Note 3: Exchange

16 5 0
                                    

Anna's POV

Aku mengerjap-ngerjap mataku begitu terdengar bunyi yang begitu asing bagiku. Tercium juga bau aroma obat-obatan yang langsung menusuk ke hidung. Apa aku berada di rumah sakit sekarang?

"Dokter! Pasien sudah siuman!" Teriak seseorang samar-samar memakai baju warna putih.

Apa aku di surga? Kok putih?

Aku kembali mengerjap-ngerjap mataku, lalu seseorang dengan tubuh besar dan jas warna putih memegang senter kecil dan menyorotkan sinarnya kearah mataku, sambil orang itu memegang mataku. "Dia baik-baik saja."

"Gue dimana?" Tanya ku memastikan. Kenapa suaraku agak berat ya? Apa karena sesuatu? Argghh... aku gak ingat apa-apa. "Kamu di rumah sakit nak." Jawab seorang perempuan yang kukira umurnya 40 tahun keatas, tetapi penampilanya masih modis.

"Kenapa gue ada disini?"

"Kemarin kamu terkena kecelakaan bis saat pulang dan koma selama sehari, untungnya kamu selamat. Mama bahkan Papa khawatir dengan-mu." Jawab seseorang yang berada disebelah perempuan tersebut.

Ah aku ingat sekarang. Saat aku pulang dari sekolah aku naik bis, lalu tiba-tiba semua berlangsung dengan cepat, yang kuingat aku membenturkan kepalaku ke kepala cowok yang ada disebelahku. Bagaimana kabarnya sekarang?

Ngomong-ngomong...

Aku menatap ke dua orang yang merasa asing bagiku. Mereka siapa? Kenapa mereka memanggil mereka Mama Papa. Mereka padahal bukan orang tuaku. "Kalian siapa?"

Mereka tersentak dan saling pandang satu sama lain. Tampaknya mereka terkejut. "Kamu jangan bercanda deh. Masa kamu gak ingat orang tuamu sendiri." Ucap pria itu sambil tertawa.

"Benar. Kepalamu juga terbentur gak serius. Benar kan dokter?" Lanjut wanita tersebut, dan diiyakan oleh dokter yang ada disebelahnya. "Iya, hanya luka ringan saja seperti memar di kening dan luka gores di lenganmu." Ujar dokter itu.

Aku memegang keningku yang diberi perban sambil berpikir serius. Terakhir kali ku ingat memang tanpa sengaja aku membenturkan kepalaku ke seorang cowok yang ada di sebelahku saat di bis waktu itu, karena goncangan keras, tetapi aku tidak pernah melihat kedua orang itu sebelumnya. Aneh...

Aku memegang lenganku yang tiba-tiba nyeri, tetapi tunggu. Lenganku perasaan gak terlalu besar deh. Kulihat kedua tanganku.

"Michael sayang... yuk istirahat dulu." Kata wanita itu.

Michael? Siapa itu?

Kini tiba-tiba bulu kuduk berdiri dengan sendirinya. Benar-benar ada yang aneh. Aku cek semua tubuhku, dari tangan, wajah, bahkan...

Oh My GOD!

Kenapa dadaku jadi bidang, dan...

Aku langsung mencoba bangkit berdiri walaupun badanku sakit semua. "Michael. Kamu belum pulih total." Ujar Pria tersebut, tetapi aku tidak mendengarnya dan tidak peduli. Aku melepas selang infus yang berada di telapak tangan ku, dan berdiri didepan wastafel yang tidak jauh dari kasur pasien, dan disana untungnya ada cermin. Aku menghadapkan wajahku kearah cermin dan melihatnya. Ini bukan aku.

"Kyaaaaaa.......!!!!!"

Suara itu! Tanpa basa-basi lagi aku segera keluar dari kamar pasien tanpa memperdulikan teriakan wanita serta pria yang ada didalam kamar pasien yang barusan aku tempati. Tak perlu mencari sampai beberapa lama, aku melihat diriku dengan lengan kiri di perban dan wajah pucat sambil melihatku.

"T-tiidak mungkin kan?" Ujar kami berdua serentak, dan kuyakini kami berdua langsung pingsan bersamaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How Close You Are [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang