Chapter 2

73 8 0
                                    

Sebelum gue sempet ngalihin perhatian tuh cowok, ada cewek yang
membawa nampan berisi makanan mendekati meja kita.

"eh alvi, nanti lo pulangnya duluan aja ya sama si Riko. Gue masih ada rapat dulu nanti." Kata cewek itu yang ternyata kak rika, osis yang tadi ngehukum gue sama si sabil kepada adik sepupunya, alvi yang juga sahabat gue.

"Oke deh, nanti jangan lupa jam 7 kita kumpul dirumah eyang kak" kata alvi.

Kak rika mengangguk paham. "Oh ya, maapin gue tadi yah sin! Bil! Tumben tadi lo telat." Kata kak rika sambil menatap sabil.

"hhhh.....yah gitu deh kak, bosen gue daritadi ditanya gitu mulu sama semua orang." Jawab sabil malas sambil mengaduk jus jambu kesukaannya. Kak rika yang

melihat sabil sepertinya sedang dalam mood yang tidak baik untuk ditanyai lebih lanjut memilih mengangkat bahunya.

"sebenarnya gue mau banget makan bareng sama kalian, tapi kursinya kayaknya udah gak cukup lagi yah" kata kak rika.

"emang kemana kak sheva?" kata ivo.

"sakit dia semalem kehujanan habis dari rumah gue" kata kak rika dengan cengirannya yang membuatnya tambah cantik.

Saat kak rika melihat sekitar untuk tempatnya makan, ada cowok yang manggil kak rika.

"Rika!" teriak orang itu dengan tangannya yang diangkat.

Kak rika dan kita semua termasuk aku menolehkan kepala kearah cowok itu.

"Eh jo!" kak rika balas menyapa cowok itu yang ternyata kak Jonathan, sahabat kak riko sama kak rika, sedangkan kak sheva hanya teman main kak rika saja.

"yaudah ya girls, gue ke jojo dulu. Bye..." kata kak rika sambil berlalu pergi menuju ke meja yang udah ditempati kak riko sama kak jonathan atau yang biasa dipanggil jojo itu. Kulihat mereka tertawa bersama dengan terkadang kak riko menggoda kak rika, adiknya. Sebenarnya kak riko sama kak rika itu beda satu tahun, tetapi ibu mereka memasukkan mereka ke sekolah di tahun yang sama.
Kata alvi, agar kak riko menjaga adiknya. Dan satu lagi, kak rika paling gasuka manggil kak riko dengan sebutan 'kakak' karena yah itu juga gue belum tahu sih, orang gue gak terlalu deket sama princess sekolah yang satu ini.

Tak terasa bel masuk sudah berbunyi dan kami semua yang ada dikantin kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.

Shinta pov end

.

.

.

.

.
Suasana disebuah rumah yang mewah berlantai dua terlihat ramai karena ada sebuah acara yang memang diselenggarakan secara rutin di keluarga bermarga Diofani itu. Terlihat mobil mewah berwarna hitam memasuki halaman luas rumah itu. Setelah menyerahkan kunci mobil kepada security rumah itu, keluarlah dari bangku kemudi lelaki paruh baya yang masih tetap tampan walaupun sedikit ada keriput di dahi dan sekitar mata yang menandakan bahwa ia sudah memasuki usia yang tidak lagi dibilang muda. Dialah Adelardo Arsenio Diofani. Seorang pemilik sebuah mall dan restoran korea yang telah membuka cabang hampir di seluruh Indonesia. Beliau terlihat tampan dan gagah dengan kemeja hitam dan tuxedo berwarna biru dongker. Sedangkan sisi kiri pengemudi keluarlah wanita anggun bergaun golden evening berwarna emas yang harganya hampir mencapai 4 milyar rupiah. Bernama Syafira Amarta. Wajah cantik dengan kulit putih dengan riasan yang cocok dengan wajah campurannya. Gaya rambut yang ditata sedemikian rupa dengan jepit bergambar kupu‐kupu berkilau berwarna biru dongker.
Sedangkan bagian belakang terdapat 3 orang remaja turun dengan anggun dan gagahnya. Mereka adalah Riko Aldiano Diofani, Rika Fransisca Diofani dan juga Khanza Alvianita Diofani. Diantara mereka bertiga, riko adalah yang tertua. Ia sangat berbeda pada malam ini. Ramut yang biasanya ia biarkan berantakan saat berada di sekolah, kali ini ia sisir kebelakang. Wajah imut itu menjadi tampan apalagi ditambah kemeja biru dengan jas berwarna putih dan hiasan sapu tangan yang dihias sedemikian rupa
menambah kesan manis dan maskulin pada penampilan riko
malam ini. Dan yang kedua ada Rika, dress simple dengan panjang selutut berwarna putih dan sedikit corak biru membalut tubuh tinggi putihnya. Rambutnya ditata secara kilat oleh momnya sendiri mengingat tadi ia pulang telat akibat rapat osis yang harus diikutinya mengakibatkan ia tidak ikut pergi kesalon.
Jangan lupakan kalung coker hitam menghiasi leher jenjangnya dan juga wedges biru dengan tinggi hak 5cm membuat kakinya yang jenjang bertambah jenjang. Dan yang terakhir adalah alvi, ia tetap mempertahankan muka imutnya. Bloes putih kebesaran dan celana high weist berwarna hitam membuatnya tampak tinggi. Rambutnya ia ikat kebelakang dan menyisahkan poni jarang didahinya.
Setelah keluar dari mobil, Syafira langsung mengaitkan tangannya pada lengan Adelardo, suaminya. Sedangkan ketiga remaja itu mendahului orang tua paling serasi itu.

Joshin, shit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang