathan menghampiriku, "Hujan, lo pake sepatu yang gue kasih gak?" tanyanya.
Aku mengangguk kecil.
"Bagus, sekarang dimana sepatunya?"
"Ada diluar kok! Udah ya, gue mau nyamperin Rian, entar dia nyariin." jawabku sembari permisi.
Nathan mengangguk dan kembali ke tempat dia duduk sebelumnya.
Baru saja aku ingin menghampiri Rian, namun, dia sudah menghampiriku terlebih dahulu.
"Udah selesai?" tanyaku memastikan.
Rian mengangguk, dia tersenyum kecil lalu mengenggam tanganku untuk keluar.
Aku lalu mencari sepatu putih ku di rak sepatu sebelah kiri.
Degg...
"Ri..Rian...." panggilku terbata-bata
Rian menoleh, "ya?"
"Sepatunya, hi..lang...."
Aku menggigit bibirku, Rian lalu menoleh ke arah rak.
"Biar aku cari," ucapnya.
{}
A/N
Haii... Strxxlight kambek... 😘😘 maaf banget kita hiatus cerita ini dan ngegantungin hehehe...
Soalnya sempat kena writers block 😢
Next chap diusahain secepatnya okay..Don't forget to leave a vomment 😉
See ya at new year 🎉🎊

KAMU SEDANG MEMBACA
White Sneakers
Teen Fiction"My heart still loving you," (Diangkat dari kisah nyata, namun sedikit dibumbui)