Part[5] #2 Aku Naksir Kris

272 27 2
                                    

ANNYEONG~
maaf banget baru update, hehehe...
Dikarenakan wattpad rada error.
oke deh cekidot~

~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~¤~

Kelihatannya pembicaraan itu begitu serius. Dahi mama berkerut, nada suaranya tegang.tapi keseriusan itu adalah berkah karena aku dengan cepat bisa menaruh koper-koper tadi ke lemari penyimpanan bawah tangga setelah dengan cepat mengeluarkan oleh-oleh untuk mama,papa,dan jiejie. Satu tas yang berisi barang keperluanku, dengan cepat aku bawa ke kamarku.

Aku hanya sempat mandi, minum segelas susu, dan menyerahkan oleh-oleh buat papa,mama,dan jiejie, balas SMS Kris, kemudian jatuh tertidur.
.
.
.
.
.
.

Aku memikirkan Xiumin dan Lay ketika membongkar Traveling bag. Aku mengrim SMS pada Lay dan Xiumin.

Lay masih liburan di rumah mamanya. Mama dan papa Lay sudah bercerai dan Lay sering mengasihani dirinya sendiri.

Xiumin juga masih berlibur. Meski dia punya HP baru, kelihatannya dia ngga bawa benda itu setiap waktu.

"Kenapa kamu pulang lebih cepat? Liburan masih lama tau," balas Lay.

"Bosen," balas SMS ku ke Lay.
.
.
.
.
.

#Pagi hari

Waktu turun untuk sarapan, aku kaget waktu melihat kotak sereal kosong. Ini rekor baru, kami tidak pernah kehabisan sereal. Jadi, aku hanya membuat susu cokelat.

"Serealnya habis ma..." kata ku waktu mama muncul di dapur.

"Iya mama lupa membelinya. Mama ngga sempat belanja akhir akhir ini," kata mama sambil duduk di meja dapur.

"Papa ke mana, ma?" Tanyaku sambil meminum susu.

"Papa sudah berangkat, ada kelas pagi." Papa sekarang jadi dosen. Bukan dosen tetap, hanya dosen honorer. Bukan uang yang ia inginkan dari pekerjaan itu. Papa pernah menjelaskan, tapi aku ngga seberapa memperhatikan. Yah, ada hubungannya dengan idealisme, pembelajaran, kepuasan batin, ya seperti itu lah.

Sumber utama penghasilan papa dan mama sekarang adalah InDesign (nama aku ngawur :v)
perusahaan konsultan arsitek dan desain interior yang mereka dirikan setahun lalu.

Papa menjadi Konsultan Arsiteknya dan mama menjadi konsultan desain interior. Mereka punya kantor kecil yang tidak jauh dari rumah. Papa yang lebih sering berada di sana, sementara mama lebih sering bekerja di rumah.

"Mama lagi banyak kerjaan?" Tanyaku.

Sebagai jawabannya mama hanya mendesah dan memijit pelipisnya. "Ya, begitulah, mengurus perusahaan itu ngga gampang."

Aku menatap mama lebih cermat, mama kusut dan terlihat kurang tidur.

"Ma, TaoZi mau keluar setelah ini," jawabku mengganti topik.

"Mau pergi kemana Zi?" Tanya mama.

"Latihan band." Aku mengatakan sewajar mungkin, padahal aku berbohong. Ya, aku mungkin akan latihan band, maksud ku, membicarakan lagu-lagu baru, atau yah, sekedar membicarakan jadwal latihan. Tetap latihan juga kan namanya? Meski anggota yang hadir cuma dua, aku dan Kris. Oke, ini bisa lebih di sebut kencan(?).
.
.
.
.
.

#Mall

Aku turun dari taksi pukul 10:40. Terlambat lima menit. Itu bagus juga untuk mengesankan seolah-olah nggak kangen sama dia.

See, dalam berkencan Timig is everything.

Sampai di foodcourt tempat kami janjian, dadaku berdesir begitu melihat punggung'dia' . Hah?! Kok aku hafal punggungnya sih? Aku merinding saat menyadari, jangankan punggungnya, andai aku hanya melihat tengkuknya aja, aku sudah hafal itu dia.

"Hai, Zi, apakabar?" Kris tersenyum saat aku,

"Kabarku baik kok, maaf ya, aku terlambat." Jawabku.

"Nggak kok nggak terlambat. Aku yang jarusnya minta maaf, kamu pasti masih capek." Jawab Kris.

"Duduk, Zi." Kris bangkit dan menarik kursi buat aku.

"Makasih. Kamu udah lama nunggu?" tanya ku.

"Nggak masalah, buat kamu, aku mau nunggu selama apapun." Jawab Kris sambil tersenyum ke arahku.

"Gimana Seoul?" Tanya Kris.

"Seoul ya gitu deh, macet," Jawabku.

"Oh. Kamu mau makan apa?" Tanya Kris.

"Aku sudah pesankan Bubble Tea untuk mu," kata Kris.

Hah? Aku baru sadar sudah ada Bubble Tea di atas meja. Wow dia tau minuman favoritku.

Aku raih minuman itu dan meminumnya dengan canggung, tiba tiba aku salah tingkah, Aneh! Dulu aku bahkan bisa mengomel kepada dia tanpa salah tingkah, biasanya kita ngobrol biasa aja, kenapa sekarang jadi canggung?

Sejenak hening, aku dan dia berpandangan. Lalu spontan sama-sama memalingkan muka, mencari kesibukan.

"Oh, aku bawa sesuatu untuk mu kris,"

.
.
.
.
.

TBC
hehehe... maaf baru apdet...
Gantinya aku apdet 3 kali deh...
Gimana seneng gak? Seneng gak?
Gak? Sini gua cipok 😂 /plakk di tabok tao/
Canda kok,

Part selanjutnya nanti ya ku apdet 😚
Oya, jan lupa Vote + Comen
Gomawo 😘

My Friends, My Dreams (TaoKris)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang