Suara mesin pendeteksi detak jantung dengan konstan berbunyi di ruangan sunyi. menandakan bahwa di ruangan itu terdapat makhluk hidup. Yang bernafas,berdetak, namun matanya terus tertutup. Entah kapan kelopak matanya akan terbuka. Mungkin esok,lusa,minggu depan,bulan depan,atau satu tahun yang akan datang.
Aku melihatnya. Memikirkan banyak hal. Seperti,bagaimana jika sebenarnya "dia" hanya mengulur-ngulur waktu, juga persaanku. Tanpa tahu bahwa di antara kami,menguburnya dalam-dalam. Bahwa kami membutuhkan dia.Wajah manis menirus. Rabutnya tergelai layu. Banyak sekali selang-selang yang membantunya hidup. Aku menyentuh pipinya, tersenyum miris. Tiga tahun tidak ada perubahan sama sekali. Andai hari itu... ah,tidak baik mengulang yang telah berlalu.
Lagi pula dengan mengulang masa lalu, dia tidak akan langsung terbangun.
"Jungkook" seseorang memanggilku. Aku tahu siapa dia. Teman terbaikku sejak kecil, juga salah satu orang yang menunggu dia bangun.
Aku menoleh. "Taehyung" balasku
,mengangguk. "Udah lama nunggu di depan pintu?"
Taehyung hanya tersenyum tipis. Matanya melirik dua vas bunga yang ada di nakas tempat tidur. Ia menaruh bunga mawar segar di vas bunga miliknya, membuang yang lama. Bunga mawar itu tampak cantik bersanding dengan bunga tulip milikku. Kemudian aku ikut tersenyum. Mau sekuat apapun kami mengubur perasaan untuknya, kami tidak bisa.
Bunga itu pertanda,simbol,dan jejak. Pertanda kami masih mencintainya, simbol persaan kami untuknya. Dan jejak perjalanan kami menunggunya
" udah dua tahun, ya" cetus taehyung tanpa menjawab pertanyaan ku barusan. "Gue kangen banget sama Jisoo, Kook."
Aku terdiam
Alfaro menoleh. "Besok gue bakal nentuin target, kook"
Lo terlalu banyak nyebut nama gue,Tae
Napasku tertahan
"Besok sesuatu yang ngak bisa gue prediksi, Kook"
Lagi. Aku hanya mendegarkan. Aku terbiasa mendengarkan. Dan memang sewajarnya seperti itu.
"Besok gue ngak tau apa persaan gue bakal berubah atau tetap. Saat persaan gue berubah,gue minta lo janji."
Dia terdiam. Seolah bimbang mengatakannya atau tidak.
"Gue minta lo janji supaya ngak ninggalin Jisoo, Kook."
Kook,Kook,Kook
Selalu seperti itu
Tapi aku hanya mengangguk. "Gue janji Tae."