3

3 1 0
                                    

"Permisi, David ada?" kataku sambil berdiri di depan pintu.

"Iya, kenapa?" kata David yang terlihat sedang bermain game. Setelah merasa terpanggil, dia menghentikan game nya untuk sementara.

"Ehm.. Bisa ngomong bentar ,ngga?" kataku sambil melambaikan tanganku beberapa kali.

"Bentar... Bentar... Sekalian mau ke perpus." Kata David yang sambil mematikan dan juga memasukan laptop nya ke dalam tasnya.

"Oke." kataku.

"Guys, duluan ya! Kalo ada apa-apa gue di rooftop kalo nggak di perpus ,ya!" kata David pada teman-temannya.

"Oke!" kata teman-temannya.

"Ayo, kamu ikut aku. Aku lagi marah nih sama kamu. Kita ke taman rooftop aja!" kata David yang langsung menarik tanganku ke arah lift dan menuju taman yang berada di rooftop salah satu taman favoritku di kampus selain di taman lantai paling bawah dekat lobby yang perjalanannya agak jauh.

"Eh? Kamu marah kenapa? Aku salah apa aja aku gak tau, kamu ga bisa dong marah sama aku tanpa sebab." kataku protes.

"Pokoknya aku marah sama kamu!" kata David yang sangat terdengar seperti bercanda. Aku saja hampir tertawa karenanya.

Akhirnya kami sampai di rooftop setelah hampir 15 menit kami berada di dalam lift. Karena menunggu orang-orang yang naik turun dari lantai lainnya dan aku cukup di buat pusing karenanya.

"Kamu kenapa?" kata David.

"Nggak.. Nggak apa-apa kok, cuma pusing sedikit karena kelamaan naik lift." kataku yang sambil menjaga keseimbangan jalanku dengan berpegangan pada tembok kaca.

"Bisa jalan kan? Aku bantu, ayo!" kata David yang ingin membantu aku berjalan.

"Aku nggak apa-apa, masih bisa jalan kok, tenang aja!" kataku.

"Ohh oke!" kata David.
Kami duduk di salah satu kursi di taman tersebut. Dan mau aku ataupun David sama sama merasa ada kecanggungan di antara kita.

"Kamu mau ngomong apa?" kataku yang mencoba memulai pembicaraan.

"..." tak ada jawaban dari David.

"Dav?" kataku mencoba menyadarkannya dari lamunannya.

"Ehm.. Oh iya? Kenapa?" katanya yang malah bertanya-tanya.

"Kamu ajak aku ke sini katanya mau ngomong kan? Ngomong apa?" kataku.

"Ehm.. Aku sebenernya cuma mau nanya, yang cowo tadi yang duduk samping kamu itu siapa?" katanya.

"Cowo samping aku? Erwin? Erwin itu temen sekelompok aku di mata kuliah bahasa inggris,

can i have you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang